HaiMalang.com — Daftar lengkap jalur pendakian Gunung Arjuno berikut ini bisa menjadi referensi kalian jika ingin mendakinya. Yaps, Gunung Arjuno dengan ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut atau setara 10.955 kaki ini memang jadi salah satu yang populer di kalangan para pecinta alam, baik pendaki lokal, luar kota hingga mancanegara.
Mengapa Gunung Arjuno tak kalah menarik dengan Gunung Semeru. Karena Gunung Arjuno menawarkan berbagai rute pendakian dengan udara yang sejuk, pemandangan alam yang cantik, serta berbagai jalur pendakian dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Tentang Pendakian Gunung Arjuno
Dikenal sebagai ‘kembaran’ dari Gunung Welirang, Gunung Arjuno ternyata menjadi bagian dari kompleks vulkanik Arjuno-Welirang. Kompleks gunung yang berada di kawasan Tahura Raden Soerjo ini terletak di antara dua gunung, yakni Gunung Ringgit di sisi timur dan Gunung Linting di sisi selatan.
Nah, kabar gembira bagi kamu yang rindu menjelajahi keindahan Gunung Arjuno, jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang telah kembali dibuka sejak Sabtu (15/6/2024) lalu setelah sempat ditutup sejak Agustus 2023 karena kebakaran hutan dan lahan.
Sebelum membahas jalur perjalanan ke Gunung Arjuno, apa sih daya tarik dari gunung satu ini? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Daya Tarik Gunung Arjuno, Populer hingga Mancanegara
-
Panorama Alam yang Indah
Dengan panorama nan memukau di sekelilingnya, Gunung Arjuno menjadi tujuan favorit bagi para pendaki dan pecinta alam yang ingin berpetualang menikmati pemandangan alam. Gunung Arjuno tampak indah dan megah berdampingan dengan jajaran gunung dan perbukitan di sekitarnya.
Puncak Arjuno Wlirang dengan ketinggian 3339 Mdpl (Foto: Instagram @ _ysrnnjaa)
-
Punya Berbagai Jalur Pendakian yang Menantang
Mendaki gunung sambil menikmati sejuknya udara dan indahnya alam jadi daya tarik wajib dari gunung ini. Bagi para pendaki, ada banyak jalur pendakian yang ditawarkan. Tak hanya indah dan menarik, namun sekaligus menantang.
Salah satu rutenya adalah melalui Sumber Brantas, jalur pendakian yang memberikan pengalaman mendaki yang menantang namun memanjakan mata.
Ada juga alternatif jalur pendakian populer di kalangan pendaki lainnya, yaitu rute Tretes. Dalam perjalanan, pendaki akan menjumpai sebuah landmark menarik yaitu Lalijiwo Plateau.
-
Diselimuti Nuansa Magis dan Mistis
Berpetualang mendaki gunung rasanya tak lengkap jika tidak diiringi dengan pengalaman mendebarkan.
Pesona alam yang berpadu dengan kesan nuansa magis dari Gunung Arjuno juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Terdapat beberapa kisah yang bikin merinding tentang Gunung Arjuno.
Dipercaya bahwa orang yang datang dengan niat dan hati yang kurang baik dapat tersesat hingga kebingungan dan merasa tak tahu arah dan waktu di hutan Lali Jiwo yang berarti ‘lupa diri’.
Banyak cerita mistis populer yang disebut-sebut terjadi kala pendakian Gunung Arjuno. Mulai dari Pasar Setan, petilasan, suara gamelan, hingga mitos bahwa sebaiknya tidak mendaki dengan jumlah anggota yang ganjil.
-
Letaknya yang Relatif Tidak Jauh dari Kota
Gunung ini berada di antara perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Gunung berapi yang termasuk dalam tipe stratovolcano ini hanya berjarak 20 km saja dari Malang dan 50 km dari Surabaya. Gunung Arjuno terletak di Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Jawa Timur.
Gunung yang jadi salah satu destinasi favorit para pendaki di Indonesia ini punya letak yang strategis, sehingga rutenya mudah diakses dari berbagai arah.
Sebelum melakukan perjalanan, pastikan kamu telah mencari informasi dan mempelajari tentang jalur pendakian Gunung Arjuno, ya. Berikut kami rangkum 9 jalur pendakian Gunung Arjuno yang indah sekaligus menantang.
Pilihan Jalur Pendakian Gunung Arjuno, Cermati Sebelum Mendaki
Jalur pendakian Arjuno via Purwosari disebut-sebut menjadi salah satu jalur yang paling mendebarkan bagi banyak pendaki. Nuansa magis dianggap sangat terasa kala melewati batu-batu bersejarah yang berundak.
