HaiMalang.com – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) terus memperkuat peranannya dalam mendukung pengembangan usaha kecil melalui program pengabdian masyarakat, salah satunya dengan membantu promosi digital Tempe Bagong di Kepanjen, Kabupaten Malang.
Program yang dipimpin oleh Dr. Rusno MM. dari Program Studi Manajemen ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar produk tempe tradisional tersebut dengan memanfaatkan strategi pemasaran berbasis digital.
Program ini terlaksana berkat pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara online, strategi pemasaran konvensional dirasa kurang cukup untuk menghadapi persaingan pasar.
Oleh karena itu, Tim Unikama memperkenalkan teknik pemasaran digital, seperti optimalisasi media sosial, pembuatan konten kreatif, hingga pemasaran melalui platform e-commerce.
” Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis para pengusaha tempe, tetapi juga untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang strategi pemasaran yang efektif,” jelas Dr. Rusno.
Selain berfokus pada pemasaran digital, pelatihan ini juga membahas pentingnya pencitraan produk melalui desain kemasan yang menarik.
Kemasan modern dengan desain yang lebih profesional diharapkan mampu memikat konsumen baru, terutama di pasar online.
Langkah ini diyakini dapat mengubah persepsi konsumen terhadap produk rumahan seperti tempe, yang kini dapat bersaing dengan produk kuliner modern lainnya.
Gaguk Susanto, S.Kom., M.Sc, anggota tim dari Program Studi Sistem Informasi, menjelaskan bahwa selain membantu membuat konten pemasaran yang menarik, timnya juga mengajarkan pengusaha Tempe Bagong cara mengelola toko online dan memanfaatkan platform marketplace untuk meningkatkan penjualan.
“Dengan dukungan yang tepat dalam hal pengemasan dan pengembangan produk, diharapkan Tempe Bagong dari Kepanjen dapat lebih dikenal luas dan diminati oleh konsumen di berbagai daerah,” tambahnya.
Program ini tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa Unikama, yang mendapatkan pengalaman langsung dalam membantu pengembangan usaha lokal.
Hasil dari program ini menunjukkan dampak positif bagi Tempe Bagong, yang dikelola oleh Ibu Uswatun Khasanah. Omset penjualan meningkat hingga 30% dalam empat bulan, sebagian besar dari penjualan melalui platform online.
Produk ini juga mulai dikenal lebih luas di luar Kepanjen, dengan konsumen yang berasal dari kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.
Program yang dimulai sejak Juni 2024 ini direncanakan berlangsung hingga Desember, dengan evaluasi mingguan untuk memastikan keberlanjutannya.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pengusaha kecil dapat beradaptasi dengan era digital jika diberikan dukungan yang tepat, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar mereka.
Dengan inovasi pemasaran ini, Unikama tidak hanya membantu Tempe Bagong mengembangkan usahanya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam memajukan ekonomi lokal melalui penguatan keterampilan digital bagi pelaku UMKM.
Editor: Imam Abu Hanifah