HaiMalang.com – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan berbasis digital dengan menyelenggarakan seminar bertajuk “Membangun Deep Learning, Dari Konsep Teoritis ke Implementasi Praktik”.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Sekolah Pascasarjana ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat literasi teknologi di kalangan akademisi, sekaligus menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik dalam dunia kecerdasan buatan.
Seminar ini berlangsung pada Kamis, (15/5/2025), pukul 13.00–15.00 WIB, bertempat di Ruang Abdoel Radjab, dan diikuti puluhan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga praktisi teknologi.
Dr. Pipit Puji Astutik, M.Pd., M.M. saat paparkan materi tentang Deep Learning dalam Seminar di Sekolah Pascasarjana Unikama (Foto: Dok.)
Fokus utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dan implementasi deep learning di berbagai sektor.
Sebagai pemateri utama, Dr. Pipit Puji Astutik, M.Pd., M.M., memaparkan perkembangan terbaru teknologi deep learning serta tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.
Ia juga mengajak peserta untuk memahami studi kasus nyata dan tahapan membangun model deep learning secara mandiri.
“Teknologi ini tidak hanya relevan di bidang komputasi, tapi juga pendidikan, kesehatan, dan industri,” tegasnya dalam penyampaian materi.
Sementara itu, Direktur Sekolah Pascasarjana Unikama, Dr. Lilik Sri Hariani, M.Ak., menuturkan bahwa seminar ini merupakan langkah strategis untuk mendorong peningkatan pemahaman teknologi, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.
“Seminar ini merupakan langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan antara teori deep learning dan penerapannya di dunia nyata, sekaligus memperkuat peran Unikama sebagai pusat pengembangan teknologi masa depan,” terang beliau dalam sambutannya.
(kiri) Pemateri, Dr. Pipit Puji Astutik, M.Pd., M.M. (kanan) Direktur Sekolah Pascasarjana, Dr. Lilik Sri Hariani, M.Ak.
Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang berlangsung aktif sepanjang acara. Pembahasan mengenai pemanfaatan deep learning dalam penelitian lintas disiplin menjadi topik yang paling banyak menarik perhatian.
Peserta tidak hanya diajak memahami sisi teoritis, tetapi juga didorong untuk berpikir kritis tentang implementasinya dalam dunia nyata.
Salah satu peserta seminar, Neni Fitriawati, memberikan apresiasi terhadap materi yang disampaikan oleh pemateri.
“Seminar ini membuka wawasan saya tentang peluang deep learning di bidang pendidikan,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Unikama berharap dapat memperluas cakrawala berpikir civitas akademika terhadap teknologi terkini, sekaligus memperkuat kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi era digital.
Seminar ini menjadi bukti bahwa literasi teknologi di kalangan akademisi merupakan elemen penting dalam transformasi pendidikan masa depan.