Selain digunakan sebagai jalur pendakian, rute ini juga menjadi tempat bagi banyak pelaku spiritual untuk melakukan ritual tersendiri.
Salah satu situs di rute pendakian Gunung Arjuno via Purwosari (Foto: Instagram @suryantto)
Kekurangan dari jalur ini memakan waktu tempuh yang cukup panjang. Sedangkan kelebihannya adalah pemandangan yang luar biasa dengan nuansa magis sepanjang perjalanan.
Basecamp Jalur Purwosari: Tambak Watu, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan
Daftar Pos Pendakian Gunung Arjuno via Purwosari
- Pos 1 Onto Boego
- Pos 2 Tampuono
- Pos 3 Eyang Sakri
- Pos 4 Eyang Semar
Lokasi lain yang dilewati: Mangkutoromo, Candi Sepilar, Jawa Dwipa
Situs Candi Sepilar di rute Arjuno via Purwosari (Foto: Instagram @ukiwardoyo)
Rekomendasi Tempat Camp: Mangkutoromo
Lokasi Sumber Air: Pos 2 (Tumpuono), Pos 4 (Eyang Semar), dan Mangkutoromo
Perkiraan Waktu Pendakian Jalur Purwosari: 3 hari
Baca Juga: Pendakian Gunung Arjuno Melalui Purwosari, Terkenal Peninggalan Sejarah dan Cerita Mistis
-
Jalur Pendakian Gunung Arjuno via Sumber Brantas
Selanjutnya ada jalur pendakian resmi Gunung Arjuno yang banyak digunakan oleh pendaki, yaitu via Kota Batu atau Sumber Brantas.
Karena jalurnya berada di sisi barat Gunung Welirang, banyak pendaki pergi ke Gunung Welirang terlebih dahulu, baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Gunung Arjuno.
Pos pendaftaran pendakian Gunung Arjuno via Sumberbrantas (Foto: Instagram @ _ysrnnjaa)
Namun perlu diketahui, jalur Sumber brantas memiliki kekurangan yakni jalanan sepanjang jalur ini terkenal memiliki banyak cabang. Agar tidak bingung, sebaiknya ajak rekan pendaki yang sudah berpengalaman melaluinya.
Kelebihan dari jalur pendakian Gunung Arjuno via Sumber Brantas adalah jalanannya yang masih asri. Bahkan beberapa titik masih tertutupi semak perdu. Pemandangan indah serta udara yang sejuk juga jadi daya tarik tersendiri jalur yang satu ini.
Sebelum memulai pendakian jangan lupa cek barang bawaan dan membayar tiket pendakian sebesar Rp. 11.000,- / Orang / Hari (Karcis Rp. 10.000 + Asuransi Rp. 1.000). Jika membawa teman dari luar negeri, maka akan dikenakan biaya sebesar Rp. 201.000,- / Orang / Hari (Karcis Rp. 200.000 + Asuransi Rp. 1.000).
Basecamp Jalur Sumber Brantas : Jalan Raya Sumber Brantas No.246, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Daftar Pos Pendakian Gunung Arjuno via Sumber Brantas
- Pos 1 Brakseng
- Pos 2 Watu Gede
- Pos 3 Daplang
- Pos 4 Lembah Lengkean/Sadelan
Setelah itu pendaki akan melewati Lapangan Kotak dan Pasar Dieng sebelum akhirnya sampai di Puncak Arjuno.
Keindahan alam lokasi kemah di Lembah Lengkean jalur pendakian Arjuno via Sumberbrantas (Foto: Instagram @ mohamadgilang22_)
Rekomendasi Tempat Camp: Watu Gede dan Lembah Lengkean
Lokasi Sumber Air: Pos 1 (Watu Gede) dan Loji (dekat lapangan kotak)
Perkiraan Waktu Pendakian Jalur Sumber Brantas: 2 hari
-
Pendakian Gunung Arjuno via Tretes
Jika kamu mencari jalur dengan waktu tempuh lebih singkat dan track yang lebih mudah, maka jalur pendakian via Tretes jawabannya.
Jalur pendakian Gunung Arjuno lewat Tretes dikenal memiliki banyak peminat ini biasanya ramai di akhir pekan. Ditambah lagi, terdapat beberapa lokasi sumber mata air yang tentunya merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi pendaki.
