HaiMalang.com – Tingkat hunian hotel di Kota Malang saat libur Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 70%-80%, sejalan dengan angka yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ketua BPC PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki, menyampaikan optimismenya terhadap proyeksi tersebut.
“Kami optimistis bisa mencapai angka itu,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025) dikutip dari laman Bisnis.com.
Menurut Agoes, salah satu faktor yang mendukung tingginya tingkat hunian hotel adalah program mudik gratis yang kembali digalakkan oleh pemerintah.
Kebijakan ini diyakini akan mendorong peningkatan jumlah pemudik, yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya kebutuhan akomodasi di daerah tujuan, termasuk Kota Malang.
Selain itu, libur Lebaran tahun ini berdekatan dengan perayaan Nyepi, sehingga memperpanjang periode liburan masyarakat.
Meski demikian, pada pekan pertama Lebaran, tingkat okupansi hotel diperkirakan masih berada di kisaran 20%-40%, angka yang serupa dengan tahun sebelumnya.
Secara musiman, Februari dan Maret memang merupakan periode low season bagi industri perhotelan. “Booking wisatawan masih normal,” tambahnya.
Berdasarkan data BPS Kota Malang, pada Maret 2024 yang bertepatan dengan bulan Ramadan tahun lalu, tingkat keterisian hotel berbintang di Kota Malang mencapai 44,76%, sedangkan hotel non-bintang sekitar 19,98%. Sementara itu, pada puncak libur Lebaran di April 2024, okupansi hotel berbintang meningkat menjadi 53,06%.
Untuk mengatasi sepinya tingkat hunian di masa low season, para pengelola hotel menawarkan berbagai paket iftar atau buka puasa bersama.
Strategi ini, menurut Agoes, mendapat respons positif dari masyarakat. Apalagi memang adanya tren dimana masyarakat memanfaatkan momen berbuka puasa bersama (bukber) dengan teman, kolega dan keluarga.
Writer: Imam Abu Hanifah
