Home Pilihan Redaksi Catatan 2 Dekade Banjir di Kabupaten Malang sejak 2003-2024, Bahkan Terjadi Sejak 1939

Catatan 2 Dekade Banjir di Kabupaten Malang sejak 2003-2024, Bahkan Terjadi Sejak 1939

by Imam Abu
0 comment

HaiMalang.com – Banjir besar yang kembali melanda wilayah Malang Selatan pada Kamis (28/11/2024) menambah catatan dua dekade banjir di Kabupaten Malang sejak 2003.

Hujan deras yang turun sepanjang hari menyebabkan delapan kecamatan terdampak, termasuk Kecamatan Bantur, Pagak, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Sumbermanjing Kulon, Donomulyo, Kalipare, dan wilayah Sitiarjo.

Bencana banjir di wilayah Malang selatan pada 2024 ini menyebabkan puluhan rumah terendam, sejumlah fasilitas umum rusak, serta akses jalan terganggu.

Di Desa Tambakrejo, 29 rumah terendam banjir, sementara di Desa Sitiarjo, genangan air setinggi 30 cm menutup jalan utama menuju Sumbermanjing Wetan.

Longsor di Bantur sepanjang 7 meter juga memperparah situasi. Pihak berwenang pun melaporkan adanya satu korban jiwa, Alif Saifudin (25), warga Gedangan, yang meninggal setelah terseret arus.

Banjir di Malang Selatan Sejak Era Belanda

Namun, banjir di Malang Selatan bukanlah kejadian baru. Berdasarkan catatan sejarah, banjir telah terjadi sejak zaman kolonial Belanda.

Penelitian Amaliya dan Dewi (2019) menunjukkan bahwa Desa Sitiarjo mengalami 11 kali banjir besar pada tahun 1939, sebagaimana tercatat dalam dokumen sejarah desa tersebut. Fenomena banjir juga tercatat secara periodik pada 1957, 1965, 1973, 1985, dan 1995.

Banjir di Kabupaten Malang sejak 2003

Catatan kejadian Banjir di Kabupaten Malang sejak 2003 hingga 2024 (Infografis: Imam)

Peneliti lainnya, Almaulani (2020) dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, menyebut alih fungsi lahan besar-besaran di wilayah hulu pada 1996-1997 menjadi salah satu penyebab meningkatnya frekuensi banjir.

Morfologi kawasan berupa cekungan yang dikelilingi tebing karst curam serta penyempitan aliran Sungai Penguluran di bagian hulu memperburuk situasi ini, menjadikan banjir ancaman yang terus berulang di Malang Selatan.

Catatan 2 Dekade Banjir di Kabupaten Malang sejak 2003-2024

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Kesbangpol, dan Linmas menunjukkan bahwa banjir besar telah melanda Malang Selatan selama dua dekade terakhir.

Data ini dikuatkan oleh penelitian Irfan Helmi Pradana dalam Jurnal Georafflesia (2020) dan riset Mohamad Mambaus Su’ud dari Universitas Islam Raden Rahmat.

Sejumlah bencana mencatat dampak yang signifikan pada kehidupan masyarakat, infrastruktur, serta lingkungan. Berikut data banjir di Kabupaten Malang sejak 2003-2024

  • Banjir 14 November 2003

Musim hujan di November 2023 menyebabkan banjir bandang dengan ketinggian air 1–3 meter. Banjir ini merendam 192 rumah, menutup akses jalan desa, merusak saluran irigasi, dan mengakibatkan tiga korban jiwa.

  • Banjir 26 Desember 2007

Situasi serupa terjadi pada 26 Desember 2007, ketika air setinggi 12,5 meter menggenangi 750 rumah, merusak 425 di antaranya, serta memengaruhi 2.384 jiwa di Dusun Rowo Terate.

  • Banjir 23 November 2010

Bencana berulang pada 23 November 2010 dengan ketinggian air 11,5 meter, merendam 648 rumah, dan menyebabkan kerugian besar, termasuk rusaknya 312 hektare lahan pertanian.

  • Banjir 9 Juli 2013

Peristiwa serupa tercatat pada 9 Juli 2013. Banjir bandang terjadi dengan ketinggian air mencapai 1 – 3,5 meter. Alhasil, 425 rumah tergenang dan menyebabkan lumpuhnya akses jalan beberapa desa di Kabupaten Malang. Bencana ini menyebabkan 350 hektar lahan pertanian tergenang dan gagal panen karena rusak. Belum lagi puluhan hektar kebun pisang dan pekarangan rumah yang rusak berat.

  • Banjir 26 Desember 2014

Banjir di Kabupaten Malang kembali terjadi pada 26 Desember 2014. Kali ini, banjir akibat hulu Sungai Penguluran yang diguyur hujan deras menyebabkan 305 rumah tergenang. Selain itu, akses jalan desa tertutup. Bahkan 255 hektar lahan pertanian tergenang dan gagal panen.

  • Banjir 9 Oktober 2016

Bencana banjir juga terjadi pada 9 Oktober 2016. Banjir ini merendam 231 rumah dan menyebabkan longsor di beberapa titik bantaran sungai hingga menutup akses jalan desa.

  • Banjir 18 Oktober 2017

Sedangkan pada 18 Oktober 2017, banjir di Kabupaten Malang terjadi dengan ketinggian air mencapai 1–2,5 meter. Banjir ini merendam 438 rumah dan berdampak pada 537 keluarga, serta merenggut satu nyawa.

  • Banjir 24 Januari 2019

Kasus besar lainnya terjadi pada 24 Januari 2019, ketika jembatan penghubung RT 20 dan RT 12 di Dusun Krajan, Desa Sumbermanjing Kulon, ambruk akibat gerusan air sungai.

  • Banjir 17 Oktober 2022

Banjir di Kabupaten Malang lagi-lagi terjadi pada 17 Oktober 2022. Dalam musibah ini, sembilan kecamatan terdampak banjir dan longsor, termasuk Donomulyo, Kalipare, dan Gedangan, yang mengakibatkan kerusakan rumah dan jalan di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit.

  • Banjir 6-7 Juli 2023

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Kamis (6/7/2023) hingga Jumat (7/7/2023) berdampak besar pada wilayah Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan air di hulu Sungai Penguluran, Desa Tegalrejo, meluap hingga membanjiri area sekitarnya.

Ketinggian air dilaporkan bervariasi antara 30 sentimeter hingga satu meter, mengakibatkan sebanyak 799 keluarga terdampak langsung oleh bencana ini.

Selain melanda Kecamatan Sumbermanjing Wetan, banjir dan tanah longsor juga terjadi di wilayah lain, seperti Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, dan Gedangan.

Penyebab rutinnya banjir di Kabupaten Malang Sejak 2003 hingga 2024 ini disebut Irfan Helmi Pradana, karena kondisi morfologi cekungan dengan tebing karst curam di kawasan Malang Selatan menjadi penyebab utama banjir.

Penyempitan aliran Sungai Penguluran di bagian hulu juga berkontribusi pada meluapnya air ke wilayah pemukiman dan lahan pertanian.

Fenomena ini menegaskan perlunya perhatian serius untuk mitigasi dan pengelolaan lingkungan di daerah tersebut.

Penulis: Imam

Editor: Imam Abu Hanifah

You may also like

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.Â