HaiMalang.com – Untuk meningkatkan kemajuan Paguyuban Semen Cibinong, Holcim Indonesian, dan Solusi Bangun Indonesia (PaSCHI-SBI), termasuk dalam perencanaan pembentukan unit bisnis, para pengurus disarankan untuk belajar dari organisasi serupa. Dengan demikian, tujuan baik yang telah direncanakan dapat segera diwujudkan.
Saran tersebut disampaikan oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana. Ia merekomendasikan agar para pengurus PaSCHI-SBI menimba ilmu dari pengurus pensiunan Semen Indonesia di Gresik.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung praktik yang telah diterapkan di sana. Dr Aqua juga menekankan pentingnya menerapkan prinsip “ATM” yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi.
“Pak Utoro sebagai Ketua PaSCHI-SBI bersama beberapa pengurus sebaiknya segera mendatangi para pengurus paguyuban pensiunan di tempat lain termasuk ke pengurus pensiunan Semen Indonesia untuk belajar. Lakukan ‘ATM’ sehingga bisa langsung diterapkan dan memberdayakan para pensiunan sesuai dengan pengalaman dan keahlian masing-masing,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Menurutnya, banyak pensiunan PaSCHI-SBI yang masih produktif, sehingga potensi mereka perlu dioptimalkan.
Pada Reuni Akbar III Paguyuban PaSCHI-SBI yang diadakan pada Sabtu, 14 Desember 2024, di Gedung Serbaguna Narogong, Mohammad Utoro kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua untuk periode 2024-2027. Kepercayaan ini diberikan karena ia dinilai mampu memimpin dan membawa organisasi ke arah yang lebih maju.
Dr Aqua Dwipayana saat bersama Pengurus PaSCHI-SBI (Foto: Dok.)
Para pensiunan menaruh harapan besar pada kepemimpinan Utoro. Khususnya bagi mereka yang masih aktif dan ingin menyalurkan keahliannya dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh PaSCHI-SBI.
Sebagai bentuk dukungan, Dr Aqua Dwipayana mengucapkan selamat kepada Utoro serta menyampaikan beberapa pesan, termasuk pentingnya selektif dalam memilih pengurus dan menjadikan tugas tersebut sebagai bentuk ibadah.
“Hal ini harus ditekankan kepada para pengurus baru. Sehingga dari awal dilantik memahami sekali tentang hal itu dan totalitas bekerja untuk paguyuban,” ujar Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia itu.
Ia juga memberikan apresiasi kepada panitia Reuni Akbar III PaSCHI-SBI atas kerja keras mereka yang membuat acara berjalan sukses. Semua peserta yang hadir merasa puas dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Sebagai bentuk nyata dari dukungannya, Dr Aqua tidak hanya memberikan masukan, tetapi juga secara rutin menyumbangkan dana setiap bulan sebagai donatur tetap.
Ia berharap tindakan ini dapat menginspirasi pensiunan lain yang memiliki kemampuan finansial untuk ikut berkontribusi, sehingga PaSCHI-SBI semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi anggotanya.
Reuni Akbar tersebut dihadiri sekitar 500 orang, dari total 800 pensiunan yang masih hidup dan tergabung dalam PaSCHI-SBI. Mereka tersebar di berbagai wilayah Indonesia, bahkan ada yang tinggal di luar negeri.
Dalam acara tersebut, Dr Aqua juga memberikan sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan materi berjudul “Bersatu Saat Bekerja, Bersama Ketika Purna”.
Ia kerap diundang dalam berbagai kegiatan para pensiunan dan menyarankan agar reuni PaSCHI-SBI diadakan setiap dua tahun sekali agar jarak pertemuan tidak terlalu lama.
Totalitas Bekerja Jadi Strategi Sukses
Pada Sabtu, 18 Januari 2025, di Resto Telaga Seafood Cibubur, Kota Depok, panitia yang dipimpin oleh Utoro menggelar rapat pembubaran sekaligus mengevaluasi acara Reuni Akbar III PaSCHI-SBI.
Secara umum, acara dinilai sukses, meskipun ada beberapa aspek yang masih bisa diperbaiki untuk penyelenggaraan di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Aqua Dwipayana kembali mengingatkan pentingnya menanamkan nilai ibadah dalam setiap tugas yang dijalankan oleh pengurus. Ia juga menekankan bahwa menjadi pengurus berarti siap berkorban, termasuk dalam hal materi.
