HaiMalang– Wilayah Kabupaten Malang sudah sejak zaman kolonial dikenal sebagai penghasil kopi. Hingga detik ini Kabupaten Malang masih menjadi daerah penghasil kopi terbesar. Bukan hanya untuk pasar lokal namun hingga pasar internasional.
Meski dikenal sejak lama masih banyak yang belum tahu daerah mana saja pusat penghasil kopi. Jika di Belanda ada kota Amsterdam yang terkenal dengan klub sepak bolanya. Di Kabupaten Malang juga ada Amstirdam (Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo dan Dampit) yang menjadi daerah penghasil kopi terbaik. Ditambah lagi Desa Bangelan di Kecamatan Wonosari yang juga memiliki potensi di industri kopi.
Kelima daerah itu hingga saat ini menjadi penyumbang produksi kopi untuk pasar lokal dan ekspor. Komoditas kopi jenis robusta menjadi andalan di daerah tersebut. Meski ada juga jenis kopi arabika yang dikembangkan.
Menarik kita simak satu persatu cerita dan potensi daerah-daerah tersebut. Mari mengenal lebih dekat potensi kopi di Malang Raya.
5 Daerah Penghasil Kopi di Kabupaten Malang
Biji kopi dari daerah penghasil kopi Amstirdam.
1. Ampelgading
Nama kecamatan Ampelgading mungkin terdengar sedikit asing. Wajar saja karena letaknya juga cukup jauh dari pusat kota. Meski berada di perbatasan antara Malang dan Lumajang.
Ampelgading mempunyai potensi alam yang sungguh menarik untuk diulas sebagai daerah penghasil kopi. Salah satunya produksi kopi yang cukup terkenal dengan kualitas terbaiknya. Biji kopi robusta asli Ampelgading memiliki cita rasa yang khas.
Total lahan perkebunan kopi di wilayah Ampelgading mencapai 1.940 hektar. Dengan potensi produksi mencapai 1.336 ton. Potensi itu yang kini juga dikembangkan menjadi desa wisata oleh masyarakat.
2. Tirtoyudo
Sama dengan Ampelgading nama Tirtoyudo juga mungkin sedikit asing di telinga. Namun bagi pecinta kopi pasti tahu dan mencari produksi kopi asal Tirtoyudo. Bahkan sejak zama kolonial Tirtoyudo sudah cukup terkenal menjadi daerah penghasil kopi.
Dari sejarahnya pernah berdiri pabrik kopi yang cukup besar di daerah ini. Perkebunan itu bernama Tretes Panggung yang melalukan produksi kopi robusta. Pada tahun 1912 hasil produksinya tercatat mencapai 276 ton. Catatan itu tertuang dalam buku Kopi Indonesia Tiga Abad.
Hingga saat ini lebih 100 tahun Tirtoyudo masih konsisten menjadi tempat produksi kopi. Sungguh potensi yang cukup luar biasa dari daerah di Kabupaten Malang.
3. Sumbermanjing
Petani dari daerah penghasil kopi Amstirdam saat proses panen.
Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan menjadi salah satu daerah produsen kopi yang terkenal. Masyarakatnya sebagai besar bekerja sebagai petani tebu dan kopi. Hampir seluruh area perkebunannya di tanami jenis kopi robusta.
Kopi robusta di wilayah Sumbermanjing cukup terkenal dengan cita rasanya. Bahkan di daerah ini produktivitas perekebunan cukup tinggi. Setiap satu hektar mampu menghasilan 4-5 ton kopi robusta. Potensi ini bahkan lebih tinggi dari Vietnam yang hanya menghasilkan 3 ton per hektar lahan.
Kopi robusta produksi Sumbermanjing juga dikenal sebagai cikal bakal robusta di Indonesia. Kebun Sumber Asin menjadi saksi perkembangan kopi robusta sejak zaman Belanda. Hingga kini kebun tersebut masih konsisten menghasilkan kopi terbaik.
4. Dampit
Pabrik Kopi Asal Jaya sudah sangat terkenal di dunia kopi internasional. Kopi asal Dampit menjadi pilihan untuk pasar ekspor. Tak hanya kopi Dampit saja yang menjadi komoditas ekspornya.
Kopi Amstirdam juga terkenal karena kipras Asal Jaya yang mengirimkan hingga pasa eropa. Bahkan orang eropa lebih kenal Amstirdam daripada Kabupaten Malang. Robusta selalu menjadi incaran para pecinta kopi eropa.
Ada 45 negara yang menjadi tujuan kopi-kopi Amstirdam. Robusta Dampit sudah diakui sebagai salah saru kopi terbaik di Indonesia. Tak heran banyak kedai kopi yang menjual Kopi Dampit.
5. Wonosari
Nama Kecamatan Wonosari mungkin sedikit asing di telingar pecinta kopi. Banyak yang lebih mengenal Amstirdam sebagai daerah penghasil kopi. Namun jangan meremehkan Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari sebagai daerah penghasil kopi.
Dalam satu tahun Desa Bangelan mampu meproduksi 260 ton kopi robusta. Tak hanya menjadikan kopi robusta sebagai produk jadi. Area perkebunan di Desa Bangelan disulap sebagai ara wisata.
Paket wisata petik kopi menjadi pilihan warga untuk ditawarkan. Setiap kali musim panen kopi wisatawan bisa menikmati proses petik hingga produksi kopi. Ini cukup menarik bagi wisatawan dari luar kota. Proses mencintai kopi mulai dari pohon hingga diseduh jadi pengalaman yang mahal.
Baca Juga :Â
Ini Dia Jadwal, Rute, dan Cara Naik Bus Macito untuk Keliling Malang Gratis