Home News Gelar Sarasehan Nasional Pancasila, Bawaslu dan Lapasila UM Serukan Pilkada Jatim 2024 Demokratis dan Anti Politik Uang

Gelar Sarasehan Nasional Pancasila, Bawaslu dan Lapasila UM Serukan Pilkada Jatim 2024 Demokratis dan Anti Politik Uang

by Imam Abu
0 comment

HaiMalang.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur bersama UPT Laboratorium Pancasila (Lapasila) Universitas Negeri Malang (UM), dan Oase Institute sukses menggelar Sarasehan Nasional Pancasila bertema “Menyongsong Pilkada Jawa Timur 2024 yang Demokratis, Berintegritas, dan Anti Politik Uang”, Selasa, (5/11/2024).

Acara yang berlangsung di Ballroom Grand Mercure Malang Mirama dan dihadiri ratusan mahasiswa serta sejumlah tokoh ini bertujuan menyerukan Pilkada Jatim 2024 demokratis dan anti politik uang.

Sarasehan juga dihadiri calon wakil gubernur (cawagub) Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), pasangan Tri Rismaharini, serta Lukmanul Hakim yang berpasangan dengan cagub Luluk Nur Hamidah. Sementara itu, pasangan Emil Dardak dan Khofifah Indar Parawansa terkonfirmasi berhalangan hadir.

Acara ini momentum penting untuk meningkatkan pengawasan partisipatif dalam mengawal pemilihan yang demokratis dan bermartabat dengan mencegah fenomena politik uang terus terjadi. Apalagi bila menilik riset terkini dari Survei PUSAD UMSurabaya, ada 35,9% masyarakat Jatim yang mau menerima uang dan memilih calon yang memberi uang.

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Jawa Timur, A. Warits, menyoroti masalah krusial dalam setiap pemilu yakni praktik politik uang atau money politic.

Pilkada Jatim 2024 Demokratis dan Anti Politik Uang

Ketua Bawaslu Jawa Timur, A. Warits saat memberi sambutan (Foto: Dok.)

“Ketika rakyat yang punya hak suara diperlakukan layaknya barang dagangan, kita tidak bisa mengatakan bahwa rakyat setara,” ungkapnya.

Menurutnya, pemilih yang seharusnya menggunakan akalnya untuk memilih justru hanya akan “digerakkan” ke tempat pemungutan suara untuk mengikuti arahan yang sudah “dibeli.”

Warits juga mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam menjaga kedaulatan pemilih. “Mahasiswa harus bergerak bersama Bawaslu agar pemilih diposisikan secara setara dan tidak dipandang sebagai barang dagangan atau budak,” tambahnya.

Warits menyebut jika Bawaslu Jatim dalam empat hari terakhir telah menyiapkan 400 ribu form A untuk mendokumentasikan pemilihan kepala daerah serentak 2024 di Jawa Timur.

Senada dengan Warits, Dr. Akhirul Aminulloh, selaku Kepala UPT Lapasila UM, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya komitmen para calon untuk membangun demokrasi yang bersih dari politik uang.

Pilkada Jatim 2024 Demokratis dan Anti Politik Uang

Dr. Akhirul Aminulloh, selaku Kepala UPT Lapasila UM saat memberi sambutan dalam Sarasehan Nasional Pancasila, Selasa (5/11/2024) (Foto: Dok.)

Ia menekankan bahwa misi Lapasila adalah menyebarkan nilai-nilai Pancasila, termasuk nilai kedaulatan rakyat. Menurutnya, pemilihan yang adil akan membantu menciptakan lingkungan politik yang berintegritas dan mengutamakan kesejahteraan rakyat

“Dengan kegiatan ini, kami ingin turut membangun budaya demokratis yang tidak elitis dan anti-politik uang,” ujarnya.

Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, yang turut hadir dam membuka acara Sarasehan Nasional tersebut  mengucapkan terima kasih kepada Bawaslu atas kolaborasi yang dilakukan.

Pilkada Jatim 2024 Demokratis dan Anti Politik Uang

Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono saat memberi sambutan dan membuka Sarasehan Nasional Pancasila di Grand Mercure, Selasa (5/11/2024) (Foto: Dok.)

Dalam sambutannya, Ia mengingatkan bahwa pemilihan umum adalah nilai global yang diadopsi untuk kepentingan bangsa. Namun, Prof. Hariyono menyoroti tantangan besar dalam penerapan nilai-nilai demokrasi di Indonesia.

“Secara organisasi, kita sudah siap, tetapi value atau nilai-nilai demokrasi kita belum kuat,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemilu, mengibaratkan bahwa “hantu” dan “banaspati” hanya muncul di tempat gelap.

Menurutnya, transparansi adalah kunci dalam menjaga demokrasi yang bersih. Akuntabilitas juga merupakan tantangan besar bagi bangsa yang mayoritas memegang nilai religius, namun kadang abai dalam penerapan nilai luhur, seperti kejujuran.

Prof. Hariyono menutup sambutannya dengan menyoroti pentingnya peningkatan wawasan masyarakat. Dengan mencerdaskan rakyat, negara dapat membangun sistem demokrasi yang kuat dan berwawasan tinggi, sehingga tidak mudah dimanipulasi oleh pihak yang ingin merusak nilai-nilai demokrasi.

“Tidak mungkin negara bisa maju kalau rakyatnya tidak memiliki wawasan yang cukup. Karena kenapa, bagi negara yang memiliki rakyat yang bodoh maka enak bisa ditipu dengan mudah. Namun ketika rakyatnya cerdas, maka akan tahu dan bisa memunculkan demokrasi dan transparansi,” tutupnya.

Acara ini kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow, pembacaan, dan penandatanganan pakta integritas dua cawagub yang hadir, Gus Hans dan Lukmanul Hakim. Dalam pakta integritas itu, menggarisbawahi komitmen semua pasangan calon untuk tidak terlibat dalam praktik politik uang dalam Pilkada Jatim 2024.

Reporter: Imam

Editor: Imam Abu Hanifah

You may also like

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.