Haimalang – Dunia perkopian di Indonesia tak hanya tumbuh pesat, tapi juga semakin menarik minat generasi muda. Bahkan, tak sedikit anak muda yang kini berminat terjun ke dunia ini, salah satunya dengan menjadi barista.
Hal itu pun menggugah Ukopia untuk membuat sebuah event edukatif, terutama tentang teknik menyeduh kopi hingga kewirausahaan di bidang tersebut.
Dengan menggandeng Kosmoka dan Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Ukopia menggelar acara edukatif bertajuk “Barista Class and Coffeepreneur Session”, sebuah kombinasi antara pelatihan teknik menyeduh kopi secara manual dan sesi pembekalan kewirausahaan di bidang kopi.
Acara ini berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, dengan peserta yang berasal dari kalangan pelajar SMA dan SMK di wilayah Malang, Probolinggo, dan sekitarnya. Mereka adalah siswa-siswi yang memiliki ketertarikan pada dunia kopi, kuliner, dan wirausaha.
foto bersama usai kegiatan barista class di Grand Mercure Malang Mirama
Muhammad Sabilul Izzah, salah satu perwakilan dari pihak penyelenggara, menjelaskan bahwa acara ini dirancang khusus sebagai langkah awal memperkenalkan dunia barista dan coffeepreneur kepada pelajar. “Kami ingin menumbuhkan minat dan keterampilan generasi muda dalam industri kopi, mulai dari teknik seduh manual menggunakan metode V60 hingga memahami potensi bisnis di balik secangkir kopi,” ujar Sabilul.
Melalui kolaborasi antara Ukopia, Kosmoka, dan Grand Mercure, sesi ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menghadirkan insight tentang peluang usaha di sektor kopi yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Menurut Sabilul, perkembangan industri kopi lokal membuka ruang besar bagi anak muda untuk berkarya, baik sebagai profesional di kedai kopi maupun sebagai pengusaha mandiri.
“Industri kopi di Indonesia itu sangat dinamis. Kita tidak hanya butuh orang yang bisa menyeduh kopi dengan baik, tapi juga mereka yang bisa melihat peluang bisnis dari secangkir kopi itu sendiri. Di sinilah pentingnya pelatihan seperti ini,” tambahnya.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi yang diberikan, mulai dari pengenalan jenis-jenis biji kopi lokal, teknik menyeduh manual brew V60, hingga diskusi ringan seputar strategi membangun bisnis kedai kopi dari nol. Kehadiran pelatih profesional di bidang perkopian juga menambah kualitas materi pelatihan yang disampaikan.
Acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal yang inspiratif bagi para pelajar untuk mendalami dunia kopi lebih dalam, tidak hanya sebagai hobi tetapi juga sebagai peluang karier. “Kami ingin anak-anak muda punya bekal, baik secara skill maupun mindset, untuk berani masuk ke industri ini,” kata Sabilul.
Dengan semangat kolaboratif dari berbagai pihak, Barista Class and Coffeepreneur Session membuktikan bahwa edukasi industri kreatif, khususnya kopi dapat dilakukan sejak dini, bahkan sejak bangku SMA/SMK.
