Home News Kemarau Panjang di Kabupaten Malang, Prediksi Panen Padi Akan Turun 

Kemarau Panjang di Kabupaten Malang, Prediksi Panen Padi Akan Turun 

by Hafidh Sabqi
0 comment

HaiMalang – Kondisi kemarau tahun ini memang cukup panjang jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini bukan hanya berdampak pada kemungkinan terjadinya kekeringan di beberapa wilayah di Kabupaten Malang. Kemarau panjang di Kabupaten Malang diperkirakan akan berdampak pada turunnya panen padi tahun ini. 

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Malang puncak panen padi akan berlangsung pada bulan Agustus hingga September. Namun, kondisi cuaca seperti ini bisa mengancam produksi padi Kabupaten Malang.  

Di panen Januari hingga April 2024 produksi padi di Kabupaten Malang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Periode Januari hingga April 2023 total panen padi mencapai 111 ton. 

Sedangkan di tahun 2024 mulai Januari hingga April hanya 77 ton. Secara selisih mencapai 33 ton penyusutannya jika dibandingkan dengan tahun 2023.

Hal ini juga yang kini menjadi perhatian HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Kabupaten Malang dalam menyikapi kondisi kemarau panjang. Terutama bagi petani yang berada di kawasan Malang Selatan seperti di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Pagak dan Donomulyo. 

”Secara data mungkin dari BPS ada perhitungannya, tapi kalau kami lebih ke kondisi di bawah. Kemungkinan ada penurunan produksi itu pasti  terjadi. Karena kondisi kemarau panjang di Kabupaten Malang seperti sekarang. Terutama untuk petani di daerah Malang Selatan yang kondisi airnya minim,” terang Sekretaris II HKTI Kabupaten Malang Dwi Sasmito. 

Saat ini HKTI Kabupaten Malang tengah melakukan pendataan secara internal melalui PAC (Pimpinan Anak Cabang) terkait kondisi terkini di petani. Sebab masing-masing wilayah secara dampak tentu akan berbeda. Untuk besaran penurunan produksi padi pihaknya belum bisa menjawab dengan lengkap karena butuh perhitungan pasti. 

”Pendataan juga masih dilakukan terkait dengan kondisi di petani. Terutama di daerah yang sedang mengalami kesulitan air. Untuk berapa jumlah tentu perlu perhitungan yang lengkap dulu,” jelasnya. 

Memang selama ini peran HKTI sangat dibutuhkan para petani sebagai jembatan antara petani dan pemerintah. Namun secara peran memang belum optimal, oleh karena itu kini pihaknya mencoba bangkit dengan cara terjun ke masyarakat bawah.

”Prinsipnya sekarang HKTI Kabupaten Malang bangkit untuk memberikan perubahan pada petani. Yang mudah saja soal pupuk dan bantuan sumur bor ketika kondisi kemarau panjang di Kabupaten Malang seperti sekarang,” jelasnya. 

Pihaknya juga terus melakukan kordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi kedepannya. Sehingga secara masalah tidak selalu berulang setiap tahunnya ketika terjadi kondisi seperti sekarang. 

”Kami tetap melakukan kordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi. Kabupaten Malang ini lumbung padi Jawa Timur jangan sampai masalah terjadi berulang tanpa solusi yang jelas,” tutupnya. 

You may also like

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.