Home OpiniPuasa Sebelum Operasi: Kapan Harus Dimulai?

Puasa Sebelum Operasi: Kapan Harus Dimulai?

by Redaksi Hai Malang
0 comments

Haimalang – Seseorang yang akan menjalani suatu tindakan operasi, baik tindakan besar atau kecil, memiliki beberapa persiapan yang harus dilakukan. Artikel berjudul Puasa Sebelum Operasi ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin sering terlintas oleh sebagian orang.

Beberapa contoh persiapan yang dilakukan seperti pemeriksaan riwayat penyakit, keadaan fisik, dan penunjang pasien, serta berpuasa sebelum tindakan dilakukan.

Waktu dan cara berpuasa merupakan hal yang penting dalam persiapan operasi, terutama bagi pasien yang juga akan mendapatkan prosedur pembiusan/anestesi. Puasa sebelum operasi berfungsi untuk mencegah terjadinya mual dan muntah.

Selain itu, berpuasa juga dapat mengurangi risiko aspirasi (Naiknya isi lambung dan masuk ke dalam saluran pernapasan). Bila terjadi aspirasi, maka dapat mengakibatkan terjadinya hambatan pada jalan napas hingga infeksi dan peradangan pada paru-paru.

Durasi puasa untuk persiapan operasi berbeda-beda tergantung pada jenis makanan/minuman yang dikonsumsi dan juga usia pasien. Asosiasi Anestesiologi Amerika mengeluarkan panduan dalam berpuasa untuk persiapan operasi. Pada pasien dewasa, puasa untuk makanan yang bersifat berat seperti gorengan, makanan berlemak, dan daging membutuhkan puasa minimal 8 jam atau lebih.

Untuk makanan ringan/kudapan seperti roti membutuhkan waktu puasa minimal 6 jam. Puasa untuk minumanpun berbeda tergantung jenisnya. Umumnya, semua minuman yang bersifat bening (Tidak mengandung campuran lainnya seperti gula dan perasa) dapat diminum sampai 2 jam sebelum operasi. Minuman yang bersifat lebih berat terutama susu yang tidak berasal dari manusia dianggap sebagai makanan padat yang ringan, sehingga membutuhkan puasa minimal 6 jam sebelum operasi.

Bagi bayi ataupun balita yang menjalani operasi juga membutuhkan puasa. Puasa untuk makanan dan minuman bening memiliki durasi yang sama antara anak dan dewasa. Bayi dan balita yang masih mengkonsumsi air susu ibu (ASI) membutuhkan minimal puasa ASI sampai dengan 4 jam sebelum operasi.

Susu formula anak dianggap sebagai susu yang bukan berasal dari manusia, sehingga membutuhkan waktu puasa hingga 6 jam sebelum operasi.

Sebelum operasi, umumnya dokter anestesi akan mengunjungi pasien untuk melakukan pemeriksaan pre-operasi dan menjelaskan prosedur pembiusan yang akan dilakukan. Pada kesempatan ini, aturan untuk puasa juga akan dijelaskan.

Perawat di ruangan akan kembali mengingatkan kepada pasien bila sudah waktunya untuk puasa, dan memasang penanda di sekitar ranjang pasien bahwa pasien sedang puasa. Dengan hal ini, diharapkan pasien dapat meminimalisir mengkonsumsi makanan/minuman yang tidak disengaja, dan menghindari pembatalan puasa akibat tidak terpenuhinya syarat puasa pre-operasi pasien.

dr. Adrian Surya Cendana – FKIK UNIKA Atma Jaya

Penulis:
dr. Adrian Surya Cendana – FKIK UNIKA Atma Jaya

You may also like