HaiMalang.com – Yunanda Mauris, mahasiswa semester 4 dari Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), berhasil mengukir prestasi dengan lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Program ini merupakan salah satu inisiatif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia selama satu semester, sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Yunanda, yang mengikuti program pertukaran di Universitas Hasanuddin, Makassar, mengaku bahwa kesempatan ini sangat berharga baginya.
“Awalnya, saya mengetahui program ini dari banner di sekitar kampus yang membahas Kampus Merdeka. Teman-teman juga menyebutkan tentang program pertukaran ke universitas lain, dan saya langsung tertarik untuk ikut serta,” ungkapnya, Senin (9/9/2024).
Meski sempat ragu akan peluangnya untuk lolos seleksi, Yunanda tetap mengikuti seluruh proses pendaftaran.
“Saya tidak menyangka akan lolos dan bisa belajar di Universitas Hasanuddin, yang fakultas hukumnya termasuk salah satu yang terbaik di Indonesia. Ini adalah pengalaman luar biasa,” tambahnya.
Selain Yunanda, tiga mahasiswa Unikama lainnya juga berhasil mengikuti program PMM. Dani Kristina, dari Fakultas Hukum, bertukar ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Medan.
Selain itu juga ada Ferry, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, bertukar ke Universitas Mahasaraswati di Denpasar, dan Nadia Setia Nurhadi dari Program Studi Sistem Informatika, bertukar ke Universitas Negeri Gorontalo.
Program pertukaran mahasiswa ini berlangsung selama satu semester, yaitu sekitar empat hingga lima bulan, tergantung kebijakan kampus penerima. Mahasiswa Unikama yang mengikuti program ini juga mendapatkan dukungan biaya hidup dari Kemendikbud.
Selain belajar di kampus penerima, setiap akhir pekan peserta PMM juga mengikuti kegiatan Modul Nusantara, yang memperkenalkan kebudayaan kota dan provinsi tempat mereka belajar, dengan seluruh biaya ditanggung oleh penyelenggara PMM.
Usai lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Yunanda menuturkan rasa terimakasihnya atas dukungan yang diberikan oleh para dosen Fakultas Hukum Unikama.
“Dukungan dari dosen Unikama sangat baik, mulai dari konversi nilai mata kuliah, kemudahan dalam mengurus administrasi pendaftaran, hingga surat-surat kelengkapan. Semuanya berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Yunanda berharap agar program ini dapat terus berlanjut untuk angkatan berikutnya, meskipun ada kemungkinan perubahan pemerintahan di masa depan.
“Banyak manfaat yang saya dapatkan, tidak hanya ilmu di kampus, tetapi juga pengalaman berinteraksi dengan peserta PMM dari berbagai suku dan ras. Ini bisa mempererat rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia, sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika,” tutupnya.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang menimba ilmu, tetapi juga tentang memperluas wawasan dan mempererat hubungan antar sesama anak bangsa.
Reporter: Imam Abu Hanifah
Editor: Hanif