HaiMalang.com – Di tengah kebutuhan guru di Indonesia yang masih tinggi, program studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) masih menjadi salah satu program yang diminati oleh calon mahasiswa di Indonesia.
Kebutuhan guru yang terus meningkat setiap tahun, terutama untuk tingkat sekolah dasar, memberikan peluang yang menjanjikan bagi lulusan PGSD untuk berkarier di bidang pendidikan.
Sebagai pilar utama dalam pendidikan dasar generasi muda, guru SD memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan pengetahuan siswa sejak usia dini.
Keberadaan guru SD yang memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitas, menjadi kebutuhan yang berkelanjutan bagi Indonesia.
Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan bahwa pada tahun 2022-2023, Indonesia memiliki sekitar 3,3 juta guru yang tersebar di berbagai sekolah negeri. Namun, jumlah ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertambah.
Jumlah guru di tiap daerah juga bervariasi tergantung banyaknya sekolah dasar yang ada di wilayah tersebut. Jawa Timur misalnya, berdasarkan data BPS Jawa Timur, Tahun 2022 jumlah guru SD di Jatim mencapai 186.623, dan 186.798 pada 2023.
Data Kekurangan Guru SD di Indonesia
Menurut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, Indonesia diperkirakan akan mengalami kekurangan sebanyak 1,3 juta guru pada tahun 2024.
Salah satu penyebab utama dari defisit ini adalah banyaknya guru yang memasuki masa pensiun. Nunuk menjelaskan bahwa rata-rata 70.000 guru pensiun setiap tahun, meninggalkan kekosongan yang signifikan di berbagai sekolah.
Kekurangan ini tidak hanya terjadi di daerah terpencil, tetapi juga di kota-kota besar yang menjadi pusat pendidikan, seperti Malang.
Sebagai contoh, pada tahun 2024, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang mengungkapkan bahwa rata-rata ada 20 guru SD yang pensiun setiap bulan.
Kondisi ini semakin memperkuat urgensi untuk menambah jumlah guru yang kompeten di sekolah-sekolah dasar.
Kebutuhan Guru di Indonesia Tinggi, Ini Upaya Pemerintah
Untuk mengatasi kekurangan tenaga pendidik, pemerintah melalui Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai program. Salah satunya adalah rekrutmen ASN PPPK yang dimulai sejak tahun 2020.
Program ini menargetkan pengadaan satu juta guru ASN PPPK guna mengisi kekosongan tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
Kebutuhan guru SD ini juga direspon oleh Pemkot Kota Malang dengan membuka formasi PPPK Kota Malang 2024 untuk guru kelas sebanyak 215 formasi.
Selain itu, pemerintah juga menggagas program Guru Penggerak, yang tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas guru, dengan harapan dapat meningkatkan standar pendidikan di Indonesia.
Langkah-langkah ini merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak akan tenaga pendidik, terutama di tingkat sekolah dasar. Dengan adanya rekrutmen dan program peningkatan kualitas, lulusan PGSD memiliki peluang besar untuk mengisi posisi-posisi yang sangat diperlukan di berbagai sekolah negeri maupun swasta.
Prospek Karir Lulusan Prodi PGSD
Tidak hanya terbatas pada profesi guru di sekolah dasar, lulusan PGSD memiliki prospek karir yang luas dan menjanjikan.
Selain menjadi guru, mereka juga dapat mengejar karier sebagai konsultan pendidikan, penulis buku pendidikan, ahli parenting, atau tenaga ahli pendidikan.
Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, peluang untuk menjadi dosen juga terbuka lebar.
Profesi guru sendiri bukan hanya menjadi sebuah pekerjaan, tetapi juga merupakan panggilan jiwa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan kebutuhan guru yang tinggi dan prospek karir yang beragam, lulusan PGSD memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia.
Bagi calon mahasiswa yang memiliki minat di dunia pendidikan, khususnya dalam mengajar anak-anak, memilih Prodi PGSD bisa menjadi langkah awal menuju profesi yang tidak hanya mulia, tetapi juga penuh potensi di masa depan.
Reporter: Imam Abu Hanifah
Editor: Imam Abu Hanifah