MALANG, HaiMalang.com – Pagi itu, suasana di SDN 3 Wirotaman, Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, pada 14 April 2023 terasa berbeda.
Pada hari tersebut, mahasiswa Unikama beri penyuluhan terkait “Perilaku Negatif dalam Pendidikan” yang merupakan tiga dosa besar dalam pendidikan sebagai bagian dari program Kampus Mengajar Batch 5.
Program ini melibatkan lima mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang, termasuk Kristina Mau Laja dari Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Perilaku negatif yang menjadi fokus sosialisasi adalah intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan. Isu-isu tersebut hingga kini masih menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, melalui Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015, telah menekankan pentingnya menangani masalah-masalah ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan bersama Kepala Sekolah SDN 3 Wirotaman, Sri Astutik, S.Pd, dan guru-guru wali kelas.
Untuk memastikan efektivitas penyampaian materi, kegiatan dibagi menjadi dua kelompok: kelas satu hingga tiga, dan kelas empat hingga lima.
Menggunakan media PPT dan video animasi, para mahasiswa menjelaskan isu-isu terkait intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan dengan cara yang mudah dipahami oleh para siswa.
“Kami berusaha untuk membuat setiap sesi sosialisasi ini interaktif dan menarik, agar siswa-siswi dapat dengan mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan,” ujar Kristina Mau Laja.
Antusiasme siswa-siswi terlihat jelas dari raut wajah mereka, sementara kepala sekolah dan para guru menyambut positif kegiatan ini.
Mereka berharap sosialisasi ini memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang bahaya perilaku negatif dalam pendidikan, sehingga perilaku tersebut dapat dihindari di masa depan.
“Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi siswa-siswi SDN 3 Wirotaman, sehingga mereka dapat tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang lebih aman dan kondusif,” tambah Kristina.
Penyuluhan yang dilakukan oleh lima mahasiswa dari Unikama, bersama Agustin Dwi Nita Sari dari Universitas Negeri Malang, Nico Hendri Setiawan dari Universitas Ma Chung, Dea Fabila Arisandy dari Universitas Islam Malang, dan Ismatul Izza dari IKIP Budi Utomo Malang, adalah langkah kecil namun penting dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para siswa memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup untuk menghindari serta melawan intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan di sekolah mereka.