HaiMalang.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat.
Pada tahun 2024, tim KKN yang ditempatkan di Desa Banjararum, Kabupaten Malang, meluncurkan dua program utama. Yakni pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah kelinci hingga abon lele.
Program ini bertujuan memanfaatkan limbah organik dan potensi lokal desa untuk memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan kepada warga setempat.
Dengan antusiasme tinggi dari masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal pengembangan usaha ramah lingkungan di desa tersebut.
Pelatihan pertama, yang dilaksanakan pada 8 Agustus 2024, berfokus pada pembuatan pupuk organik dari kotoran kelinci. Bertempat di posko utama KKN Unikama, pemuda-pemudi dari Dusun Tanjung berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
Mahasiswa KKN menjelaskan pentingnya pupuk organik bagi kesuburan tanah dan memperkenalkan teknik fermentasi kotoran kelinci menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman.
“Selain menambah pengetahuan baru, warga juga merasa lebih dekat dengan mahasiswa KKN, menciptakan hubungan yang harmonis antara kedua pihak,” ungkap Moch. Farid Andiyansya, Koordinator Desa Banjararum.
Selanjutnya pada 15 Agustus 2024, mahasiswa KKN Unikama mengadakan pelatihan pembuatan abon lele. Sebuah inovasi yang diharapkan dapat memanfaatkan potensi ternak lele di Dusun Tanjung yang belum maksimal.
Dengan memproduksi abon lele, yang memiliki nilai tambah dan masa simpan lebih lama, warga diberikan solusi praktis.
Pelatihan ini disambut hangat oleh 15 warga Dusun Tanjung dari berbagai RT. Rika Ramadina, salah satu mahasiswa KKN yang ahli dalam pengolahan ikan, menjelaskan proses secara mendetail kepada para peserta, yang menunjukkan antusiasme tinggi.
“Kami berharap bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil panen, sehingga dapat memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar,” kata Rika Ramadina.
Kedua pelatihan ini memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat setempat. Selain menawarkan solusi untuk pengelolaan limbah organik dan hasil panen lele, program ini juga membuka peluang usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan warga.
Kotoran kelinci yang awalnya dianggap limbah kini bisa diolah menjadi pupuk bernilai tinggi, sementara lele yang sebelumnya dijual tanpa pengolahan kini bisa diproses menjadi abon dengan nilai ekonomi lebih tinggi.
Inovasi ini membantu warga Desa Banjararum dalam memaksimalkan potensi sumber daya lokal mereka. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, mahasiswa KKN Unikama berharap dapat menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
Produk-produk seperti pupuk organik dan abon lele tidak hanya berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membuka peluang untuk mempromosikan produk lokal ke pasar yang lebih luas.
Melalui kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN Unikama dan masyarakat Desa Banjararum, diharapkan program-program serupa akan terus berkembang di masa depan.
Editor: Imam Abu Hanifah