HaiMalang.com – Dalam momen hari guru 2024, tercatat adanya ketimpangan distribusi jumlah guru di Kabupaten Malang. Berdasarkan data Kemendikbud, ada beberapa kecamatan di Kabupaten Malang dengan jumlah guru paling sedikit yang tak sampai 500 jumlahnya. Adapun jumlah total guru di Kabupaten Malang mencapai 22.579 guru pada semester ganjil 2024/2025.
Beberapa kecamatan tersebut adalah Kasembon, Tajinan, Pagak, Kromengan, Ampelgading, Wonosari dan Ngajum. Selain tujuh kecamatan itu, jumlah guru yang minim juga tercatat di Kecamatan Kalipare, Ngantang, Wajak, Pagelaran dan Gedangan. Tentu jumlah guru ini sangat jauh berbeda dengan Kecamatan Singosari dan Kepanjen yang memiliki 1772 dan 1567 guru.
Deretan Kecamatan di Kabupaten Malang dengan Jumlah Guru Paling sedikit
Berikut adalah rincian kecamatan dengan jumlah guru paling sedikit, diurutkan dari yang terendah
-
Kecamatan Kasembon – 287 Guru
Kecamatan Kasembon menjadi wilayah dengan jumlah guru paling sedikit, yakni hanya 287 tenaga pendidik. Sebagian besar guru berada di tingkat SD (128 orang), sedangkan untuk SMA hanya 11 orang dan SMK 25 orang. Kekurangan guru ini dapat berdampak pada mutu pendidikan terutama di jenjang pendidikan menengah.
Jumlah guru yang sedikit di Kasembon juga berkaitan dengan jumlah sekolah yang ada. Tecatat kecamatan ini hanya memiliki 19 SD, sementara SMP ada 4 sekolah. Untuk SMA dan SMK, masing-masing terdapat 1 dan 2 sekolah.
-
Kecamatan Tajinan – 329 Guru
Dengan total 329 guru, Tajinan juga menghadapi kesenjangan di jenjang SMK, di mana tidak ada guru yang bertugas. Guru SD mendominasi dengan 153 orang, diikuti oleh SMP sebanyak 69 guru. Jumlah ini juga berkolerasi dengan minimnya sekolah di Tajinan.
Di Kecamatan Tajinan, jumlah SD adalah 21 sekolah, yang relatif lebih sedikit dibandingkan kecamatan lainnya. Meski terdapat 7 SMP dan 1 SMA, wilayah ini sama sekali tidak memiliki SMK, sehingga pilihan pendidikan kejuruan tidak tersedia.
Perbandingan kecamatan di Kabupaten Malang dengan jumlah guru paling sedikit dan yang terbanyak (Foto: Dok.)
-
Kecamatan Wonosari – 355 Guru
Kecamatan Wonosari memiliki 355 guru, dengan distribusi yang timpang di tingkat SMA yang sama sekali tidak memiliki tenaga pendidik. Mayoritas guru di Wonosari mengajar di SD dengan jumlah 208 orang, sementara jenjang SMP hanya 40 guru.
Jumlah guru SD di Kecamatan Wonosari ini tersebar di 31 sekolah. Namun, tidak ada SMA di wilayah ini, dan hanya terdapat 1 SMK, menjadikan keterbatasan fasilitas pendidikan menengah sebagai kendala utama.
-
Kecamatan Kromengan – 372 Guru
Kecamatan Kromengan memiliki total sekolah SD sebanyak 22, lebih sedikit dibandingkan kecamatan lainnya. Jumlah SMP di wilayah ini adalah 5 sekolah, dengan fasilitas SMA dan SMK masing-masing 1 dan 3 sekolah.
Jumlah guru di Kecamatan Kromengan mencapai 372 orang, dengan distribusi paling banyak yakni guru SD sebanyak 181 orang. Di tingkat SMP hanya ada 56 guru dan SMA 6 guru. Kekurangan ini memengaruhi efektivitas pembelajaran pada jenjang menengah.
-
Kecamatan Ampelgading – 409 Guru
Di Kecamatan Ampelgading, total guru sebanyak 409 orang tersebar di SD 213 guru dan SMP 81 guru. Ssementara di jenjang SMA hanya ada 15 guru. SMK sedikit lebih baik dengan jumlah 39 tenaga pengajar.
Jumlah tersebut berkorelasi dengan jumlah sekolah yang ada. Ampelgading tercatat memiliki 30 SD, sama seperti Kecamatan Ngajum dan Pagak. Namun, kecamatan ini memiliki lebih banyak sekolah SMA dibandingkan dua kecamatan sebelumnya, yakni 2 sekolah, dengan jumlah SMK juga sebanyak 2 sekolah.
-
Kecamatan Pagak – 440 Guru
Kecamatan Pagak memiliki 440 guru, dengan distribusi yang cukup merata meskipun masih terbatas, terutama di tingkat SMP yang hanya memiliki 75 guru. Jumlah guru SMK di wilayah ini relatif lebih baik, yakni 41 orang.
Di Kecamatan Pagak, jumlah SD sama dengan Kecamatan Ngajum, yaitu 30 sekolah. SMP di wilayah ini sedikit lebih sedikit dengan 7 sekolah, dan jenjang pendidikan menengah atas (SMA dan SMK) memiliki masing-masing 1 dan 2 sekolah.
-
Kecamatan Ngajum – 447 Guru
Kecamatan Ngajum menjadi salah satu Kecamatan di Kabupaten Malang dengan jumlah guru paling sedikit. Jumlah guru di Ngajum didominasi guru SD sejumlah 447 guru yang tersebar di 30 sekolah.
Adapun jenjang pendidikan menengah seperti SMP sebanyak 8 sekolah dengan 106 guru. Untuk jenjang SMA hanya tersedia 1 sekolah dengan jumlah guru hanya 5 orang. Sedangkan di SMK, hanya ada 27 guru di 3 SMK yang ada.
Data kecamatan di Kabupaten Malang dengan jumlah guru paling sedikit ini dapat menjadi gambaran dari tantangan besar pemerataan pendidikan di Kabupaten Malang.
Namun jumlah tersebut tentu juga berkolerasi dengan banyak faktor lainnya, seperti kepadatan pendudukan dan kondisi geografis pemukiman.
Writer: Imam
Editor: Imam Abu Hanifah