HaiMalang – Dalam waktu kurang lebih dua puluh satu tahun, bangsa Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaan. Pada tahun 2045, kita diharapkan sudah menjadi salah satu dari empat kekuatan dunia, sesuai dengan target pemerintah. Dengan waktu yang tersisa hanya 21 tahun, apakah pencapaian tersebut mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia mencapai USD 4.000, dan pada tahun 2045, diharapkan dapat menembus USD 15.000. Kuncinya terletak pada bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada.
Perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 memang panjang, namun perencanaan yang matang sangat diperlukan. Kita semua, baik generasi muda maupun tua, harus bersatu untuk mempersiapkan momentum tersebut.
Salah satu visi penting adalah melakukan transformasi sosial dan ekonomi. Kita perlu membangun berbagai mesin uang agar dapat memberikan manfaat yang luas. Semua potensi yang ada harus dimanfaatkan, tidak boleh ada aset yang dibiarkan tidak berfungsi. Sebagai contoh, di Korea Selatan, saat ini pemerintah membuka visa untuk petani karena kekurangan tenaga kerja muda di sektor pertanian.
Dengan mempersiapkan ketahanan pangan dan energi, sektor pertanian pun harus dioptimalkan sebagai mesin uang.
Selain itu, penting untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif secara global. Generasi muda perlu mempersiapkan diri untuk masa depan yang cemerlang. Seperti kata Simon Sinek dalam bukunya “Start with Why” pemimpin yang hebat adalah mereka yang memiliki visi masa depan yang jelas. Calon pemimpin harus merencanakan setidaknya 20 tahun ke depan, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045, untuk mencetak pemimpin-pemimpin yang berpengaruh di tingkat dunia.
Kita berada di ambang perubahan besar dan perlu segera bertindak. Tantangan besar di depan memerlukan langkah nyata untuk menyiapkan diri. Pemimpin harus berusaha agar bangsa kita menjadi bangsa yang berdaulat. Ini berarti menciptakan kedaulatan dalam diri sendiri dan bisnis kita.
Jika pemerintah telah mencanangkan lima visi panduan, apa yang akan kita lakukan untuk diri kita sendiri dan perusahaan kita? Apakah kita akan tenggelam saat Indonesia merayakan kemerdekaannya, atau kita yang akan menikmati kemajuan bangsa ini?
Jawabannya ada pada kita. Kita harus berada dalam arus kemajuan bangsa dan turut serta mengambil manfaatnya. Hari-hari indah tidak akan datang begitu saja; kita yang harus mengejarnya. Teruslah belajar, mencari jalan, dan berjuang menuju puncak. Mari kita gemilangkan Indonesia.
Oleh: Dr. Imam Muhajirin Elfahmi SH, S.Pd, MM
Jaringan Indonesia Berdaya
Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024.
