HaiMalang – Dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional yang jatuh tiap 2 Oktober, Grand Mercure Malang Mirama gelar fashion show bertajuk KarnavALL Batik Indonesia. Acara ini digelar pada Rabu (03/10/2024) secara outdoor di Oasis Pool.
Event ini menampilkan desain batik dari dua fashion designer, yakni Boy Barja dan Feby Ayusta. Busana-busana yang dikenakan oleh para model kesemuanya bernuansa batik dengan corak serta warna yang cantik.
Sugito Adhi, General Manager Hotel Grand Mercure Malang Mirama mengatakan bahwa perayaan Hari Batik Nasional kali ini lebih meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh Shine Kids Dancer yang turut tampil.
Ia mengungkapkan, perayaan tahun ini menampilkan desain-desain baru dengan nuansa yang berbeda dari fashion yang ditampilkan pada tahun sebelumnya.
“Tahun lalu memang masih permulaan, dan untuk tahun ini memang kami libatkan lebih banyak lagi. Untuk designer ada Mas Boy dan Mbak Feby, dan ada tambahan lagi, anak-anaknya lebih banyak juga, dan desainnya juga (baju) berbeda”, tuturnya.
Konsep yang ditampilkan oleh para designer kali ini berbeda dari tahun lalu. Feby Ayusta menampilkan style kontemporer dengan memadukan bahan jeans dengan aksen batik sehingga terkesan lebih modern.
Sedangkan desain yang ditampilkan oleh Boy Barja menampilkan gaya mix atau kombinasi antara batik bernuansa tradisional dengan style modern. Ini berbeda dari fashion show tahun lalu dimana Boy menghighlight style batik tradisional.
Satu lagi hal yang membedakan perayaan tahun ini dan tahun lalu adalah keterlibatan masyarakat, dimana para tamu turut menyaksikan gelaran acara fashion tersebut. Kali ini juga ada undian doorprise bagi tamu yang hadir mengenakan batik. Hadiah dari doorprize tersebut ialah kesempatan untuk menginap di 30 area destinasi oleh Accor hotel di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan ini, Sugito Adhi juga menyampaikan bahwa Grand Mercure Malang Mirama selalu menjunjung tinggi warisan budaya lokal di Indonesia, terutama di Malang Raya, sejak hotel tersebut berdiri. Terdapat gerai batik untuk tamu-tamu untuk bisa belajar dan mengamati proses membatik.
“Kenapa kami menggandeng desainer-desainer tadi, karena mereka bukan hanya menampilkan batik yang seperti biasanya. Makanya desainnya ada combine dengan ini dan itu untuk bisa dikreasikan menjadi berbagai bentuk yang bisa menarik. Itu sangat bagus untuk dunia design, dan untuk kita semuanya untuk bisa mencintai batik,” pungkasnya.
Di Malang sendiri, terdapat berbagai motif, benda, flora dan fauna yang dapat dikembangkan untuk kemudian menjadi batik berciri khas Malang. Grand Mercure malang Mirama turut serta dalam pelestarian batik dengan membuka Batik Corner.
Penulis: Shinta Alifia