“Hal ini harus ditekankan kepada para pengurus baru. Sehingga dari awal dilantik memahami sekali tentang hal itu dan totalitas bekerja untuk paguyuban,” ungkapnya.
Terkait sumber dana organisasi, Dr Aqua menyarankan agar paguyuban mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber yang memungkinkan. Salah satunya adalah melalui usaha yang melibatkan pensiunan sesuai keahlian mereka, serta sumbangan dari para donatur.
Sebagai donatur tetap, Dr Aqua mengungkapkan bahwa ia telah berkomitmen menyumbang Rp1 juta setiap bulan sejak Januari 2025.
“Silakan Pak Utoro dan teman-teman pengurus PaSCHI-SBI menemui para pensiunan yang berpotensi untuk menjadi donatur. Mengetuk hati mereka untuk berkenan rutin setiap bulan menyumbang buat paguyuban. Jumlahnya seikhlas hati,” kata pria yang dikenal memiliki kepedulian sosial tinggi ini.
Silaturahmi dan kebersamaan Dr Aqua Dwipayana bersama pengurus PaSCHI-SBI (Foto: Dok.)
Ia menambahkan bahwa dalam mengajak orang lain untuk berdonasi, penting untuk menyampaikan bahwa sudah ada yang berkomitmen sebagai donatur tetap. Hal ini dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menyentuh hati calon donatur lainnya.
Selain itu, ia mengingatkan agar penggunaan dana dari para donatur dan sumber lain dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Transparansi dan akuntabilitas harus dijaga dengan baik, termasuk dalam laporan keuangan yang rutin setiap bulan.
Dr Aqua juga mengusulkan agar pengurus kembali mengaktifkan program bantuan bagi pensiunan yang sedang sakit serta memberikan santunan kepada ahli waris yang ditinggalkan. Terlebih jika dana dalam kas organisasi mencukupi untuk program tersebut.
Sebagai wujud komitmennya terhadap paguyuban, pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 ini menyatakan kesiapannya untuk turut serta dalam kegiatan silaturahmi bersama Utoro dan pengurus lainnya.
Meskipun memiliki jadwal yang padat untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi, ia tetap berkomitmen untuk meluangkan waktu demi kemajuan PaSCHI-SBI.
Keyakinan yang Kuat
Dalam acara pembubaran panitia, Dr Aqua Dwipayana mendapat kesempatan terakhir untuk berbicara. Ia menyampaikan kesan serta saran yang cukup panjang, terutama terkait kesinambungan aktivitas PaSCHI-SBI di masa mendatang. Pendapatnya didasarkan pada informasi yang diperolehnya dari berbagai organisasi serupa.
Sebagai pembicara yang telah memotivasi lebih dari dua juta orang, baik di Indonesia maupun di berbagai negara, Dr Aqua menilai bahwa secara keseluruhan, Reuni Akbar III PaSCHI-SBI berjalan sukses. Ia menegaskan bahwa kekurangan yang ada masih dalam batas wajar dan dapat ditoleransi.
Sebagai ayah dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana, Dr Aqua menyarankan agar reuni diadakan setiap dua tahun sekali.
Dengan begitu, jarak pertemuan antar sesama pensiunan tidak terlalu lama. Ia pun yakin bahwa pengurus PaSCHI-SBI di bawah kepemimpinan Utoro mampu merealisasikan hal tersebut.
“Melihat keberhasilan Reuni Akbar III PaSCHI-SBI, termasuk pengumpulan dana dan penggunaannya yang selektif sehingga masih ada kelebihan dana, saya yakin reuni bisa diadakan setiap dua tahun sekali. Yang terpenting, seluruh pengurus dan panitia tetap solid,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Selain itu, pria yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap para pensiunan ini juga menyarankan agar reuni berikutnya diadakan di luar lingkungan pabrik perusahaan. Dengan demikian, kegiatan tersebut lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada pihak lain.
Berbekal pengalamannya sebagai panitia reuni di tempat-tempat ia pernah bekerja, Dr Aqua optimistis hal ini dapat diwujudkan. Ia menekankan bahwa yang diperlukan adalah keyakinan kuat, tekad, semangat, serta kesungguhan.
