HaiMalang.com – Permasalahan sampah menjadi salah satu persoalan yang menjadi fokus mahasiswa Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama).
Lewat sebuah upaya nyata, mahasiswa KKN Unikama 2024 hadirkan mesin pemilah sampah otomatis di Desa Tunjungtirto, Kabupaten Malang.
Menurut mahasiswa KKN Unikama, sampah kini masih menjadi salah satu tantangan utama di Indonesia, terutama karena dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Bersama Tim Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), mereka berfokus pada penerapan teknologi mesin pemilah sampah yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah di desa tersebut.
Program unggulan ini dimulai pada 9 Agustus 2024. Tim Garda Muda KKN Unikama bersama Aan, selaku Direktur BUMDes Maju Bersama Desa Tunjungtirto, mulai merakit mesin-mesin pemilah sampah. Mesin tersebut akhirnya selesai pada akhir Agustus 2024.
Program ini tidak hanya sekadar memasang mesin, tetapi juga memperkenalkan teknologi canggih yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di desa tersebut.
Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah Mesin Loter dan Pembuka Plastik, yang secara otomatis memisahkan plastik dari material lainnya, memudahkan proses daur ulang.
Selain itu, terdapat juga Mesin Conveyor Pilah yang memisahkan sampah organik, anorganik, dan bahan daur ulang dengan lebih efisien.
Mesin-mesin ini saling terhubung melalui Mesin Conveyor Penghubung, sehingga proses pemindahan sampah dari satu tahap ke tahap lainnya dapat berjalan tanpa perlu intervensi manual.
“Di tahap akhir, Mesin Pemilah Sampah otomatis akan memilah sampah berdasarkan ukuran, berat, dan jenis material, menjadikan proses pengelolaan lebih cepat dan akurat,” jelas Niko Alfin Setyawan.
Inovasi ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi Desa Tunjungtirto. Aan, selaku Direktur BUMDes Maju Bersama, optimistis bahwa dengan pemanfaatan teknologi di TPS 3R, desanya dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA.
Ia bahkan bermimpi agar Desa Tunjungtirto dapat menjadi model pengelolaan sampah terbaik di tingkat kabupaten.
“Kami berharap teknologi ini dapat menjadi jawaban atas permasalahan sampah yang selama ini menghantui desa kami. Dengan pengoptimalan TPS 3R, kami bisa mengelola sampah lebih baik sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir,” ungkap Bapak Aan penuh harapan.
Selain itu, Tim Garda Muda KKN Unikama juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari rumah.
Langkah ini dianggap penting untuk memastikan kesuksesan program pengelolaan sampah yang lebih luas. Harapannya, Desa Tunjungtirto dapat menjadi pelopor gerakan lingkungan ramah di wilayah Malang.
Editor: Imam Abu Hanifah