HaiMalang.com – Sebelum Indonesia ternyata program makan bergizi gratis di berbagai negara telah berlangsung sejak lama. Brasil misalnya, telah menerapkan program ini sejak 1940-an. Diikuti oleh beberapa negara lain di berbagai benua.
Seperti yang diketahui, pada hari ini, Senin (6/12/2024), Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia.
Menjangkau hingga 82,9 juta jiwa dalam kurun waktu lima tahun, program ini bertujuan menyediakan makanan bernutrisi kepada anak-anak sekolah dan merupakan langkah awal Indonesia menyusul jejak banyak negara yang sudah lebih dahulu menerapkannya.
Lantas mana bagaimana program makan bergizi gratis di berbagai nagara?
Jumlah Anak-Anak Penerima Program Makan Bergizi Gratis di Berbagai Negara
Menurut laporan World Food Programme (WFP) 2022, sebanyak 418 juta anak usia prasekolah hingga sekolah menengah di 176 negara telah mendapatkan makanan bergizi gratis.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan 388 juta anak pada tahun 2020. Distribusi penerima manfaat berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut:
- Asia Selatan: 125 juta anak
- Amerika Latin dan Karibia: 80 juta anak
- Asia Timur dan Pasifik: 57 juta anak
- Eropa dan Asia Tengah: 55 juta anak
- Afrika Sub-Sahara: 53 juta anak
- Amerika Utara: 29 juta anak
- Timur Tengah dan Afrika Utara: 19 juta anak
Beberapa Negara yang Lebih Dulu Gelar Program Makan Bergizi Gratis
-
Brasil
Brasil sudah menerapkan program makan sekolah gratis sejak tahun 1940-an, dengan perluasan cakupan pada 2009 untuk mencakup 40 juta anak. Program ini mempekerjakan 8.000 ahli gizi dan menggunakan minimal 30% bahan makanan dari hasil pertanian keluarga setempat.
-
Estonia
Program makan gratis di Estonia dirancang sesuai piramida gizi nasional. Menu mencakup air, olahraga, pati, buah-buahan, sayuran, produk susu, dan daging. Makanan tinggi gula diberikan hanya pada kesempatan khusus.
-
Finlandia
Sejak 1948, Finlandia telah menyediakan makanan hangat gratis untuk siswa prasekolah hingga sekolah menengah atas. Dengan biaya rata-rata €2,80 (sekitar Rp46 ribu) per hari, siswa juga mendapatkan camilan sehat di luar jam pelajaran.
-
India
India menjalankan Skema POSHAN, menyediakan makan siang bergizi untuk lebih dari 120 juta anak di 1,27 juta sekolah. Menu terdiri dari susu, nasi, sayuran, dan biji-bijian yang diperkaya nutrisi.
-
Italia
Italia menawarkan dua pilihan menu makan siang dengan masakan khas lokal, seperti pasta dengan protein atau sayuran. Program ini juga melibatkan siswa dalam penelitian terkait pola makan.
-
Jepang
Makan bergizi gratis di Jepang disebut juga dengan kyūshoku (makan siang sekolah) mencakup 99% siswa sekolah dasar dan 82% siswa sekolah menengah pertama.
Uniknya, siswa bertanggung jawab menyajikan dan membersihkan makanan, melatih tanggung jawab serta kerja sama.
-
Malta
Malta memberikan makan siang gratis kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, pengungsi, serta mereka yang mengalami kekerasan. Program ini juga mencakup anak-anak yang ditelantarkan keluarga.
-
Swedia
Sejak 1973, Swedia telah menyediakan makan siang gratis untuk semua siswa sekolah dasar, disajikan secara prasmanan dengan berbagai pilihan seperti kentang, nasi, pasta, daging, ikan, dan sayuran.
-
China
China meluncurkan skema “makan siang bergizi” untuk sekolah pedesaan. Menu yang disediakan terdiri dari nasi, daging, dan sayuran, meskipun tantangan memenuhi standar gizi masih ada di beberapa sekolah.
-
Nigeria
Di Nigeria, program makanan sekolah dikenal dengan O’Meals (Program Pemberian Makanan dan Kesehatan Sekolah Dasar Osun). Diluncurkan pada April 2012 di Negara Bagian Osun, program ini bertujuan mengatasi kekurangan gizi, meningkatkan prestasi akademik siswa, serta mendorong partisipasi sekolah.
Sejak Juli 2014, lebih dari 252.000 anak di seluruh sekolah dasar negeri di Osun menerima makan siang gratis setiap hari. Menariknya, seluruh bahan pangan bersumber dari petani dan pelaku rantai pasokan lokal, yang sekaligus meningkatkan lapangan kerja di wilayah tersebut.
Program makan bergizi gratis di berbagai nagara lainnya yang kini juga dilakukan oleh Indonesia menjadi tonggak sejarah dan langkah maju untuk meningkatkan gizi anak-anak.
Writer: Imam
Editor: Imam Abu Hanifah