HaiMalang – Kabupaten Malang merupakan wilayah terluas kedua di Jawa Timur. Meski begitu beberapa kecamatan masuk dalam kategori kecamatan terpadat di Kabupaten Malang. Memiliki luas wilayah 3.473,44 kilometer persegi.
Wilayah Kabupaten Malang dibagi menjadi 33 kecamatan. Secara jumlah tentu cukup banyak dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa Timur. Namun, ada beberapa kecamatan masuk kategori kecamatan terpadat di Kabupaten Malang.
Ini menunjukkan sebaran penduduk di Kabupaten Malang belum cukup merata. Karena memang beberapa kecamatan memiliki akses strategis menuju Kota Malang atau Kota Batu. Sehingga menjadi potensi bagi masyarakat untuk mencari hunian dekat dengan kota.
Apalagi Kabupaten Malang menjadi pintu masuk dan keluar ke beberapa wilayah lain. Ini menjadikan Kabupaten Malang sebagai lokasi favorit masyarakat untuk pengembangan usaha. Beberapa kampus juga memiliih memperluas area kampus dengan mencari lahan di Kabupaten Malang.
Ini membuat beberapa wilayah masuk sebagai kecamatan terpadat di Kabupaten Malang. Kepadatan penduduk bisa menjadi faktor untuk mengetahui perkembangan suatu wilayah.
Kawasan yang memiliki kepadatan tinggi merupakan pusat hunian dan perekonomian. Meski begitu jika dibiarkan tentu akan muncul dampak negatifnya.
Hal ini bisa berdampak pada tingginya tingkat kompetisi kerja. Keadaan lingkungan akan turun secara kualitas. Serta yang bahaya soal stabilitas keamanan suatu wilayah.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu wilayah mengalami kepadatan penduduk. Berikut beberapa fakto penyebabnya.
– Fisiografis
Faktor ini dapat dilihat dari indikator fisiografis suatu wilayah. Diantaranya ketinggian suatu daerah, kesuburan tanah, ketersediaan sumber air dan sumber daya alam. Kebanyakan memilih untuk menetap di daerah dataran rendah.
Dari sisi fisiografis ini jika suatu wilayah memenuhi indikator tersebut. Maka bisa jadi pilihan utama masyarakat untuk menetap.
– Ekonomi
Ini sudah menjadi faktor yang cukup menentukan. Semakin pesat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Maka secara otomatis akan menarik pendatang untuk menetap.
Seperti wilayah industri akan selalu jadi incaran masyarakat. Mereka akan mencari hunian yang dekat kawasan industri.
– Sosial Budaya
Hal ini juga menjadi penarik masyarakat untuk menetap di suatu wilayah. Wilayah yang lebih dekat dengan kota akan selalu menjadi incaran. Karena secara sosial budaya jauh lebih modern.
Selain itu keadaan sosial yang kondusif juga menjadi pilihan untuk menetap di suatu wilayah. Keduanya akan saling melengkapi.
Faktor-faktor tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat kepadatan suatu wilayah. Tentunya ada faktor lain yang berpengaruh. Namun ketiga faktor tersebut bisa menjadi penarik utama untuk menetap di suatu wilayah.
5 Kecamatan Terpadat di Kabupaten Malang
1. Singosari
Kecamatan dengan luas wilayah 55,67 kilometer persegi ini bisa dibilang menjadi gerbang masuk menuju Kota Malang. Secara wilayah langsung berbatasan dengan Kota Malang. Serta didukung dengan kawasan Tol Singosari.
Sebagai akses masuk utama banyak industri yang tersebar di Kecamatan Singosari. Selain itu hunian juga mulai banyak tersebar. Dengan potensi itu Kecamatan Singosari termasuk kecamatan terpadat di Kabupaten Malang.
Dengan luas wilayah 55,67 kilometer persegi dan memiliki penduduk 177.354 jiwa. Tingkat kepadatan Kecamatan Singosari mencapai 3.163 jiwa per kilometer.
2. Pakis
Kecamatan Pakis memiliki karakteristik wilayah yang hampir sama dengan Kecamatan Singosari. Yakni sebagai wilayah penyangga Kota Malang. Beberapa industri hingga perumahan banyak melakukan ekspansi ke Kecamatan Pakis.
Sebab secara wilayah sangat dekat dengan Kota Malang. Sehingga bisa menjadi pendukung perkembangan wilayah Kota Malang yang cukup padat. Apalagi dengan dukungan akses tol akan sangat membantu pengembangan wilayah.
Memiliki luas wilayah 68,23 kilometer persegi dan jumlah penduduk 145.942 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Pakis mencapai 2.121 jiwa per kilometer. Ini membuat Kecamatan Pakis termasuk Kecamatan terpadat di Kabupaten Malang.
3. Turen
Secara wilayah Kecamatan Turen terbilang cukup jauh dari Kota Malang. Namun wilayah Kecamatan Turen terbilang cukup pesat secara pertumbuhan ekonomi. Sebab Kecamatan Turen menjadi pusat ekonomi wilayah Malang Selatan.
Adanya industri di Turen dan menjadi pintu masuk menuju Malang Selatan. Membuat wilayah ini berkembang pesat. Kecamatan Turen sendiri memiliki luas wilayah 35,9 kilometer persegi dengan penduduk 122.289 jiwa.
Tingkat kepadatan penduduknya mencapai 3.390 jiwa per kilometer. Ini membuat Kecamatan Turen termasuk kecamatan terpadat di Kabupaten Malang.
4. Kepanjen
Sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Malang wajar jika Kecamatan Kepanjen temasuk padat penduduk. Sebab secara perkembangan ekonomi akan lebih cepat dibanding kawasan lainnya. Apalagi beberapa industri juga terus tumbuh.
Salah satu yang cukup pesat pertumbuhan hunian dan hotel. Ini membuat Kecamatan Kepanjen termasuk kecamatan terpadat di Kabupaten Malang. Kecamatan Kepanjen sendiri memiliki luas wilayah 72,09 kilometer persegi.
Dengan jumlah penduduk mencapai 111.986 jiwa. Ini menjadikan tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Kepanjen berada di angka 1.545 jiwa per kilometer. Kepanjen masuk kecamatan terpadat di Kabupaten Malang.
5. Pakisaji
Kecamatan Pakisaji juga menjadi wilayah penyangga Kota Malang. Kota Malang berbatasang langsung dengan Kecamatan Pakisaji di sisi selatan. Perkembangan kecamatan ini cukup pesat di sektor industri dan hunian.
Banyak pabrik yang membuka area di wilayah Kecamatan Pakisaji. Begitu juga para pengembang perumahan memilih Pakisaji sebagai lokasi perumahan. Dengan luas wilayah 41,96 kilometer persegi.
Kecamatan Pakisaji memiliki jumlah penduduk 90.481 jiwa. Sehingga tingkat kepadatan penduduknya mencapai 2.145 jiwa per kilometer.
Baca Juga : 5 Klinik Kesehatan di Malang Utara