“Saran saya, reuni berikutnya diadakan di luar pabrik. Lokasinya bisa di Jakarta, Bogor, Depok, atau Bekasi. Saat pelaksanaannya nanti, panitia bisa menentukan dan memutuskan tempat yang sesuai,” ungkap mantan wartawan dari berbagai media tersebut.
Kekuatan Silaturahim
Agar lebih banyak pensiunan tertarik menghadiri reuni, Dr Aqua mengusulkan agar panitia menyiapkan berbagai hadiah yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Menurutnya, hal ini akan memberikan kebahagiaan dan kesan mendalam bagi peserta.
Ia kemudian membagikan pengalamannya saat beberapa kali menjadi tuan rumah reuni. Berkat jaringannya, ia berhasil mendapatkan berbagai hadiah dari teman-temannya dalam jumlah yang cukup banyak.
“Selain hadiah untuk semua peserta dengan barang yang sama, ada juga yang diundi. Saat itu, hadiahnya beragam, termasuk umrah untuk dua orang. Semua yang hadir merasa senang dengan hal tersebut,” kata pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, itu.
Menurut Dr Aqua, memperoleh hadiah-hadiah tersebut merupakan bukti nyata dari kekuatan silaturahim yang telah ia jaga dengan konsisten dan penuh keikhlasan selama puluhan tahun.
Ia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut, cukup dengan menghubungi rekan-rekannya melalui telepon dan WhatsApp. Setelah diinformasikan jumlah penerima, para pemberi hadiah pun mengirimkannya langsung ke alamatnya.
Kepada Utoro, yang kembali terpilih sebagai Ketua PaSCHI-SBI, Dr Aqua menyarankan agar data para pensiunan dan keluarganya diperbarui secara berkala. Semakin lengkap data yang dimiliki, semakin baik untuk mendukung berbagai kegiatan paguyuban, termasuk reuni agar lebih banyak peserta yang hadir.
Terkait sumber dana paguyuban, ia menyarankan agar dana diperoleh dari berbagai sumber yang memungkinkan. Salah satunya adalah dengan melibatkan para pensiunan yang memiliki keahlian di bidang tertentu untuk menjalankan usaha bersama, serta menggalang donasi dari para dermawan.
Sebagai contoh, Dr Aqua sendiri telah berkomitmen untuk menjadi donatur tetap dengan menyumbang satu juta rupiah setiap bulan sejak Januari 2025.
“Silakan Pak Utoro dan teman-teman pengurus menemui para pensiunan yang berpotensi menjadi donatur. Ketuk hati mereka agar bersedia menyumbang secara rutin setiap bulan untuk paguyuban. Jumlahnya bisa disesuaikan dengan keikhlasan masing-masing,” katanya.
Saat menemui calon donatur, lanjut Dr Aqua, panitia bisa menyampaikan bahwa sudah ada beberapa orang yang berkomitmen sebagai donatur tetap. Hal ini bisa menjadi cara efektif untuk menyentuh hati mereka agar turut berkontribusi.
Pria yang memiliki jaringan pertemanan luas ini juga menekankan pentingnya pengelolaan dana secara transparan. Ia menegaskan bahwa penggunaan uang dari para donatur dan sumber lainnya harus dilakukan dengan hati-hati, dengan pertanggungjawaban yang jelas dan disampaikan secara rutin setiap bulan sebagai bentuk akuntabilitas.
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar pengurus kembali mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan kepada pensiunan yang sedang sakit dan ahli waris dari anggota yang meninggal, terutama jika kas paguyuban mencukupi.
Tidak hanya sekadar memberikan saran, Dr Aqua juga menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Utoro dan pengurus lainnya dalam bersilaturahim dengan para pensiunan. Meski jadwalnya padat dengan berbagai kegiatan silaturahim serta sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi, ia siap mengalokasikan waktu untuk mendukung paguyuban.
Selain itu, ia menyarankan agar pengurus mengadakan pertemuan berkala dengan para koordinator wilayah (Korwil) setiap tiga bulan sekali. Lokasi pertemuan bisa berpindah-pindah untuk memudahkan partisipasi anggota. Kegiatan serupa juga bisa diterapkan untuk seluruh pengurus agar komunikasi tetap terjaga.
