Home News Didukung Orang Tua dan Sekolah, Ini Kisah Nafeeza Azka Berhasil Juarai Chinese Paradise Singing Competition 2025

Didukung Orang Tua dan Sekolah, Ini Kisah Nafeeza Azka Berhasil Juarai Chinese Paradise Singing Competition 2025

by Imam Abu
0 comment

HaiMalang.com Lantunan lagu Tian Xia Wu Xuang, jadi modal Nafeeza Azka tampil percaya diri di hadapan para juri Chinese Paradise Singing Competition 2025, pada Sabtu (25/1/2025).

Berbalut gaun merah khas tionghoa, suara siswi kelas 1 MTSn 3 Malang ini menghanyutkan suasana di Lan Hua Restaurant Grand Mercure Malang Mirama. Nada tinggi rendahnya yang terdengar merdu, tak kalah dengan peserta lainnya yang punya latar belakang Chinese.

Usai semua penampilan dan penjurian oleh ketiga dewan juri, nama Nafeeza Azka keluar sebagai juara 1 kategori teen, untuk usia 11 hingga 17 tahun. Wajah Nafeeza dan kedua orang tua yang mengantarnya pun langsung sumringah.

Cerita unik keikutsertaan Nafeeza pun dituturkan oleh sang ayah, Yoyok Tri Yulianto. Ia mengaku jika keberhasilan anaknya ini tak lepas dari latihan rutin.

Nafeeza Azka, juara Chinese Paradise Singing Competition

Penampilan Nafeeza Azka, juara 1 kategori teen Chinese Paradise Singing Competition 2025 (Foto: Imam GZ)

Sejak dini, jelas Yoyok, bakat menyanyi Nafeeza memang sudah terlihat. Sebagai orangtua, ia dan istrinya pun mendukung penuh bakat dan minat anaknya itu.

“Karena awalnya saya lihat ada bakat untuk menyanyi, lalu saya salurkan bakatnya. Awalnya tidak ikut les, setelah ikut festival-festival kok saingannya tambah berat akhirnya kita arahkan untuk bimbingan les nyanyi,” tuturnya di sela acara.

Nafeeza yang kala itu masih duduk di kelas 4 SD sudah mulai terlihat suka menyanyi. Namun bakat itu masih mentah dengan mental yang belum terbentuk.

Dengan penuh kesabaran, sang ibu yang juga punya latar belakang pernah ikut Paduan suara, melatih Nafeeza secara otodidak. Seiring tingkat kesulitan dan seringnya menghadapi lawan yang berat di kompetisi menyanyi, Nafeeza pun diikutkan les menyanyi.

“Cuma dari awal mentalnya belum terbentuk. Lalu sering ikut lomba, dan mulai kelas 6 ikut les nyanyi. Sewaktu ikut lomba ke luar kota. Awalnya diajari sang ibu, karena dulu ikut paduan suara. Tapi begitu lawannya di festival makin sulit akhirnya ikut les menyanyi,” imbuhnya.

Yoyok mengaku bahwa lagu mandarin memang memiliki kesulitan tersendiri. Putrinya harus mempersiapkan diri menghafal lirik dan nada lagu selama 4 hari. Karena sebelumya hanya menguasai lagu pop, barat dan perancis.

“Ada tantangan dan ini karena mau imlek ya kami akhirnya coba ikut untuk tantangan baru. Memang untuk persiapan kami cuma 4 hari, dan pesannya busana ini 5 hari. Untuk lagu karena ini kompetisi, kami pilih yang tingkat kesulitannya tinggi,” ungkap Yoyok.

Dari latihan dan dukungan orang tuanya, Nafeeza telah menjadi langganan juara di beberapa kompetisi menyanyi baik tingkat regional maupun nasional. Salah satunya yakni raihan juara 1 Jogja National Singing Festival pada Juli 2024.

“Pernah ke jogja, ke solo. Ya kami antarkan, termasuk di bali. Kebetulan kemarin juara 1 kategori teenager Jogja National Singing Festival bulan Juli 2024 kemarin,” imbuh Yoyok.

Chinese Paradise Singing Competition 2025

Para pemenang Chinese Paradise Singing Competition 2025 kategori Teen (Foto: Imam GZ)

Selain orang tua, dukungan juga datang dari sekolahnya di MTsN 3 Malang. Nafeeza pun sering ditunjuk untuk perwakilan sekolah. Berkat dukungan itu, ia berhasil menjuarai Singing Festival Anak Berbakat & Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Timur kategori SMP-SMA sekaligus meraih juara umum.

Sebagai orang tua, Yoyok mengapresiasi atas terselenggaranya Chinese Paradise Singing Festival oleh PeopleHub dan Grand Mercure Malang Mirama yang diikuti peserta dari berbagai daerah. Bahkan menurutnya atmosfer lomba menyanyi di Kota Malang sudah bisa menyaingi Surabaya.

“Di Malang sangat bagus untuk event lomba lomba nyanyi daripada kota lain. Di malang sudah bisa menyamai Surabaya,”

Untuk diketahui, penampilan peserta Chinese Paradise Singing Competition 2025 dinilai oleh tiga juri berpengalaman. Mereka adalah Gledy Webyansyah, Marketing Communication Manager Grand Mercure Malang Mirama sekaligus content creator Malang raya.

Selain itu juga ada Teddy Wu, pendiri Athena Flame Entertainment yang aktif sebagai pembina di Malang Tahes Club (MTC) dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB).

Serta ada Ignatius Julianco Fareta, penyanyi dan pelatih vokal berprestasi yang meraih penghargaan di Marktoberdorf, Jerman, tahun 2022, yang juga pembina kelompok vokal di Perkumpulan Fu Qing (Fujing) Malang dan Yayasan Klenteng Eng An Kiong Malang.

Chinese Paradise Singing Competition 2025

Walikota Malang terpilih, Wahyu Hidayat (tengah baju putih), berfoto bersama penyelenggara, juri dan peserta Chinese Paradise Singing Competition 2025 di Grand Mercure Malang Mirama (Foto: Imam GZ/ HaiMalang)

Gelaran Chinese Paradise Singing Competition 2025 sendiri diikuti oleh 23 peserta dalam dua kategori yakni teen dan adult. Acara ini makin spesial dengan hadirnya Walikota Malang terpilih, Wahyu Hidayat.

Dalam kesempatan itu, Wahyu menyampaikan harapannya agar event seperti ini bisa menjadi wadah kompetisi penyanyi bertalenta di Malang.

“Harapannya dengan lomba ini akan menumbuhkan penyanyi mandarin dari kota malang sendiri, karena banyak bibit bibit baru penyanyi berbakat,” tuturnya.

Reporter: Imam Abu Hanifah

Editor: Imam

You may also like

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.