HaiMalang.com – SMPIT Insan Permata Malang kembali menggelar program unggulan Adventure Class (AC), yang berlangsung pada 10 hingga 14 Februari 2025. Sebanyak 62 siswa kelas 8 yang turut serta dibagi dalam 8 kelompok dengan dampingan para guru.
Berbeda dengan sekolah lain, Program Adventure Class SMPIT Insan Permata Malang ini mengusung konsep perjalanan mandiri dan menarik ala backpacker yang menantang kemandirian serta keterampilan siswa dalam merancang perjalanan mereka sendiri.
Kepala SMPIT Insan Permata Malang, Hafidz Maulana, S.Pd.I. menuturkan jika tahun ini, Adventure Class dikombinasikan dengan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang merupakan program wajib dalam kurikulum Merdeka.
Para siswa SMPIT Insan Permata Malang saat berada di Monumen Kapal Selam Surabaya saat Adventure Class (FOto: Dok.)
Adapun tujuan dari kegiatan ini selain menuntaskan berbagai macam standar kompetensi lulusan juga untuk menumbuhkembangkan profil pelajar Pancasila.
“AC dengan mode nge-trip baru kami lakukan dua tahun terakhir. Ini tahun kedua kami melakukan program AC dengan mode nge-trip,” ujarnya.
Dengan mengusung tema “Rekayasa dan Teknologi”, para siswa ditantang untuk merancang perjalanan mereka mulai dari memilih moda transportasi, menentukan lokasi eksplorasi, menyusun menu makanan, hingga memilih tempat menginap.
“Adventure Class atau yang bisa disebut dengan AC ini merupakan rangkaian dari P5 yang kita adakan selama dua pekan. Diawali dengan anak-anak menyusun konsep perjalanan, karena kebetulan temanya rekayasa dan energi. Anak-anak yang menyusun sendiri dan nanti hasil akhirnya akan membuat prototype,” jelasnya.
Para siswa SMPIT Insan Permata mengunjungi Kampung Coklat saat kegiatan Adventure Class (Foto: Dok.)
Pada pekan pertama, para siswa SMPIT Insan Permata Malang mendapatkan pembekalan dengan mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, di mana mereka diperkenalkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, di pekan kedua, para siswa didampingi guru melanjutkan perjalanan mandiri menuju kota tujuan akhir, Yogyakarta, dengan berbagai tantangan di sepanjang perjalanan.
Dalam perjalanan ini, setiap kelompok yang terdiri dari 7-8 siswa dan didampingi oleh satu guru harus menentukan rute perjalanan mereka sendiri. Tidak ada kelompok yang memiliki rute sama, sehingga masing-masing siswa mengalami petualangan unik.
“Masing-masing kelompok akan menuju satu kota tertentu di hari keempat dan bertemu di Yogyakarta. Tapi sebelum sampai ke sana, mereka harus melewati beberapa kota, singgah, dan mengeksplorasi tempat-tempat yang mereka kunjungi,” tambah Hafidz Maulana.
Para siswa SMPIT Insan Permata berkesempatan silaturahmi ke kediaman Jokowi saat Adventure Class (Foto: Dok.)
Dengan konsep backpacker, para siswa benar benar diminta mandiri dan tidak diperkenankan menginap di hotel, bahkan hotel kelas melati sekalipun. Mereka harus mencari tempat menginap alternatif, seperti masjid untuk kelompok laki-laki dan sekolah untuk kelompok perempuan.
Hafidz mencontohkan, salah satu rute perjalanan yang diambil adalah melalui Surabaya dan Solo sebelum mencapai Yogyakarta.
“Kebetulan saya memegang kelompok 3. Hari pertama kami di Surabaya, menginap dan mengeksplorasi kota. Hari kedua kami menginap di Solo, dan di hari ketiga kami menginap di Yogyakarta untuk eksplorasi lebih lanjut,” tuturnya Hafidz Maulana.
Dan di hari terakhir Adventure Class, seluruh peserta berkumpul untuk merayakan pencapaian mereka dengan tur ke Gunung Merapi dan kunjungan ke Studio Alam Gamplong. Kegiatan ini menjadi momen refleksi bagi para siswa, di mana mereka berbagi pengalaman dan pelajaran yang diperoleh selama perjalanan.
“Kesan saya selama mendampingi peserta didik, senang dan seru. Jadi bisa tahu karakter masing-masing anak. Ada capeknya juga, tapi capek itu hilang seketika saat mendengar anak-anak presentasi tentang apa yang mereka dapatkan dalam perjalanan dan bagaimana perasaan mereka,” ungkap salah satu pendamping.
Selain memberikan pengalaman unik, program ini juga bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, khususnya dalam aspek beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bernalar kritis, serta kreatif. Selain itu, siswa juga dilatih dalam mengelola keuangan, kemandirian, kolaborasi, dan pengendalian emosi selama perjalanan.
Dengan keberhasilan program ini, SMPIT Insan Permata Malang berharap Adventure Class dapat terus menjadi program unggulan yang tidak hanya mendidik siswa secara akademik, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang berharga.
Selain itu, SMPIT Insan Permata juga masih membuka pendaftaran hingga batas waktu yang sama. Informasi lebih lanjut mengenai proses pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi www.insanpermata.sch.id.
Writer: Imam
Editor: Imam Abu Hanifah