HaiMalang.com – Program Kampus Mengajar, yang merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), terus memberikan dampak positif bagi sekolah-sekolah yang terdampak pandemi.
Dalam Kampus Mengajar Angkatan 7, Fadiatul Humairoh, mahasiswa PGSD Universitas PGRI Kanjuruhan Malang angkatan 2021, berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa di SMPN 2 Bululawang.
Berdasarkan hasil Pre-test Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang dilakukan pada 18 Maret 2024, ditemukan bahwa kemampuan numerasi siswa masih tergolong rendah.
Menanggapi hal ini, Fadiatul bekerja sama dengan Lina, guru matematika di SMPN 2 Bululawang, menyusun program pembiasaan numerasi selama 15 menit. Program ini dilaksanakan dua kali seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu.
“Kami menyiapkan soal numerasi dengan tingkat kesulitan bervariasi, mulai dari mudah, sedang, hingga sulit. Program ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami bacaan, menulis, serta melatih kemampuan berpikir kritis,” ujar Fadiatul yang juga menjadi koordinator program ini.
Setiap minggu, Fadiatul dan timnya menyusun materi yang berbeda untuk setiap siswa. Setelah pelaksanaan, jawaban siswa dikoreksi satu per satu.
Bagi siswa yang belum mencapai hasil maksimal, mereka diberikan kesempatan untuk mengerjakan ulang soal pada kesempatan berikutnya.
Pendekatan ini tidak hanya memperkuat kemampuan numerasi, tetapi juga melatih keterampilan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lina, selaku guru pendamping, sangat mendukung pelaksanaan program ini. Ia berharap kegiatan pembiasaan numerasi tetap dilanjutkan di SMPN 2 Bululawang meskipun program Kampus Mengajar Angkatan 7 telah berakhir.
Optimisme ini diperkuat dengan hasil Pos-Test AKM yang dilaksanakan pada 29-30 Mei 2024, di mana terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan numerasi siswa dibandingkan dengan hasil Pre-Test.
Dengan adanya program ini, diharapkan kemampuan numerasi siswa SMPN 2 Bululawang terus meningkat, mengingat numerasi adalah salah satu fondasi penting dalam pendidikan di era modern ini.
Editor: Imam Abu Hanifah