HaiMalang.com – Mutia Farida, S.Kom., guru penggerak dari SMKN 1 Turen, Kabupaten Malang, sukses mengukir prestasi membanggakan dengan meraih peringkat ketiga dalam kategori Guru Inovatif SMK di ajang Jambore GTK Hebat 2024.
Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur. Usai seleksi awal yang diikuti oleh guru se-Jawa Timur, Mutia pun terpilih masuk ke babak 10 besar dan berlanjut ke 5 besar.
Mutia dan para guru terbaik lainnya yang berasal dari Jember, Pacitan, dan Madiun lalu diminta untuk menjawab pertanyaan dari panelis dalam sesi talkshow.
Sebagai satu-satunya wakil Kabupaten Malang di kategori SMK, Mutia Farida harus bersaing ketat di babak 5 besar yang berlangsung pada 6 hingga 9 November 2024 di Singhasari Resort Hotel, Kota Batu
Sebelumnya, peserta melalui serangkaian tahap seleksi ketat mulai dari penyusunan naskah best practice, pembuatan video, hingga wawancara oleh atasan, rekan sejawat, dan wali murid.
“Jadi kemarin saya mengikuti event jambore, jadi ini event seluruh Jawa Timur dan saya alhamdulillah mendapatkan peringkat ketiga kategori guru inovatif SMK,” ungkap Mutia.
Ia menjelaskan bahwa penilaian dalam kompetisi ini berfokus pada inovasi yang berdampak nyata dan berkelanjutan di sekolah.
“Tantangannya terkait konsistensi dari inovasi kita. Dan hubungan dengan komunitas kita juga dinilai. Jadi inovasi dari guru itu dampaknya seberapa besar. Kemudian pengembangannya seperti apa, artinya inovasinya masih bisa dikembangkan apa tidak,” tambahnya.
Dalam Jambore GTK Hebat 2024, Mutia mengusung inovasi berupa integrasi antara pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan Teaching Factory (TEFA).
Menurutnya, selama ini kedua kegiatan tersebut cenderung berjalan sendiri-sendiri, padahal keduanya memiliki potensi yang saling melengkapi.
Melalui inovasi ini, Mutia berhasil menciptakan model pembelajaran yang menekankan kompetensi sekaligus membangun karakter siswa.
“Jadi selama ini pembelajaran P5 itu P5 saja, dan Tefa itu juga sendiri. Sebenarnya ada pembelajaran karakter di sana. Nah ini saya inovasikan, jadi pembelajaran P5 dan Tefa untuk menciptakan siswa berkarakter dan unggul,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mutia mengaku optimis sejak awal karena inovasi yang ia kembangkan memiliki keunggulan yang belum banyak diterapkan di sekolah lain.
“Sebenarnya saya optimis karena memang belum ada, paling tidak masuk 10 besar. Dan ternyata masuk sampai 5 besar dan dapat peringkat tiga,” katanya dengan penuh syukur.
Jambore GTK Hebat 2024 sendiri merupakan ajang apresiasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) se-Jawa Timur. Tahun ini, terdapat 34 kategori lomba yang mencakup jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, kepala sekolah, hingga tenaga kependidikan.
Reporter: Imam
Editor: Imam Abu Hanifah