HaiMalang.com – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan melalui hibah Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemendikbudristek tahun 2024.
Salah satu tim penerima hibah ini adalah kolaborasi tiga dosen dari bidang ilmu yang berbeda, yaitu Irma Tyasari, SE., S.Pd., MM., Ph.D (Akuntansi), Gaguk Susanto, S.Kom., M.Cs (Sistem Informasi), dan Romia Hari Susanti, M.Pd (Pendidikan Bimbingan Konseling).
Tim Unikama mengangkat tema “Optimalisasi Nilai Tambah Produk Vokasi Istimewa Melalui Web E-commerce dan Penerapan Quality Function Development (QFD)” yang berfokus pada peningkatan pemasaran dan kualitas produk dari kelas vokasi bagi siswa berkebutuhan khusus.
Dalam keterangannya, Irma Tyasari menjelaskan bahwa optimalisasi produk vokasi Istimewa ini merupakan langkah strategis untuk membantu siswa berkebutuhan khusus, baik remaja maupun dewasa, agar bisa mandiri secara ekonomi.
“Kelas vokasi memberikan modal keterampilan dan pengalaman berbasis entrepreneurship. Ini bertujuan agar siswa-siswa istimewa tersebut mampu menjadi individu yang mandiri, tangguh, dan terampil. Tantangan besar bagi mereka adalah kesulitan untuk diterima di dunia kerja formal, sehingga program ini diharapkan menjadi jembatan untuk menciptakan peluang usaha bagi mereka,” ujar Irma.
Lokasi pelaksanaan PKM ini berada di dua Sekolah Luar Biasa (SLB), yaitu SLB River Kids Kota Malang dan SLB Raharja Sejahtera Kandangan, Kediri.
Kedua SLB tersebut telah memiliki berbagai produk unggulan yang dihasilkan oleh siswa, seperti kunyit asam, kopi, telur asin, hingga produk craft seperti tote bag dan sarung bantal dari SLB River Kids.
Sementara itu, SLB Raharja Sejahtera menghasilkan produk herbal black garlic serta vas bunga dari tali goni.
Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah pemasaran produk yang masih terbatas di lingkungan sekolah dan orang tua siswa, serta kurangnya variasi kemasan yang sesuai dengan permintaan pasar.
Gaguk Susanto menambahkan, “Untuk mengatasi masalah pemasaran, kami mengembangkan website e-commerce yang bisa memperluas jangkauan pemasaran produk. Meskipun sekolah-sekolah tersebut sudah memiliki website, namun masih sebatas website profil. Dengan e-commerce, produk-produk dari kelas vokasi istimewa ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.”
Selain aspek pemasaran, tim PKM UNIKAMA juga menawarkan solusi pada peningkatan kualitas produk melalui penerapan Quality Function Development (QFD). QFD ini membantu sekolah untuk memahami dan merencanakan produk berdasarkan kebutuhan dan harapan pelanggan.
“Penerapan QFD memungkinkan sekolah untuk tidak hanya berfokus pada apa yang bisa dihasilkan, tetapi juga mengarahkan pengembangan produk agar lebih relevan dengan keinginan pasar,” tambah Romia Hari Susanti.
Kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode kombinasi, termasuk pelatihan, pendampingan, penerapan teknologi, serta pemberian bantuan alat dan bahan produksi.
Di SLB River Kids, fokus utama pendampingan adalah produk kopi, sementara di SLB Raharja Sejahtera pada produk black garlic. Tim juga memberikan bantuan alat produksi seperti mesin pembuat kopi, grinding kopi, cup sealer, serta mesin dehydration oven untuk produksi black garlic.
Kedua sekolah berharap, melalui program PKM ini, mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pemasaran produk hingga ke tingkat nasional.
“Kami optimis bahwa dengan adanya e-commerce dan peningkatan kualitas melalui QFD, produk-produk vokasi istimewa ini akan semakin diminati oleh masyarakat luas,” tutup Irma Tyasari.
Dengan adanya program ini, diharapkan siswa-siswa berkebutuhan khusus tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat digunakan untuk mandiri secara finansial dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di masa depan.
Editor: Imam Abu Hanifah