HaiMalang– Gelaran Batu International Sport Tourism Festival (BISTF) Paragliding Accuracy League 2024, International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) 4th Series resmi dibuka.
Event paralayang internasional ini digelar di Lapangan Songgomaruto, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Kamis (04/07). Kejuaraan yang diikuti oleh 62 atlet lokal dan 5 atlet internasional dari tiga negara ini akan berlangsung selama lima hari mulai 3-7 Juli 2024.
Nampak hadir dalam opening ceremony ini Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Danlanud Abdurrahman Saleh, Danlanal Kota Malang, Danrem 083 Baladika Jaya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Ketua Pengurus Provinsi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Paralayang Jatim, Perhutani, Forkopimda dan para Kepala OPD di Pemkot Batu.
Pemukulan gendang secara simbolis menandai dibukanya kejuaraan paralayang internasional ini. Selain menampilkan pertunjukan seni tari dan bantengan, acara ini juga dimeriahkan dengan aksi dari para atlet aero sport yang menampilkan atraksi gantole dan paralayang akrobatik.
Selain itu juga ada paralayang tandem dengan penyandang disabilitas, serta atraksi atlet paralayang dengan kursi roda dan kano untuk menunjukkan bahwa paralayang adalah olahraga udara yang bisa dinikmati oleh siapa saja dan dari kalangan mana saja.
Ketua Pengurus Provinsi (FASI) Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi, mengatakan, kejuaraan ini bertujuan untuk meningkatkan peringkat Indonesia di level dunia. Arif berharap dengan adanya gelaran IPAC seri 4 ini, Indonesia dapat meraih peringkat 5 atau 4 dunia.
“Saat ini Indonesia menduduki peringkat 6 dunia. Sedangkan di tingkat Asia Pasifik, Indonesia berada di nomor urut 2. Melalui event ini peringkat Indonesia bisa naik satu hingga dua peringkat,” kata Arif.
Danlanud Abdurrahman Saleh Malang, Marsma TNI Firman Wirayuda mengatakan selain menargetkan peningkatan peringkat Indonesia. Diharapkan kejuaraan ini dapat mengembangkan potensi pariwisata Kota Batu serta menarik minat atlet-atlet muda untuk ikut berpartisipasi di kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
”Paralayang merupakan cabang olahraga dirgantara yang membutuhkan keterampilan dan memiliki risiko tinggi, sehingga keselamatan adalah prioritas utama dalam melaksanakan pertandingan ini,” ujar Firman yang juga merupakan Ketua Umum FASI Provinsi Jatim.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, berharap, event seperti ini dapat rutin digelar di Kota Batu dengan melibatkan lebih banyak atlet dan negara peserta. Harapannya sektor pariwisata di Kota Batu bisa semakin berkembang dan lebih dikenal di tingkat internasional.
“Event paralayang tingkat internasional di Kota Batu ini akan menjadi daya tarik wisatawan. Akan semakin banyak lagi yang berwisata ke Kota Batu. Semoga lima hari kedepan cuaca juga bagus,” pungkas Aries.