HaiMalang – Sumanto, seorang pengusaha budidaya jamur yang sukses, mengungkapkan perjalanan hidupnya yang penuh dengan liku-liku, dari menjadi kuli bangunan hingga memulai usaha di bidang budidaya jamur. Dengan tekad dan kerja keras, ia sukses usaha budidaya jamur yang mencakup berbagai aspek, dari pembibitan hingga produk olahan jamur.
Sumanto memulai perjalanan profesionalnya dengan berbagai pekerjaan. Ia pernah menjadi kuli bangunan, berjualan burung kenari, dan ikan. Namun, dalam perjalanan waktu, ia merasa ada sesuatu yang menarik di dunia budidaya jamur. Pada tahun 2006, ia memutuskan untuk memulai bisnis budidaya jamur dengan membeli 700 backlock (bibit jamur) dari temannya, yang kemudian ia tanam di samping rumahnya.
“Saat itu, saya merasa ada yang beda. Dunia budidaya jamur seperti panggilan jiwa saya. Meski dimulai dari kecil, saya yakin ini bisa berkembang,” ungkap Sumanto.
Perkembangan Usaha Budidaya Jamur Sumanto
Dalam beberapa tahun, usaha Sumanto berkembang pesat. Pada 2009, ia mulai mengembangkan usahanya di Poncokusumo, Malang. Usaha yang dimulai dari kecil kini mampu memproduksi 7.000 backlock per hari dan menghasilkan jamur segar hingga 1.000 kilogram jamur segar setiap harinya.
Pekerja melakukan panen jamur tiram milik Sumanto. Foto Ben/HaiMalang
Sumanto mengungkapkan bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan bisnisnya. “Setiap orang pasti mengalami kegagalan, tetapi dari kegagalan itu kita belajar banyak hal. Masalah yang datang harus diselesaikan, dan setiap kegagalan memberi kita ilmu baru,” ujarnya, menegaskan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Menjaga Kualitas dan Mengatasi Tantangan
Sebagai petani jamur, Sumanto menghadapi berbagai tantangan, seperti kegagalan dalam pertumbuhan bibit atau overproduksi. Namun, ia terus berinovasi untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan membuka warung jamur sebagai tempat untuk mengenalkan produk olahan jamur kepada masyarakat.
“Menerima kegagalan itu penting. Dengan solusi yang tepat, setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Saya terus belajar dan mencari cara terbaik untuk mengembangkan usaha ini,” katanya.
Baca Juga 15 Jurusan Favorit di UB Jalur SNBP 2025, Ini Data Jumlah Peminatnya Sejak 2020-2024
Saat ini, Sumanto mengelola empat divisi utama dalam bisnisnya, dari hulu hingga hilir. Mulai dari pembibitan, pembuatan backlock, budidaya jamur, dan pengolahan produk jamur. Melalui warung jamur Ayu yang ia dirikan, Sumanto ingin memperkenalkan berbagai olahan berbasis jamur kepada masyarakat, sekaligus membuka peluang pasar baru.
Pasar dan Pemasaran
Untuk pemasaran, produk-produk Sumanto tersebar di Malang Raya, Surabaya, dan bahkan seluruh Indonesia. Ia juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Omset bisnisnya semakin meningkat seiring waktu, dengan target 1 ton jamur segar per hari.
pekerja melakukan penataan jamur tiram dalam wadah plastik, di Poncokusumo, Malang. Ben/HaiMalang
“Pasar kita terus berkembang, dan kami tak hanya fokus di dalam kota. Produk kami kini sudah dijangkau oleh Malang Raya, Surabaya, bahkan luar kota,” tambah Sumanto.
Tips Bisnis dari Sumanto
Sumanto berbagi tips bagi mereka yang ingin memulai bisnis, terutama dalam bidang budidaya jamur. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Niat yang kuat: Tanpa niat yang kokoh, seseorang tidak akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang penuh tantangan.
- Mentor atau guru: Mencari mentor yang berpengalaman sangat penting untuk mempelajari hal-hal baru dan menghindari kesalahan yang sama.
- Modal: Memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha sangat diperlukan, dan saat ini banyak lembaga keuangan serta program pemerintah yang dapat membantu menyediakan modal.
- Kesabaran: Bisnis membutuhkan waktu untuk berkembang. Sumanto mengatakan, hasil yang signifikan biasanya baru terlihat setelah 4-5 tahun.
“Bisnis itu bukan hal instan. Semua butuh waktu dan proses. Tanpa niat yang kuat, tanpa bimbingan, dan tanpa modal yang tepat, kita tak akan bisa bertahan,” jelasnya, menekankan pentingnya ketekunan dalam menjalani bisnis.
Mengubah Mindset untuk Mencapai Keberhasilan
Sumanto juga menekankan pentingnya perubahan mindset, terutama di kalangan generasi muda. Ia berharap anak-anak muda tidak hanya berpikir untuk bekerja di perusahaan besar setelah lulus sekolah, tetapi juga bisa menjadi pengusaha yang sukses. Menjadi pengusaha, menurutnya, tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi angka pengangguran di masyarakat.
“Saya ingin anak-anak muda tidak hanya berpikir untuk bekerja di perusahaan. Mereka harus mulai berpikir untuk menjadi pengusaha, karena menjadi pengusaha bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang jauh lebih besar,” tambah Sumanto.
Perjalanan Sumanto dalam dunia bisnis jamur menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat, kerja keras, serta kesabaran, segala tantangan dapat dihadapi dan diatasi. Bisnis yang dimulai dari kecil dapat berkembang menjadi usaha besar yang memberikan manfaat tidak hanya bagi pengusaha, tetapi juga masyarakat sekitar. Dengan terus berinovasi dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan potensi bisnis jamur, Sumanto berharap dapat menciptakan dampak positif yang lebih luas.