Kalau masih cukup kuat mendaki dan masih ada waktu, kamu juga bisa mencoba rute tambahan, yakni mendaki ke puncak Gunung Welirang.
Keindahan Lembah Kidang di jalur pendakian Arjuno via Tretes (Foto: Instagram @mas_yayak)
Kelebihan dari jalur ini yaitu punya waktu tempuh yang lebih singkat dengan rute perjalanan yang lebih mudah sehingga ramah bagi pemula. Selain itu, sumber air juga mudah ditemukan di jalur ini.
Eits, meski dibilang punya jalur yang mudah, jalur ini tetap punya kekurangan. Para pendaki tetap harus mempersiapkan ketahanan fisik bila tak ingin ngos-ngosan saat perjalanan. Hal ini karena pendaki akan dihadapkan dengan area Alas Lali Jiwo yang terkenal dengan Tanjakan Asunya.
Basecamp Jalur Tretes: Jalan Wilis 523, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Daftar Pos Pendakian Gunung Arjuno via Tretes
- Pos 1 Pet Bocor
- Pos 2 Kop-Kopan
- Pos 3 Pondokan
- Pos 4 Lembah Kidang dan Savana 2
Rekomendasi Tempat Camp: Kop-Kopan, Lembah Kidang, Pondokan dan Savana 2
Lokasi Sumber Air: Pet Bocor, Pondokan, Kop-Kopan dan Savana 2
Perkiraan Waktu Pendakian Arjuno Via Tretes: 2 Hari
Baca Juga: 12 Tempat Wisata Keluarga di Malang Ini Bisa Jadi Destinasi Seru untuk Liburan
-
Pendakian Gunung Arjuno via Lawang
Mau trek pendakian yang lebih menantang dengan waktu tempuh yang gak lama? Kamu bisa coba jalur pendakian via Lawang nih.
Perjalanan dimulai dari wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Gak cuma menyuguhkan trek yang challenging, bonus pemandangan berupa perbukitan dan kebun teh akan jadi hadiah tersendiri bagi pendaki yang melalui rute ini.
Gunung Lincing yang menjadi rute pendakian Gunung Arjuno via Lawang (Foto: Instagram @annisadrr_)
Sebelum memutuskan untuk mendaki Gunung Arjuno via rute ini, wajib hukumnya untuk persiapkan fisik dengan matang. Dalam perjalanan, pendaki nantinya akan menemui jalur pendakian via Purwosari.
Kelebihan dari jalur pendakian Gunung Arjuno via Lawang terletak pada waktu tempuhnya yang relatif singkat. Ditambah lagi pemandangan perbukitan dan kebun teh yang asri. Sedangkan untuk kekurangannya, track dari jalur ini sangat sulit dan menantang dengan titik dan tanjakan yang hampir tegak lurus.
Basecamp: Gemuk Utara, Kecamatan Lawang, Kab. Malang
Daftar Pos Pendakian Gunung Arjuno Jalur Lawang:
- Pos 1 Alang-Alang
- Pos 2 Lincing
- Pos 3 Mahapena
- Pos 4 Gombes
Rekomendasi Tempat Camp: sekitar Pos 3 (Mahapena) dan 4 (Gombes)
Lokasi Sumber Air: Dekat Pos 2 (Lincing)
Perkiraan Waktu Pendakian Arjuno via Lawang: 2 Hari
-
Pendakian Gunung Arjuno via Kaliandra
Yang berikutnya adalah jalur Kaliandra. Pendakian di jalur tidak resmi ini sebenarnya jarang diketahui oleh banyak orang. Mulanya, jalur pendakian Gunung Arjuno via Kaliandra dibuka oleh warga lokal yang mayoritas berkebun dan bertani.
Walau memiliki kelebihan berupa pemandangan alam sekelilingnya yang indah, resiko besar juga menanti. Hal itu karena pihak berwajib tidak bisa bertanggung jawab secara langsung apabila melakukan pendakian menggunakan jalur ini.
Pos Pendakian Arjuno via Kaliandra
Dengan waktu tempuh yang mencapai 2-3 hari, pendaki harus berhadapan dengan jalur bebatuan yang menanjak hingga pos 1, dilanjut dengan jalur tanah padar.
Jalur Arjuno via Kaliandra memiliki empat pos sebelum pendaki nantinya tiba di Lembah Kidang dengan titik awal berada di Desa Gamoh, Kecamatan Prigen.
