HaiMalang.com – Kabar rencana penebangan ratusan pohon di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
Dalam rencana yang telah tersebar luas lewat pemberitaan dan media sosial, penebangan pohon ini dilakukan untuk memperlancar pembangunan jaringan drainase di kawasan Suhat demi mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode K. B. Al Fitra, mengungkapkan bahwa berdasarkan survei sementara, ada 147 pohon yang akan ditebang.
Namun, jumlah tersebut masih bisa berubah saat pelaksanaan proyek. Ia mengungkapkan jika penebangan ratusan pohon di Suhat ini akan dilaksanakan seusai lebaran.
“Penebangan pohon ini ranahnya Pemerintah Provinsi Jatim. Kami di DLH ikut mendampingi,” ujar Laode dikutip dari Radar Malang.
Jenis pohon yang rencananya akan ditebang pun bervariasi. Diantaranya yakni pohon sono, palem, karet kebo, hingga trembesi. Proses penebangan akan dilakukan mulai dari monumen pesawat terbang hingga Jembatan Soehat atau Sungai Brantas, dengan fokus pada pohon-pohon di sisi barat jalan, termasuk di depan Polinema.
Menurut Laode, keberadaan jaringan drainase baru membutuhkan ruang lebih luas, sehingga pohon-pohon yang ada harus dikorbankan.
Rencana ini juga telah dibahas dalam rapat koordinasi sebelumnya, yang dipimpin oleh Pj. Wali Kota Malang bersama para kepala perangkat daerah terkait di Balai Kota Malang, Kamis (6/2/2025).
Selain proyek drainase, rakor tersebut juga membahas penataan elemen lain di kawasan Soehat, seperti papan reklame, rambu lalu lintas, serta sarana listrik dan penerangan. Pj. Wali Kota Malang berharap agar proses ini dapat terkomunikasikan dengan baik dan segera terealisasi.
“Ini (penataan pohon, papan reklame, rambu lalu lintas, serta sarana listrik dan penerangan) jadi konsekuensi yang perlu kita komunikasikan dengan baik. Nanti secara teknis saya berharap perangkat daerah terkait bisa segera menyelesaikan. Harapan kita bersama, upaya ini menjadi langkah strategis dan reason yang tepat menjawab permasalahan banjir dan memberi manfaat yang baik bagi masyarakat Kota Malang,” tutur Iwan Kurniawan, Pj Walikota Malang kala itu lewat laman resmi Pemkot Malang.
Dalam kesempatan itu, turut dijelaskan jika anggaran penanganan banjir di suhat Malang berasal dari APBD Kota Malang Tahun 2025 melalui Dinas PUPRKP Kota Malang. Selain itu, juga disebutkan dukungan dari APBD Provinsi Jawa Timur senilai 32 Miliar.
Namun, kabar ini menimbulkan gelombang protes dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak yang khawatir bahwa penebangan pohon justru akan memperparah banjir di kawasan tersebut.
Salah satu kritik datang dari akun Instagram @michelleag.27 yang menulis di kolom komentar akun resmi Pemkot Malang.
“Gimana maksudnya nebang pohon di Suhat? Apa ga makin banjir itu, ada pohon aja depan RSUB dan sekitarnya aja kayak gitu pas banjir apalagi pohonnya ditebang, apa ga yang harusnya kalian kaji itu gorong-gorongnya ya?”, tulisnya.
Reaksi serupa juga muncul dari berbagai pengguna media sosial lainnya. Mereka mempertanyakan apakah solusi terbaik untuk penanganan banjir di kawasan Soehat memang harus melibatkan penebangan pohon dalam jumlah besar.
Writer: Imam Abu Hanifah