Haimalang — Luka diabetes masih menjadi momok menakutkan bagi banyak penyandang penyakit ini. Tak sedikit pasien yang kehilangan anggota tubuh akibat luka yang tak kunjung sembuh, dipicu oleh sirkulasi darah yang buruk hingga infeksi kronis. Namun, kini muncul secercah harapan dari inovasi layanan kesehatan yang dikembangkan di Kota Malang.
Pedis Care, pusat perawatan luka kronis yang telah berdiri sejak 2015, kini meluncurkan dua layanan terbaru, Bekam Keperawatan dan Pemeriksaan Vaskuler Kaki. Inovasi ini disebut mampu membantu mempercepat penyembuhan luka diabetes sekaligus mencegah amputasi yang selama ini menjadi jalan terakhir bagi banyak pasien.
Menurut data terbaru, jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat dari 19,47 juta jiwa pada 2021 menjadi lebih dari 20 juta pada 2024. Ironisnya, lebih dari separuh pengidapnya tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini, menurut International Diabetes Federation.
Pendekatan Baru untuk Luka yang Sulit Sembuh
Ahmad Hasyim Wibisono, perawat senior sekaligus pendiri Pedis Care, menyatakan keprihatinannya terhadap stagnasi dalam penanganan luka diabetes selama dua dekade terakhir. “Hingga sekarang, pendekatannya belum banyak berubah sejak saya kuliah tahun 2004,” ungkap Hasyim, yang juga CEO Pedis Care.

Tenaga medis di Pedis Care melakukan bekam. Ben/Haimalang
Bekam Keperawatan yang diperkenalkan oleh Pedis Care bukan terapi sembarangan. Metode ini berbasis pada cupping therapy yang telah dikenal secara internasional dan diteliti manfaatnya, terutama dalam memperlancar aliran darah, meningkatkan imunitas, serta membantu detoksifikasi tubuh dari kolesterol, asam urat, hingga logam berat.
“Terapi ini dilakukan oleh perawat bersertifikat dan berbasis medis, bukan alternatif tanpa dasar ilmiah,” tegas Hasyim. Salah satu perawatnya, Erwanto MMRS, menyebut bahwa prosedur bekam dilakukan berdasarkan kondisi medis pasien dan melalui tahapan pemeriksaan ketat.
Kolaborasi dengan Spesialis Bedah Vaskuler
Inovasi lainnya yang diperkenalkan Pedis Care adalah Pemeriksaan dan Intervensi Pembuluh Darah Kaki, bekerja sama dengan dr. Kresna Agung Prabowo, Sp.B Subsp BVE (K), seorang ahli bedah vaskuler.
Kerja sama ini memungkinkan deteksi dini dan penanganan medis terhadap gangguan sirkulasi darah yang kerap menjadi akar dari luka kronis pada pasien diabetes. Dengan pendekatan ini, Pedis Care berupaya menurunkan risiko amputasi melalui tindakan preventif dan intervensi yang tepat waktu.

dr. Kresna Agung Prabowo, Sp.B Subsp BVE (K), seorang ahli bedah vaskuler Saat melakukan pemeriksaan pasien penderita diabetes di Pedis Care Malang. Ben/Haimalang
Dari Malang untuk Indonesia
Pedis Care bukan hanya sekadar klinik. Lembaga ini pernah meraih SATU Indonesia Awards 2019 dalam kategori Pelayanan Kesehatan Inovatif. Kiprah Hasyim dan timnya menjadi bukti bahwa dengan pendekatan berbasis keperawatan modern dan kolaborasi lintas disiplin, penyembuhan luka diabetes bukan hal mustahil.
Di tengah tingginya angka diabetes dan keterbatasan akses layanan kesehatan, inovasi seperti ini menjadi jawaban nyata yang layak diapresiasi dan didukung secara nasional.