Mengenai rencana pembentukan unit bisnis dan pengelolaan dana paguyuban, Dr Aqua mendorong pengurus untuk belajar dari paguyuban pensiunan Semen Indonesia di Gresik dan organisasi serupa di tempat lain. Dengan mendatangi mereka secara langsung, pengurus dapat mengamati, meniru, serta memodifikasi (ATM) sistem yang telah terbukti berhasil.
“Pak Utoro bersama beberapa pengurus sebaiknya segera berkunjung ke paguyuban pensiunan di tempat lain untuk belajar. Lakukan ‘ATM’, lalu terapkan dan sesuaikan dengan kondisi serta keahlian para pensiunan kita,” jelasnya.
Menurut Dr Aqua, masih banyak pensiunan PaSCHI-SBI yang produktif. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi mereka demi kemajuan bersama.
Kesan dan Pesan Panitia
Panitia Reuni Akbar III PaSCHI SBI yang hadir memberikan berbagai kesan positif dan usulan untuk perbaikan di masa depan. Berikut beberapa poin penting yang disampaikan:
Engkus Kusnadi: Mengapresiasi pelaksanaan reuni yang lebih baik dan menyarankan agar lokasi reuni tidak diadakan di lingkungan pabrik, pencatatan keanggotaan diperbaiki, serta diusulkan adanya usaha bersama di bawah naungan PaSCHI-SBI.
Suparno: Menyatakan kepuasannya dan berharap kegiatan reuni terus dilanjutkan.
Nur Sunarya: Memuji kolaborasi antaranggota dan mengusulkan reuni diadakan secara periodik dengan melibatkan lebih banyak panitia dari perusahaan.
Ari Pudjiastuti: Menyoroti pentingnya fokus peserta pada acara utama dan kolaborasi dengan perusahaan untuk mendata pensiunan secara lebih baik.
Delly Liliani: Menyampaikan bahwa peserta kurang fokus pada acara dan mengusulkan pembawa acara (MC) berasal dari mantan karyawan.
Bambang Sugiharto: Memuji konsumsi yang baik tetapi menyarankan undangan diberikan juga kepada karyawan yang masih aktif, terutama donatur.
El Taufik Saeful: Keanggotaan PaSCHI-SBI perlu didata ulang agar semakin banyak pensiunan yang terdata dan hadir saat reuni.
Kuswari: Jarak waktu pelaksanaan reuni dengan kegiatan serupa berikutnya jangan terlalu lama. Sehingga sesama para pensiunan bisa lebih sering ketemu.
Nana Sukarna: Panitia agar menyediakan transportasi untuk peserta reuni sehingga banyak yang hadir.
Hariyana: Banyak sesama pensiunan yang tidak kenal. Durasi reuni agar jangan terlalu lama jaraknya.
Deddy Subardi: Seluruh panitia agar optimal melaksanakan tugas masing-masing. Kepada yang hadir yang diberikan beragam hadiah (goodie bag) untuk dibawa pulang.
Bambang Hernowo: Di undangan agar ditulis untuk berapa orang. Koordinasi antar koordinator wilayah (Korwil) supaya lebih baik.
Wahyu Sasongko: Durasi video dokumentasi terlalu singkat dan mengusulkan vendor dokumentasi membuat foto per baris kursi peserta serta video dengan durasi lebih panjang.
Zaidan A. Gani: Mengusulkan adanya anggaran untuk kunjungan sosial, seperti menjenguk anggota yang sakit atau takziah.
Hardiman: Menyampaikan pentingnya konfirmasi kehadiran peserta melalui Korwil untuk meningkatkan koordinasi.
Utoro: Memuji konsumsi yang cukup untuk peserta dan menyarankan koordinasi antarpanitia ditingkatkan.
Dalam acara tersebut, El Taufik Saeful mendapat amanah untuk mempersiapkan pengukuhan pengurus PaSCHI-SBI masa bakti 2024-2027. Pengurus yang lain akan membantu untuk mensukseskan acara tersebut.
Harapan besar disematkan kepada kepengurusan yang baru untuk terus menjaga keberlanjutan program-program positif organisasi, termasuk memperkuat basis data keanggotaan, meningkatkan kolaborasi antarwilayah, dan menyusun program sosial yang bermanfaat bagi para anggotanya.
Editor: Imam Abu Hanifah