HaiMalang.com – Pada tahun 2024, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menerima hibah dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PDB) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikbud) dengan tema “Penguatan Perekonomian Masyarakat Desa Sambibulu Melalui Wisata Edukasi Berbasis Kearifan Lokal”.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi ekonomi Desa Sambibulu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, melalui pendekatan wisata berbasis edukasi lokal.
Ketua pelaksana kegiatan, Prof. Dr. Siti Marwiyah, SH, MH, bersama tim yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Fadjar Kurnia Hartati, MP, Dra. Cicilia Tantri Suryawati, MPd, serta Dr. Sri Luayyi, SE, MM dari Universitas Islam Kadiri, dibantu oleh empat mahasiswa, mengidentifikasi dua kelompok mitra utama di desa tersebut.
Mitra pertama adalah Kelompok Karang Taruna yang mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sambi Madu, yang fokus pada ecowisata air, lapak UMKM, persewaan alat pertanian, dan agrobisnis.
Mitra kedua adalah Kelompok Tani Jambu Biji Merah Sambi Horti yang melakukan budidaya jambu biji merah.
Namun, berbagai permasalahan ditemukan pada kedua mitra. BUMDes Sambi Madu menghadapi keterbatasan varian menu di kafe, kondisi yang kurang terawat, serta minimnya permainan edukatif di area wisata.
Di sisi lain, Kelompok Tani Sambi Horti mengalami masalah dengan rendahnya produksi jambu biji merah dan ketergantungan pada pupuk kimia yang berisiko meningkatkan serangan hama.
Tim Unitomo kemudian melakukan berbagai upaya untuk memberdayakan masyarakat desa dengan memperkenalkan inovasi teknologi.
Salah satu inovasi penting adalah pembuatan pupuk hayati dan mesin freezer yang dapat menyimpan jambu biji merah dalam bentuk beku, sehingga menjaga kualitas buah dalam jangka waktu lebih lama.
Selain itu, pelatihan tentang quality control untuk wahana flying fox dan diversifikasi produk jambu biji merah menjadi prioritas.
Hasil dari pendampingan ini sudah mulai terlihat. Di bidang kuliner, Kelompok Tani Jambu Biji Merah berhasil memproduksi olahan jambu seperti keripik dan jus.
Untuk meningkatkan daya tarik wisata, permainan edukatif seperti petik jambu biji merah serta musik patrol berbasis kearifan lokal juga diperkenalkan.
Dari sisi pertanian, penggunaan pupuk organik mulai diterapkan untuk mengurangi serangan hama dan meningkatkan hasil panen.
Diversifikasi produk juga dikembangkan dengan penanaman bawang merah sebagai alternatif penghasilan di luar musim panen jambu biji merah.
Selain itu, strategi efisiensi biaya diterapkan melalui pelatihan manajemen keuangan, membantu mitra-mitra di Desa Sambibulu mengelola bisnis mereka secara lebih efektif.
Program penguatan ekonomi Desa Sambibulu melalui wisata edukasi berbasis kearifan lokal diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
Editor: Imam Abu Hanifah