-
Pendakian Gunung Arjuno via Karangploso
Terbilang jalur tidak resmi, namun jalur pendakian Gunung Arjuno via Karangploso cukup ramai digunakan. Ini karena kawasan tersebut menjadi area belajar navigasi para pendaki. Pendaki akan memulai perjalanan dari basecamp di warung Bu Sutami.
Daftar Pos Pendakian Arjuno via Karangploso
Daya tarik dan nilai plus dari jalur pendakian ini adalah pemandangannya yang sangat memanjakan mata. Pos 1 yang melewati perkebunan dan bukit, perjalanan menuju Pos 2 diiringi dengan pesona keindahan Gunung Putri Tidur dan pemandangan Kota Malang dari atas bukit. Untuk tempat beristirahat dan camp ideal bisa di pos 2 dan pos 4.
Terdapat beberapa kekurangan dari jalur pendakian Gunung Arjuno via Karangploso ini. Jalur dengan 4 pos ini butuh waktu 3 hingga 4 hari untuk akhirnya tiba di puncak.
Perlu diperhatikan, jalur ini masih rapat dengan semak dan tumbuhan, maka para pendaki harus lebih berhati-hati.
-
Pendakian Gunung Arjuno via Sumbergondo
Jalur Sumbergondo Batu menjadi salah satu pilihan alternatif baru bagi kamu yang ingin mendaki ke Gunung Arjuno dengan jalur yang tidak terlalu menanjak.
Sesuai namanya, pendaki akan memulai perjalanan dari Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pendaki juga harus mendaftarkan diri kepada pihak Taman Hutan Rakyat dan Perhutani agar terdata.
Keindahan Gentong Growa di jalur pendakian Gunung Arjuno via Sumbergondo (Foto: Instagram @ silvanarw)
Tak berhenti disitu, perjalanan dilanjutkan dengan melewati jalur Taman Keputren, Gentong Growah, Pasar Dieng, dan akhirnya puncak Gunung Arjuno.
Dengan kelebihan berupa trek yang ramah pemula, ada hal yang menjadi kekurangan dari jalur ini. Pendaki wajib membawa perbekalan konsumsi yang cukup, terutama air minum. Pasalnya, sumber mata air susah ditemui di jalur ini.
Daftar Pos Pendakian Gunung Arjuno Jalur Sumbergondo
Dengan estimasi perjalanan selama 3 sampai 4 hari, terdapat beberapa titik yang akan dilewati, seperti:
- Pos 1 Petung Lanang
- Pos 2 Alas Bimo
- Pos 3 Elvara atau Alas Kobong
- Pos 4 Batas Vegetasi atau Gebut
Rekomendasi camp ideal: Pos 2 (Alas Bimo) dan Puncak Keputren
-
Pendakian Gunung Arjuno via Pura
Jalur pendakian Gunung Arjuno yang satu ini mungkin tidak begitu populer lainnya. Ini karena jalurnya berdekatan dengan jalur Sumbergondo yang nantinya juga terdapat titik pertemuan jalur di wilayah Taman Keputren.
Di dekatnya juga terdapat pertemuan jalur di wilayah Pasar Dieng dari arah jalur Sumber Brantas dan Tretes.
Titik Pemberhentian Pendakian Gunung Arjuno via Pura
Terdapat beberapa titik yang akan dilalui pendaki, di antaranya:
- Pura Gabes
- Curah Wedi
- Gentong Groah
- Goa Mintorogo
- Goa Sakri
- Puncak Indrokilo
- Pasar Dieng
Karena informasi tentang jalur ini masih minim, jangan lupa untuk bertanya pada warga sekitar agar tak tersesat jika hendak ke jalur ini.
-
Pendakian Gunung Arjuno via Sumberawan
Jalur pendakian Gunung Arjuno terakhir adalah melalui Desa Sumberawan. Jalur ini juga merupakan jalur tak resmi karena umumnya digunakan oleh warga yang bertani dan mencari rumput.
Jalur pendakian Gunung Arjuno ini ditempuh dari Desa Sumberawan yang terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Desa tersebut merupakan pusat kerajinan tangan dan desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian. Tidak ada informasi lengkap mengenai jalur yang satu ini, tapi kabarnya jalur ini melalui rute yang melewati Gunung Mujur.
Itulah pilihan 9 jalur pendakian Gunung Arjuno, masing-masing punya rute dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Bagi kalian yang baru pertama kali, jangan lupa untuk mempelajari tips mendaki gunung. Pastikan persiapan dan kebutuhan yang diperlukan sudah lengkap sebelum berangkat.
Writer: Shinta Alifia
Editor: Imam Abu Hanifah