HaiMalang.com – Pemerintah berencana menghadirkan Sekolah Rakyat Kemensos sebagai solusi pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program Sekolah Rakyat ini nantinya menyasar siswa yang termasuk dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Proses seleksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari verifikasi kondisi ekonomi, lalu diikuti dengan tes akademik.
Sekolah Rakyat akan melayani jenjang SD, SMP, dan SMA dengan mengacu pada standar pendidikan nasional. Selain mata pelajaran utama, kurikulumnya juga akan menitikberatkan pada pembentukan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, serta pengembangan keterampilan.
Usai rapat bersama Presiden Prabowo pada Senin (10/3/2025) di lstana Merdeka Jakarta, Mentesi Sosial, Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa konsep Sekolah Rakyat sepenuhnya gratis, termasuk pemenuhan seluruh kebutuhan siswa selama bersekolah.
Mensos, Gus Ipul, saat jelaskan perkembangan program Sekolah Rakyat dalam konferensi pers di Jakarta (11/3/2025) (Foto: Dok. kemensos)
“Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Ia juga menjelaskan bahwa program ini tidak hanya melibatkan Kementerian Sosial, tetapi merupakan hasil kerja sama lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
Sebagai tahap awal, pemerintah menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat. Dari jumlah tersebut, 100 akan didanai oleh pemerintah dan 100 lainnya oleh pihak swasta.
Konsep dan Keunggulan Sekolah Rakyat dari Kemensos
Sekolah Rakyat Kemensos dirancang dengan sistem asrama atau boarding school. Menurut Gus Ipul, pendekatan ini lebih efektif dalam membangun karakter dan meningkatkan rasa percaya diri dibandingkan dengan sekolah biasa. Orang tua tetap dapat mengunjungi anak-anak mereka, terutama bagi siswa tingkat SD.
Pemerintah memastikan seluruh fasilitas, termasuk asrama, seragam, perlengkapan sekolah, dan kebutuhan lainnya, akan disediakan secara gratis.
Selain itu, Sekolah Rakyat juga memiliki berbagai keunggulan, seperti pendidikan karakter dan bela negara, penerapan kombinasi kurikulum nasional dan internasional, serta pendampingan bagi lulusan setelah menyelesaikan pendidikan.
“Fokus memutus transmisi kemiskinan,” ujar Gus Ipul.
Program ini tidak hanya bertujuan memberikan pendidikan dasar, tetapi juga memiliki visi jangka panjang. Dengan durasi pendidikan yang mencakup hingga perguruan tinggi selama 16 tahun, lulusan Sekolah Rakyat diproyeksikan menjadi generasi yang kompetitif dan siap menghadapi Indonesia Emas 2045.
Waktu Pelaksanaan Sekolah Rakyat Kemensos
Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dari Kemensos dijadwalkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025-2026. Gus Ipul menyebutkan bahwa pelaksanaan dapat dimulai pada Juli 2025 di daerah yang telah memiliki infrastruktur dan sarana pendukung yang memadai.
Dalam rapat bersama Presiden Prabowo pada Senin (10/3/2025) di Istana Merdeka Jakarta, Gus Ipul menyampaikan bahwa proses rekrutmen siswa dan guru direncanakan berlangsung pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapatkan persetujuan Presiden.
“Secara sarana dan prasarana, kami sudah siap di 41 Sentra dan Balai milik Kemensos. Kemudian di Jatim ada 9, terus ada 2 universitas dan 1 di Sumatera Barat. Total 53 lokasi yang sudah siap,” ucapnya dalam konferensi pers.
Target Jumlah Siswa Sekolah Rakyat
Dalam Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat di Provinsi Jawa Barat, Gus Ipul menargetkan bahwa Sekolah Rakyat akan memiliki jenjang pendidikan dari SD hingga SMA, dengan kapasitas 300-500 siswa per jenjang. Dengan demikian, setiap sekolah diproyeksikan menampung sekitar 1.000 murid..
Prioritas utama penerimaan siswa adalah anak-anak dari keluarga miskin yang tinggal di sekitar lokasi Sekolah Rakyat. Indikator kemiskinan yang digunakan akan merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Lokasi Sekolah Rakyat dari Kemensos
Dalam agenda sosialisasi dan koordinasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Rabu (12/03/2025), Gus Ipul menyatakan bahwa lokasi Sekolah Rakyat Kemensos akan dibangun di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan satu sekolah di setiap daerah.
Saat ini, terdapat 67 lokasi yang telah disiapkan untuk Sekolah Rakyat, meningkat dari sebelumnya 53 lokasi yang dilaporkan kepada Presiden.
Dari jumlah tersebut, 41 lokasi merupakan aset Kementerian Sosial yang tersebar di berbagai sentra dan balai. Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat menjadi prioritas utama dalam implementasi awal program ini.
Rencana Infrastruktur Sekolah Rakyat
Lebih lanjut, pembentukan Sekolah Rakyat rencannya akan dilakukan dengan tiga pendekatan:
- Memanfaatkan Gedung yang Ada
Sekolah akan menggunakan bangunan milik pemerintah, baik dari pemerintah daerah maupun pusat, yang sudah siap digunakan.
- Revitalisasi Aset Eksisting
Beberapa aset milik pemerintah yang representatif akan direnovasi agar sesuai dengan kebutuhan sekolah. Aset-aset ini akan diverifikasi dan disesuaikan sebelum digunakan.
- Pembangunan Gedung Baru
Jika tidak tersedia gedung yang memadai, Sekolah Rakyat Kemensos akan dibangun di atas lahan minimal 5–10 hektare. Sesuai dengan arahan Presiden, pembangunan sekolah baru akan dimulai tahun ini dengan target 200 sekolah.
“Dari 200 sekolah tersebut, 100 dibiayai oleh APBN dan 100 lainnya berasal dari bantuan berbagai pihak,” terang Mensos Gus Ipul.
Writer: Imam Abu Hanifah