HaiMalang – Mengisi waktu liburan sekolah kadang terasa menjenuhkan. Namun SDIT Insan Permata punya cara seru mengisi liburan sekolah. Bertajuk liburan seru bareng di Insan Permata berbagai kegiatan diadakan bagi para siswa.
Tak hanya bagi siswa SDIT Insan Permata saja. Beberapa siswa sekolah lain juga ada yang mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini sendiri merupakan cara agar anak tak selalu bermain gawai.
Ada enam kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan tersebut. Sebanyak enam kelas dilakukan secara luring dan dua kelas secara daring. Untuk kelas luring seperti melukis di kanvas, kelas papercraft, kelas menyulam kristik, kelas membuat es dung-dung, kreasi kain perca dan kelas sains seru.
Sedangkan untuk kelas daring ada kelas manipulasi foto dan kelas membuat games sederhana. Selama tiga hari sebanyak 200 peserta aktif dalam kegiatan ini. Mereka bebas memilih kelas sesuai dengan keinginan masing-masing.
“Kegiatan ini merupakan cara membuat liburan anak menjadi tidak jenuh. Karena semasa liburan anak akan banyak menggunakan gawai. Tapi adanya kelas ini menjadikan anak lebih kreatif,” jelas penanggung jawab kegiatan Ustad Darwanto, S.Pd.
Menurutnya lewat kegiatan ini anak akan mendapatkan pengalaman secara langsung. Mereka bisa berkreasi sesuai dengan keinginannya. Bahkan ketika berada di rumah anak-anak juga bisa berkreasi secara mandiri.
Melihat antusias peserta pihaknya mengaku akan melakukan kegiatan seperti ini kembali. Bisa jadi denga durasi yang lebih lama. Selain tentunya dengan menambah pilihan kreasi lainnya.
Dapat Pengalaman Berharga dari Liburan Insan Permata
Kesan liburan seru ternyata juga dirasakan siswa secara langsung. Orang tua siswa juga merasakan kegiatan ini memberikan banyak dampak positif. Apalagi tidak hanya terbatas untuk siswa SDIT Insan Permata.
Beragamnya siswa yang ikut juga menambah keseruan acara. Karena secara sosial anak mendapatkan banyak teman. Ini menjadi nilai plus kegiatan tersebut.
“Yang jelas banyak manfaatnya untuk anak-anak. Karena menjadi lebih kreatif dan mendapatkan pengalaman sosial. Karena pesertanya mulai PAUD sampai SMP ada juga dari sekolah lain,” terang Mama Ica salah satu orang tua siswa.
Bahkan ketika sampai rumah anak-anak langsung praktek secara mandiri. Ada yang belajar membuat bros dari kain perca. Ketika sampai rumah langsung membuat lagi karena penasaran.
Hal serupa juga dirasakan salah satu peserta bernama Ikhvy. Menurutnya lewat kegiatan berkreasi dirinya jadi makin kreatif. Bahkan kegiatan kreasi lebih seru daripada bermain gawai.
“Lebih seru berkreasi secara langsung daripada main gawai di rumah. Disini bisa ketemu banyak teman, bisa belajar juga,” tutupnya.