HaiMalang.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur terus berupaya mempercepat modernisasi dan digitalisasi koperasi di Jatim.
Langkah ini dilakukan untuk mempersiapkan koperasi agar mampu beradaptasi dengan tantangan zaman sekaligus bersaing di pasar global.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, menekankan pentingnya modernisasi koperasi sebagai strategi utama untuk memperkuat daya saing.
“Berkembang sebagai kekuatan ekonomi yang relevan dengan tuntutan zaman,” ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Transformasi digital menjadi pilar utama dalam modernisasi ini. Melalui penerapan teknologi, koperasi diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi manajemen keuangan dan pemasaran untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.
“Digitalisasi itu juga dapat membantu menjangkau pasar yang lebih luas,” tambah Endy.
Untuk mendukung proses tersebut, Diskop dan UKM Jatim menggandeng berbagai platform teknologi guna menyediakan pelatihan, membangun kemitraan strategis, serta mengembangkan aplikasi berbasis digital.
Tidak hanya itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama, dengan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga pelatihan.
Menurut Endy, modernisasi koperasi tidak semata-mata berbicara tentang teknologi. “Modernisasi koperasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga pola pikir,” tegasnya.
Oleh karena itu, pengurus dan anggota koperasi diberikan pelatihan dalam berbagai aspek, seperti pengelolaan bisnis modern, pemasaran digital, hingga manajemen risiko.
Diskop dan UKM juga mendorong koperasi untuk mengadopsi prinsip keberlanjutan. Langkah ini mencakup efisiensi energi, pengelolaan limbah produksi, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Untuk mendukung upaya ini, program pendampingan intensif dari Pendamping Koperasi Profesional akan segera diimplementasikan.
Selain itu, Diskop dan UKM Jatim juga sedang menjalin kerjasama dengan UPN Veteran Jawa Timur untuk memperkuat pengembangan koperasi.
“Sehingga koperasi semakin maju dan jadi ujung tombak pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan,” ujar Endy optimistis.
Koperasi di Jawa Timur memang memiliki potensi besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 Jawa Timur memiliki 22.845 unit koperasi atau sekitar 17,86 persen dari total koperasi nasional yang berjumlah 127.846 unit.
Pada 2023, kontribusi koperasi dan UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur mencapai 59,18 persen, menjadikannya sektor andalan dalam mendorong perekonomian daerah.
Melalui berbagai langkah strategis ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap koperasi dapat bertransformasi menjadi entitas usaha yang modern dan kompetitif, sekaligus memperkokoh perannya sebagai penggerak utama ekonomi kerakyatan.
Editor: Imam Abu Hanifah
