HaiMalang – 701 mahasiswa KKN Unikama atau Universitas PGRI Kanjuruhan Malang kembangkan potensi desa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ini bagian sinergi Unikama dengan pemerintah Kabupaten Malang terus berlanjut.
Tak hanya bicara sinergi akademis, Unikama juga ikut turun langsung dalam pengembangan potensi desa di Kabupaten Malang. Salah satunya melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa Unikama.
Bertempat di halaman Unikama sebanyak 701 mahasiswa diberangkatkan secara langsung oleh Bupati Malang Drs H. M Sanusi, MM dan Rektor Unikama Dr. Sudi Dul Aji, M.Si. Pemberangkatan mahasiswa KKN Unikama ditandai dengan penerbangan balon dan pelepasan burung merpati. Mahasiswa tersebut akan melakukan KKN di 19 desa yang tersebar di Kabupaten Malang. Ada lima kecamatan yang dipilih yakni Pakisaji, Wagir, Wajak, Singosari dan Tajinan.
Pemilihan desa sebagai lokasi KKN juga bukan tanpa alasan. Sebab Unikama memiliki program sustainable village development dimana pegembangan desa dilakukan secara berkelanjutnya. Program ini sendiri memiliki jangka waktu 5 tahun.
Rektor Unikama Dr. Sudi Dul Aji, M.Si memberikan rompi Unikama kepada Bupati Malang Drs H. M Sanusi, MM. Foto: HaiMalang
”Pemilihan desa lokasi KKN itu sudah ditentukan, saat ini meman masih 19 desa yang bisa dikembangkan. Program ini sendiri sudah berjalan sejak tahun 2022 lalu. Targetnya nanti di tahun 2026 setiap desa akan memiliki produk unggulan,” kata Rektor Unikama Dr. Sudi Dul Aji, M.Si.
Menurutnya program KKN seperti ini sangat bermanfaat untuk warga masyarakat. Sebab, potensi yang dimiliki desa bisa dikembangkan secara maksimal. Karena program KKN dilakukan berkelanjutan setiap tahunnya.
”Tahun pertama itu dilakukan pemetaan potensi desanya. Sekarang sudah dalam tahap pemgembangan dan menjalankan. Nanti di akhir akan ada produk unggulan yang dihasilkan dari setiap desa lokasi KKN,” terangnya.
Ini juga menjadi cara bagi Unikama untuk menjalin hubungan dengan Pemerintah Kabupaten Malang. Sebab dalam mengembangkan potensi di desa tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Perlu keterlibatan lembaga pendidikan seperti Unikama yang siap memberikan bantuan lewat mahasiswa KKN.
”Jelas ini kolaborasi yang sangat menguntungkan. Pemerintah Kabupaten Malang akan terbantu dalam mengembangkan potensi desa. Sedangkan mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman secara langsung di masyarakat,” ungkapnya.
Rektor Unikama Dr. Sudi Dul Aji, M.Si (tengah) bersama Bupati Malang Drs H. M Sanusi, MM (berpeci) saat melakukan pelepasan burung merpati. Foto: HaiMalang
Tak hanya diikuti oleh mahasiswa asal Indonesia saja. Dalam KKN kali ini juga ada 6 mahasiswa dari luar negeri tepatnya dari Malaysia. Mahasiswa dari luar negeri ini juga akan ikut melakukan kegiatan secara langsung.
“Ada mahasiswa dari Malaysia juga yang ikut kegitan KKN. Sehingga nantinya ada proses transfer ilmu dan pengetahuan yang terjadi. Masyarakat juga akan merasakan dampaknya secara langsung,” terangnya.
Sementara itu Bupati Malang Drs H. M Sanusi, MM menyampaikan bahwa mahasiswa harus bisa menjadi agen perubahan. Dimana ketika turun ke masyarakat harus bisa memberikan dampak secara langsung. Salah satunya melalui kegiatan KKN yang secara program sudah jelas.
”Mahasiswa harus bisa memberikan dampak perubahan di masyarakat melalui ilmunya. Terutama dalam hal mengembangkan potensi yang ada di desa. Karena ini sejalan dengan program Pemkab Malang,” jelasnya.
Pemkab Malang sendiri memiliki program one village destination, one village one product. Dengan adanya program KKN Unikama maka sejalan dengan tujuan dari pemerintah. Nantinya setiap desa harus punya produk unggulan dan potensi wisata.
”Program yang dibuat sudah sejalan dengan Pemkab Malang dalam upaya pengembangan desa. Terutama untuk mengembangkan produk dan wisata desa. Kami tentu merasa berterima kasih dengan program yang sudah dihadirkan untuk masyarakat Kabupaten Malang,” ungkap Sanusi.
Mahasiswa Unikama saat melakukan upacara pemberangkatan KKN. Foto: haimalang
Nantinya desa yang ditempati sebagai lokasi KKN akan sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa. Sebab potensi yang dimiliki desa bisa dikembangkan secara maksimal. Apalagi program KKN yang dilakukan memiliki target jangka panjang dan ada evaluasi serta monitoringnya.
”Unikama benar-benar hadir secara langsung ditengah masyarakat. Semoga kedepan akan lebih banyak lagi desa yang dijadikan lokasi KKN. Sehingga makin banyak masyarakat yang ikut merasakan dampak dari hadirnya mahasiswa di lapangan,” tutupnya.