Home NewsDukung Energi Bersih, ITN Malang Siap Pasang PLTS di Ranu Kumbolo

Dukung Energi Bersih, ITN Malang Siap Pasang PLTS di Ranu Kumbolo

by Imam Abu
0 comments

HaiMalang.com – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi energi hijau. Kali ini kampus ITN berencana memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ranu Kumbolo, kawasan wisata alam yang populer di kalangan pendaki.

PLTS dengan kapasitas 3,2 kWp ini dijadwalkan beroperasi mulai 8-13 Februari 2025, dengan pelepasan tim pemasangan secara simbolis oleh Rektor ITN Malang pada 7 Februari 2025 di Kampus 2 ITN Malang.

Program PLTS di Ranu Kumbolo ini adalah hasil kerja sama antara mahasiswa dan alumni Teknik Elektro ITN Malang, didukung oleh Himpunan Mahasiswa Pencinta Alam (Himakpa), Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), komunitas pencinta alam Gimbal Alas, serta Forum Silaturahmi (Fosil) Mapala Malang Raya.

PLTS di Ranu Kumbolo

Proses perakitan PLTS oleh mahasiswa ITN Malang yang akan dipasang di Ranu Kumbolo (Foto: Dok.)

Pemasangan PLTS di Ranu Kumbolo bertujuan untuk menggantikan peran genset dalam penyediaan listrik, sehingga mengurangi dampak polusi dan meningkatkan efisiensi energi di kawasan tersebut.

Dengan sinar matahari sebagai sumber utama, PLTS ini akan menjadi solusi bagi kebutuhan listrik penerangan serta pompa air di Ranu Kumbolo.

Ashadi, senior Himakpa ITN Malang sekaligus inisiator proyek ini, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan ITN Malang.

“Kami cukup bangga dengan support ITN, dari rektor, Prodi Teknik Elektro, dan alumni. Impian Danau Ranu Kumbolo tetap bersih sebentar lagi terwujud dengan adanya energi baru terbarukan yang ramah lingkungan,” ujarnya saat uji coba PLTS di Kampus 2 ITN Malang.

PLTS di Ranu Kumbolo

Para mahasiswa ITN Malang tengah merakit rangka PLTS (Foto: Dok.)

Dengan hadirnya PLTS ini, kebutuhan air untuk keperluan wudhu, memasak, serta persiapan perjalanan ke puncak Semeru dapat lebih mudah dipenuhi.

Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi implementasi teknologi hijau di kawasan konservasi lainnya.

Untuk diketahui, PLTS yang dipasang di Ranu Kumbolo oleh ITN Malang ini menggunakan sistem off-grid tanpa sambungan PLN.

Sistem ini terdiri dari 16 panel surya dengan kapasitas total 3,2 kWp serta empat baterai VRLA berkapasitas 4800 Wh atau setara 4,8 kWh.

Baterai ini dirancang untuk bertahan selama tiga tahun, dengan opsi peningkatan ke jenis LiFePo4 yang memiliki daya tahan hingga 10 tahun.

Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., dosen pendamping proyek ini, menjelaskan bahwa sistem ini dirancang dengan mekanisme pengontrolan otomatis untuk mengoptimalkan penggunaan energi.

“PLTS ini bisa dioperasikan 24 jam penuh. Untuk menghindari pemborosan penggunaan energi listrik karena kelalaian penggunaan di siang hari, maka kami memasang timer untuk lampu. Kalau untuk pompa tidak dibatasi penggunaannya, namun tetap dipasang alat pengontrol air agar air tidak terbuang sia-sia,” terangnya.

Proses penyelesaian PLTS yang akan dipasang di Ranu Kumbolo (Foto: Dok.)

Sebelum pemasangan, tim ITN Malang telah melakukan desain dan uji coba PLTS dengan mempertimbangkan kondisi geografis serta kemungkinan adanya vandalisme. Setelah pengujian berhasil, sistem dibongkar kembali untuk dikemas dan diangkut ke lokasi pemasangan.

“Untuk perakitan, dan uji coba dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro. Setelah PLTS dipastikan berfungsi maka rakitan dibongkar kembali dan dilakukan packaging dengan berat dan ukuran yang sesuai untuk dapat dimobilisasi ke Ranu Kumbolo,” imbuh Widodo.

Proses pengangkutan peralatan PLTS pun menjadi tantangan tersendiri. Dari ITN Malang, peralatan akan dikirim ke Ranu Pane sebelum dipikul oleh tim relawan menuju Ranu Kumbolo.

Sesampainya di lokasi, pemasangan dan pengujian ulang akan dilakukan di bawah supervisi mahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan khusus terkait perakitan dan pengoperasian PLTS.

Untuk menjaga keberlanjutan proyek ini, ITN Malang juga memberikan pelatihan kepada anggota Himakpa dan pendaki lainnya di Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Kami rasa perencanaan sudah cukup matang, tapi tetap harus diuji langsung di lapangan. Semoga segera terpasang, tahan lama, dan membawa banyak manfaat,” ujar Widodo.

Dengan inisiatif PLTS di Ranu Kumbolo ini, ITN Malang terus berkontribusi dalam pengembangan energi hijau di Indonesia, sekaligus menjaga kelestarian Ranu Kumbolo sebagai destinasi wisata yang bersih dan berkelanjutan.

Editor: Imam Abu Hanifah

You may also like