Home News Alasan Dibalik Tutupnya Marketplace Bukalapak, Ini Curhatan CEO Bukalapak

Alasan Dibalik Tutupnya Marketplace Bukalapak, Ini Curhatan CEO Bukalapak

by Imam Abu
0 comment

HaiMalang.com – Tanda-tanda dan alasan dibalik tutupnya marketplace Bukalapak pada 2025 sempat diungkapkan oleh CEO Bukalapak, Willix Halim, dalam Financial Report Q3 Bukalapak yang dirilis pada 30 Oktober 2024.

Dalam rilis tersebut, Willix Halim mengungkap bahwa Bukalapak menghadapi tantangan besar karena biaya operasional terus meningkat melebihi kontribusi pendapatan dalam 3 tahun terakhir.

Kabar resmi tutupnya marketplace Bukalapak setelah 15 tahun beroperasi sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia ini resmi diumumkan pada Senin (7/1/2025) dan dan akan berlaku efektif mulai 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB.

Dengan mengakhiri operasional pemesanan produk fisik, langkah ini diklaim manajemen Bukalapak sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada penjualan produk virtual.

Tanda Terpuruknya Bukalapak, Masih Merugi Walau Penjualan Meningkat

Marketplace Bukalapak, yang didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid pada 10 Januari 2010, telah menjadi salah satu pionir e-commerce di Indonesia.

Namun, Willix Halim mengungkapkan bahwa dinamika industri dan tekanan finansial dalam tiga tahun terakhir menjadi alasan utama di balik keputusan ini.

Tanda-tanda kesulitan finansial Bukalapak yang muncul dalam keuangan kuartal ketiga tahun 2024 terlihat dari EBITDA negatif sebesar -Rp 193 miliar.

Namun manajemen Bukalapak tak menampik jika pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun 2024 meningkat 2% YoY menjadi Rp 3.400 miliar,

Meskipun ada pertumbuhan dalam Total Processing Value (TPV) dan pendapatan di masa lalu, perubahan signifikan dalam pasar dan persaingan membuat kondisi keuangan semakin sulit.

Kerugian yang dialami pada kuartal ketiga juga mencatat angka -Rp 168 miliar, menunjukkan ketidaksesuaian dengan target profitabilitas yang telah ditetapkan.

“Kami telah berupaya untuk fokus pada optimalisasi operasional dan menjaga disiplin keuangan guna menghadapi tantangan ini,” ujar Willix Halim yang telah menjadi CEO Bukalapak sejak 2022 itu.

Curhatan CEO Bukalapak Ungkap Alasan Dibalik Tutupnya Marketplace Bukalapak

Willix turut menjelaskan bahwa evaluasi menyeluruh telah dilakukan terhadap prospek berbagai segmen bisnis. Berdasarkan hasil evaluasi itu, ia menyebut manajemen Bukalapak memutuskan untuk melakukan restrukturisasi guna mencapai tujuan strategis perusahaan.

“BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik, namun kerugian dan tantangan industri yang dialami selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen untuk mempertajam kembali fokus kami kepada bisnis inti tertentu,” jelas Willix.

Fokus utama ke depannya akan diarahkan pada bisnis inti, seperti Mitra Bukalapak, gaming, investasi, dan layanan retail tertentu.

Langkah ini juga mengakibatkan restrukturisasi organisasi, termasuk pengurangan tenaga kerja di berbagai segmen bisnis yang tidak lagi menjadi fokus utama perusahaan. Proses tersebut akan dilaksanakan dalam dua kuartal mendatang.

Meski menghadapi tantangan, Willix memastikan bahwa kegiatan operasional pada segmen bisnis inti akan berjalan seperti biasa.

“Ke depannya, BUKA akan fokus menjalankan dan mengembangkan segmen bisnis intinya dengan organisasi yang lebih ramping dan efisien untuk memberikan nilai optimal kepada para pemangku kepentingan dan pemegang saham,” tambahnya.

Writer: Imam Abu Hanifah

Editor: Imam Abu Hanifah

You may also like

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.