HaiMalang – Di dunia ini ada banyak orang-orang hebat yang ”gagal” di akademiknya. Sebut saja Steve Jobs (pendiri Apple Inc), Dahlan Iskan (mantan Menteri BUMN), Mark Zuckerberg (pencipta situs jejaring sosial Facebook) dan banyak contoh lain namun sukses di usaha.
Mereka belum sempat punya ijazah di bangku kuliahnya. Tapi ternyata mereka sukses besar di dunia usahanya.
Kenyataan ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan Thomas J. Stanley, penulis teori bisnis yang kondang asal Amerika Serikat. Dalam risetnya, dia menemukan faktor-faktor penentu kesuksesan seseorang.
Dia sudah melakukan survei terhadap 733 milyuner di Amerika Serikat. Hasilnya, terangkum ada 30 besar penentu kesuksesan mereka.
Dan, perlu Anda tahu, penentu di urutan 30 adalah nilai akademik. Artinya saat sekolah dia punya kecerdasan dan nilai yang bagus ikut andil menyumbang kesuksesan seseorang.
Langsung loncat di urutan 23, faktor penentu kesuksesan adalah sekolah atau perguruan tinggi yang dipilihnya. Semakin bagus kualitas lembaga pendidikan, potensi sukses cukup besar.
Lantas apakah Intellegence Quotient (IQ) juga jadi faktor penentu? Ya, tapi hanya berada di urutan 21 versi riset Thomas J. Stanley. Dan yang paling banyak menentukan ternyata interpersonal skill atau orang menyebut soft skill .
Di antara 10 besar itu, integritas, kejujuran, kedisiplinan, kemampuan bergaul dengan orang-orang di kanan dan kirinya, serta kemampuan leadership dan sebagainya ternyata mendominasi menuju sukses.
Apa yang bisa dipetik dari riset Thomas J. Stanley ini, pelajar atau mahasiswa, jangan hanya fokus pada nilai-nilai di sekolah saja. Kita juga tidak boleh bangga punya anak yang berhasil di sekolah favorit.
Terpenting, didiklah soft skill mereka. Karena soft skill di dunia kerja dan karier lebih diutamakan agar mereka termasuk orang-orang yang sukses. So, mari fokus pada 10 besar teratas daripada mengejar 10 bagian akhir dari penentu kesuksesan tadi. Ayo asah soft skill dan Ayo Gemilangkan Indonesia.
Tulisan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi SH, S.Pd, MM
Jaringan Indonesia Berdaya
Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024