HaiMalang.com – Nusantara Gilang Gemilang (NGG) kembali memberikan pembelajaran inspiratif lewat Kajian Spirit Gemilang pada Selasa, (11/2/2025). Bertempat di Camp King Sulaiman Malang, acara ini merupakan bagian dari Kolaborasi Gemilang yang melibatkan berbagai pihak.
Diantaranya yakni Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jawa Timur, serta Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).
Dalam kesempatan ini, turut hadir komunitas Kampung Sedekah Gemilang yang baru saja diluncurkan beberapa hari sebelumnya, serta para anggota NGG dan AGCI. Tak hanya itu, acara juga diikuti oleh peserta Grounded Total Marketing, yang menambah kekayaan perspektif dalam kajian ini.
Inspirasi dan pemaparan Coach Dr Fahmi dalam Kajian Spirit Gemilang, Selasa (11/2/2025)
Dr. Imam Muhajirin Elfahmi, S.Pd, S.H, M.M, dalam paparannya menggarisbawahi pentingnya pertemuan sebagai ajang belajar dan refleksi.
“Setiap kesempatan untuk bertemu dan belajar adalah anugerah yang tidak terbatas, dan setiap pembicaraan yang baik adalah doa yang baik bagi upaya memperbaiki kehidupan kita,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Coach Dr. Fahmi ini juga menekankan pentingnya peningkatan standar diri agar selalu berkembang.
“Hidup kita adalah pesan untuk dunia, dan ijinkan dunia untuk mendengar pesan itu. Yang artinya kita harus konsisten.”
Sesi materi Kajian Spirit Gemilang pun dimulai dengan paparan dari Aris Rendra Kurniawan, S.E., M.M., founder Tabaru Community. Ia membawakan materi tentang pentingnya mewariskan kebaikan.
Aris Rendra Kurniawan, S.E., M.M., Founder Tabarru Community (Foto: Dok.)
Aris menyoroti empat aspek utama dalam warisan seperti pengurusan jenazah, penyelesaian utang-piutang, pelaksanaan wasiat, dan pembagian waris yang harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Waris ini memang harus dilaksanakan segera, dan dalam keluarga yang bisa membagi waris itu adalah ahli waris itu sendiri. Jadi sebenarnya persoalan waris itu tidak perlu ke pengadilan jika memahami bagian masing masing,” tegasnya.
Selanjutnya hadri M. Yusuf Effendi, S.Pd., Owner PT. Bimbingan Belajar Rumah Pintar, yang mengangkat isu rendahnya tingkat literasi di Indonesia.
M. Yusuf Effendi, S.Pd, Owner PT. Bimbingan Belajar Rumah Pintar (Foto: Dok.)
“Tahun 2022, UNESCO pernah mengatakan Indonesia berada di peringkat 60 dari 70 negara tingkat literasinya. Sehingga termasuk rendah,” ungkapnya.
Ia mengajak peserta untuk terus meningkatkan pengetahuan dengan mengutip ujaran Warren Buffett, “The more you learn, the more you earn.”
Hadir pula pemateri Dr. Yudi Mashudi, S.H., M.Kn., Dosen & Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah STI Syariah Yayasan Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat. Ia menyoroti pentingnya growth mindset dalam mengenal diri sendiri dan orang lain.
Dr. Yudi Mashudi, S.H.,M.Kn., Kaprodi Hukum Ekonomi Syariah STI Syariah Husnul Khotimah Kuningan (Foto: Dok.)
“Untuk bisa mengenal diri dan orang lain, syarat mutlaknya harus memiliki growth mindset melalui usaha, waktu, dan ketekunan,” jelasnya.
Setelahnya, H. Mulyani dari Kampung Quran Gemilang mengajak peserta untuk meningkatkan kualitas kerja dengan niat ibadah.
“Karena kerja ini perintah Allah sebagaimana firman-Nya dalam Surat At-Taubah ayat 5, sama halnya dengan perintah sholat dan puasa,” ujarnya.
Dr. Drs. Mohamad Sinal, S.H.,M.M.,M.Pd. – Dosen Polinema saat menjadi pemateri dalam Kajian Spirit Gemilang (Foto: Dok.)
Kemudian ada Dr. Drs. Mohamad Sinal, S.H., M.M., M.Pd., seorang dosen Polinema, membahas konsep marketing gagasan.
“Bagi orang yang punya ilmu yang memiliki kebermanfaatan, maka walaupun kita meninggal, masih akan diingat oleh orang,” katanya.
Ia menekankan bahwa gagasan yang baik harus memiliki landasan yang kuat, termasuk dalam menulis buku atau mengembangkan ide besar.
Kajian Spirit Gemilang kali ini juga menghadirkan Dr. Hj. Fitriya Fajar Wati, M.Kes., Direktur RSU Wajak Husada. Ia berbagi kisah inspiratif ibu dan bapaknya tentang ketekunan dan daya juang.
dr. Hj. Fitriya Fajar Wati, M.Kes. – Direktur RSU Wajak Husada saat membagikan kisah inspiratifnya dalam Kajian Spirit Gemilang (Foto: Dok.)
Ia menuturkan pengalaman hidup keluarganya yang tumbuh dari latar belakang sederhana, namun tetap berusaha mencapai kehidupan yang lebih baik dan melampaui keterbatasan.
“Untuk apa kita meratapi hal-hal yang tidak bisa kita ubah? Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita pikirkan dan menghasilkan perubahan,” pesannya.
Sementara itu, Basit “Cinda” Sucipto, S.K.M., Ketua Umum KAHMI Babel 2022-2027, menegaskan pentingnya ketekunan dalam pertumbuhan dan kelincahan dalam membangun jejaring.
Basit “Cinda” Sucipto, SKM, Ketua Umum KAHMI Babel dan Sekretaris Umum APINDO Babel yang berkesempatan hadir dalam Kajian Spirit Gemilang (Foto: Dok.)
“Jika di antara kita selalu mengeluh kok serba susah, maka itu bagian dari ujian Tuhan untuk kita bersabar,” ujarnya dalam materi penutup Kajian Spirit Gemilang.
Kajian Spirit Gemilang kali ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dari berbagai elemen masyarakat mampu menghadirkan wawasan yang luas dan mendalam.
Dengan menghadirkan berbagai pemateri kompeten, acara ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan panduan praktis dalam kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, spiritual, maupun sosial.