Haimalang.com – Dalam Kongres Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi (ASPA) yang digelar di Gedung B Fakultas Administrasi Universitas Brawijaya, Selasa (8/10/2024), Prof. Andy Fefta Wijaya resmi terpilih sebagai Ketua Umum ASPA 2024-2029.
Kongres ini diadakan di UB, mengingat sejarah ASPA yang lahir di kampus ini, sebelumnya dikenal dengan nama Persatuan Sarjana Ilmu Administrasi (Persadi) dan didirikan oleh Prof. Bintoro.
Wakil Ketua Dewan Pembina ASPA, Prof. Fadel Muhammad, menjelaskan bahwa pemilihan ini dilakukan melalui musyawarah mufakat.
“Kami memutuskan Prof. Andy Fefta sebagai Ketua Umum ASPA untuk periode 2024-2029. Beliau akan segera mempersiapkan program kerja serta langkah-langkah yang diperlukan untuk menjalankan organisasi ke depan,” ujar mantan Gubernur Gorontalo itu.
Salah satu langkah awal yang akan diambil oleh ASPA di bawah kepemimpinan Prof. Andy adalah audiensi dengan pemerintah baru, yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
ASPA berencana menjelaskan program-program kerja yang akan mereka laksanakan, terutama yang berkaitan dengan reformasi birokrasi dan penguatan kelembagaan.
Prof. Fadel juga mengungkapkan bahwa Dewan Pembina ASPA, yang dipimpin oleh Prof. Ginandjar Kartasasmita, telah menetapkan tiga prioritas utama bagi kepengurusan baru.
“Pertama, revitalisasi keanggotaan ASPA. Kedua, penyusunan program jangka menengah dan panjang, termasuk cetak biru reformasi birokrasi. Ketiga, kami berharap ada pertemuan nasional di Jakarta agar kiprah ASPA semakin terdengar,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Andy Fefta, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UB, menegaskan komitmennya untuk membawa ASPA berkontribusi lebih besar bagi bangsa.
Ia berencana menggandeng berbagai pihak untuk merumuskan program kerja yang akan menjadi peta jalan tata kelola Indonesia ke depan.
“Visi kami adalah mencapai standar kepemimpinan dan kelembagaan birokrasi kelas dunia pada tahun 2045,” pungkasnya.
Dengan terpilihnya Prof. Andy Fefta, ASPA diharapkan mampu menghadirkan terobosan baru dalam bidang administrasi dan birokrasi di Indonesia, seiring dengan tantangan global yang semakin kompleks.
Reporter: Yanto
Editor: Imam Abu Hanifah