Home Opini Nilai Penting Kejujuran, Pondasi Bangsa Indonesia Yang Mulai Luntur 

Nilai Penting Kejujuran, Pondasi Bangsa Indonesia Yang Mulai Luntur 

by Hafidh Sabqi
0 comment

HaiMalang – Kejujuran itu sebuah nilai yang luhur dan menjadi salah satu pondasi bangsa Indonesia. Saat ini nilai kejujuran di masyarakat sudah mulai luntur. Tak heran jika begitu susahnya pemberantasan korupsi dilakukan. 

Bahkan perilaku korupsi sudah dianggap hal wajar. Tidak hanya di tingkat pemerintah saja yang menjadi ladang korup. Di lingkungan masyarakat juga kerap ditemui praktek seperti ini.

Dalam beberapa waktu terakhir sempat beredar di grup obrolan sebuah video pendek. Dalam video itu ada seorang wanita yang berperan sebagai tukang parkir. Dia menjatuhkan uang Rp 50 ribu di tengah jalan.

Saat ada seorang pria lewat wanita itu kemudian memberi tahu jika ada uang jatuh. Seketika pria itu mengambil uang dan mengakui bahwa itu uang miliknya. Wanita itu diam saja dan membiarkan pria itu pergi. 

Sesaat kemudian ada wanita muda yang juga lewat di dekat wanita tukang parkir tersebut. Wanita itu kembali menjatuhkan uang Rp 50 ribu dan memanggil wanita muda itu. Namun, wanita muda itu tidak mengakui uang itu miliknya. Kemudian dia berpamitan pergi melanjutkan langkahnya. 

Ternyata wanita muda dan pria itu hendak melamar pekerjaan. Betapa kagetnya ketika mereka tahu jika wanita tukang parkir adalah pemilik perusahaan yang mereka tuju. Tak banyak kata pemilik perusahaan itu segera mempersilahkan pria muda itu untuk keluar. 

Apa yang kiranya didapatkan dari sedikit cerita ini ? Saat ini nilai kejujuran di masyarakat sudah mulai luntur. Bahkan ketika menemnukan sebuah barang atau apapun ketika tidak ada yang memiliki. Bisa dengan mudah diakui asalkan tidak ada yang melihat. 

Ini sudah menjadi salah satu perilaku korup meski terbilang kecil. Namun ini sudah menjadi bibit dan bisa menjadi lebih besar jika tidak ditangani. Berdasarkan data Transparancey Internaional CPI (Corruption Perception Index) Indonesia masih rendah. 

Nilainya hanya 43 poin dari skala 0-100 masih sangat jauh jika dibandingkan dengan negara lain. Misalnya Denmark (90 poin), Finlandia (87 poin) dan Selandia Baru (85 poin). Bahkan Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Singapura yang notabene negara Asia Tenggara. Singapura mencatatkan CPI dengan nilai 83 poin.

Jika melihat hal ini tentu sangat miris sebagai bangsa Indonesia. Tingginya perilaku korup akan berdampak secara langsung terhadap kepercayaan investor. Ini bisa meghambat investor asing yang akan melakukan investasinya di Indonesia. 

Oleh karena itu bersikap jujur harus dibiasakan sejak dini. Sebab kejujuran ini adalah integritas yang harus diutamakan. Mari kita ambil contoh seperti di Jepang ada sebuah lembaga bernama Lost and Found Center . Ini adalah pusat tempat barang-barang hilang. 

Jenis barang hilang beragam. Mulai uang, payung, syal sampai sarung tangan. Ketika ada warga yang kehilangan barangnya, biasanya mereka langsung datang ke Lost and Found Center. Dan kebanyakan, barang yang hilang akan ditemukan. 

Di regulasi Jepang, siapa saja yang menemukan barang orang lain dan menyerahkan ke Lost and Found, berhak mendapat imbalan resmi. Sekali lagi, pendidikan sejak dini menjadi kunci agar lahir mental-mental generasi yang jujur.

Ke depan, negara ini butuh orang-orang yang jujur. Tidak sulit melahirkan generasi yang cerdas. Namun untuk mencetak orang yang jujur, butuh pola khusus dengan durasi waktu yang panjang. 

Mari kita semua bersama-sama membangun negara ini dengan membentuk generasi-generasi yang jujur. 

Tulisan Dr. Imam Muhajirin Elfahmi SH, S.Pd, MM

Jaringan Indonesia Berdaya 

Penerima Anugerah Insan Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila 2024

 

You may also like

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.