MALANG, HaiMalang.com – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) terus menunjukkan komitmennya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pengabdian.
Salah satunya melalui sosialisasi potensi ekologi dan ekonomi desa di Alas Pakis Wagir, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, pada 8 Agustus 2024.
Dengan mengangkat tema “Onboarding Potensi Ekologi dan Komoditas Desa Devisa”, Unikama berusaha mendorong Desa Sumbersuko jadi Desa Devisa lewat pengembangan komoditas unggulan.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Tim Hibah Pengabdian Desa Unikama di bawah pimpinan Dr Hena Dian Ayu, S.Si., M.Si., M.Pd. Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini juga melibatkan dosen Unikama lainnya, di antaranya Dr. Sri Wilujeng, dan Sartika Anggri, M.Kom.
Tim Unikama juga berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), offtaker komoditas, komunitas GAPOKTAN, Pemerintah Desa Sumbersuko, serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wagir untuk memberdayakan sumber daya ekologi di wilayah tersebut.
Salah satu fokus utama dari kegiatan ini adalah pengembangan komoditas unggulan desa, seperti jahe. Melalui diskusi dan pemaparan materi, para petani didorong untuk mengenali dan memaksimalkan potensi komoditas mereka agar dapat bersaing di pasar internasional.
Wakil Rektor II Unikama, Irma Tyasari, Ph.D, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan Desa Sumbersuko menjadi Desa Devisa.
“Melalui program penanaman jahe dan kopi, kami berharap dapat menciptakan nilai tambah pada komoditas desa yang nantinya bisa diekspor,” ungkap Wakil Rektor Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Universitas ini.
Irma menambahkan bahwa keberadaan mitra seperti offtaker dan PT PPI sangat penting dalam mendukung ekspor komoditas ini. PT PPI juga menawarkan produk pupuk yang dapat membantu petani meningkatkan hasil produksi mereka. Sementara itu, BPP Wagir berperan dalam memberikan arahan dan pendampingan kepada para petani.
“Desa sumbersuko sebagai desa binaan unikama diharapkan bisa menjadi desa devisa melalui program penanaman jahe dan kedepannya bisa ekspor jahe, bagaimana komoditas memiliki nilai tambah atau value added di pasar internasional,” ungkap alumni doktoral di Malaysia ini.
Program pendampingan dari Unikama ini dijadwalkan berlangsung dari Agustus hingga Desember 2024. Target utamanya adalah menjadikan Desa Sumbersuko sebagai desa devisa dengan komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar internasional.
“Tim PkM UNIKAMA melakukan Pendampingan program Desa Devisa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperluas akses pasar tujuan ekspor hingga akhirnya dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat desa tersebut,” pungkas Irma.
Dalam kesempatan terpisah, Subekhan selaku Kepala Desa Sumbersuko juga menyampaikan harapannya agar para petani di desanya dapat memperoleh wawasan lebih mengenai pengelolaan pertanian yang berkelanjutan.
“Kami berharap produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian bisa meningkat, sehingga kesejahteraan masyarakat juga ikut terdongkrak,” ujarnya.
Kolaborasi antara Unikama dengan berbagai stakeholder diharapkan dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga sosial, lingkungan, dan keberlanjutan di Desa Sumbersuko.
Reporter: Imam Abu Hanifah
Editor: Imam Abu Hanifah