Home News Bupati Malang HM Sanusi, Ikut Mberot pada Kanjuruhan Bantengan Festival 2024

Bupati Malang HM Sanusi, Ikut Mberot pada Kanjuruhan Bantengan Festival 2024

by Redaksi Hai Malang
0 comment

HaiMalang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelar Festival Bantengan. Kegiatan yang bertajuk Kanjuruhan Bantengan Festival (KBF) 2024. Kegiatan memiliki tujuan, yakni melestarikan budaya dan berlangsung di Jalur Lingkar Barat (Jalibar), Kecamatan Kepanjen, pada Minggu 1 September 2024.

Kanjuruhan Bantengan Festival pertama kali digelar pada 2024 ini. Meski demikian, acara yang menjadi rangkaian hari Jadi ke-1264 Kabupaten Malang ini dihadiri ribuan masyarakat.

The Beauty Of Culture, Art & Tourism, menjadi tema yang dibawa. Event ini dibuka langsung oleh Bupati Malang HM Sanusi yang juga dihadiri Forkopimda Kabupaten Malang dan kepala Perangkat Daerah se Kabupaten Malang.

Bukan hanya hadir, tetapi orang nomor satu di Kabupaten Malang ini juga aktif berpartisipasi dalam kegiatan. Sanusi ikut berjoget atau mberot dalam bahasa lokal malang.

“Ini merupakan tahun pertama Kanjuruhan Bantengan Festival digelar di Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten Malang mewadahi para pelaku seni untuk terus berkreasi dan berkarya, ” Kata Bupati Malang HM Sanusi. Bupati Malang ini juga menambahkan, bahwa event ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku seni.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner di Sekitar Wisata Gunung Kawi, Dijamin Enak dan Ramah Dikantong 

Festival Bantengan ini diikuti oleh 33 kelompok kesenian bantengan dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang. Setiap kelompok tampil maksimal dengan tarian-tarian dan kostum yang menarik. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menguatkan citra positif kegiatan bantengan sehingga tidak dianggap sebagai kesenian yang mengganggu ketentraman.

“Bantengan yang kita saksikan adalah bantengan yang memberi hiburan kepada masyarakat, nggak ngamuk dan nggak mberot,” kata Sanusi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto mengatakan Festival Bantengan ini terlaksana setelah banyak usulan dari pelaku seni bantengan di Kabupaten Malang.

“Ini merupakan apresiasi kepada pelaku bantengan yang tersebar di 33 kecamatan. Kami punya data, setiap desa lebih ada lima grup. Laporan dari teman-teman kecamatan mereka menggelar festival sendiri. Kemudian usul ke kami, hari ini kita wujudkan,” tuturnya.

Kanjuruhan Bantengan Festival

Penampilan Kanjuruhan Bantengan Festival di Jalibar, Kecamatan Kepanjen, pada Minggu 1 September 2024. Putri/HaiMalang

Kanjuruhan Bantengan Festival, Lebih Dalam tentang Bantengan

Bantengan sebuah tradisi atau pertunjukan budaya yang berasal dari daerah Malang, Jawa Timur. Ini merupakan bagian dari warisan budaya lokal yang memiliki karakteristik unik dan khas. Berikut adalah beberapa aspek penting dari budaya bantengan:

1. Asal Usul
Bantengan adalah bentuk kesenian yang menampilkan pertunjukan tari dan drama yang diiringi dengan musik tradisional. Pertunjukan ini memiliki akar sejarah yang mendalam dalam masyarakat Jawa Timur, terutama di Malang. Nama “bantengan” diambil dari kata “banteng” yang merujuk pada hewan banteng, yang menjadi simbol kekuatan dan keberanian.

2. Karakteristik Pertunjukan
Pertunjukan bantengan umumnya melibatkan tarian dan drama yang menggambarkan cerita-cerita legendaris atau sejarah lokal.

Para penari dan aktor mengenakan kostum tradisional dan topeng yang menggambarkan karakter-karakter dalam cerita. Mereka juga sering menggunakan alat musik tradisional seperti gamelan, kendang, dan gong untuk mengiringi pertunjukan.

3. Simbolisme dan Makna
Budaya bantengan seringkali mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan lokal masyarakat Malang. Cerita yang ditampilkan biasanya mengandung pesan moral atau pelajaran tentang kepahlawanan, keadilan, dan kekuatan.

Tarian dan gerakan dalam bantengan juga mengandung simbolisme yang merujuk pada kekuatan dan keberanian hewan banteng, yang dianggap sebagai simbol pelindung dan pahlawan.

4. Peran dalam Masyarakat
Bantengan tidak hanya merupakan bentuk hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam pelestarian budaya dan tradisi. Pertunjukan ini sering digelar dalam berbagai acara adat, festival, dan perayaan di masyarakat Malang.

Salah satunya event Kanjuruhan Bantengan Festival yang diadakan di Jalibar, Malang. Selain itu, bantengan juga menjadi sarana untuk menyampaikan cerita-cerita tradisional dan sejarah kepada generasi muda, sehingga warisan budaya ini tetap hidup dan relevan.

5. Konservasi dan Pengembangan
Upaya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya bantengan terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas seni lokal.

Program-program pelatihan, pembuatan dokumentasi, dan pertunjukan rutin adalah beberapa cara yang dilakukan untuk memastikan bahwa bantengan tetap menjadi bagian integral dari budaya Malang.

Budaya bantengan adalah contoh kekayaan budaya Indonesia yang menggambarkan keragaman dan keunikan tradisi lokal. Melalui pertunjukan ini, masyarakat dapat merayakan identitas budaya mereka dan membagikan nilai-nilai serta cerita-cerita tradisional kepada generasi berikutnya.

You may also like

Leave a Comment

Haimalang.com adalah sebuah platform media online dengan konten lokal Malang. Haimalang berisi artikel Wisata, Pendidikan, Teknologi dan Berita Terkini Terkait Malang Raya.

2024 Haimalang.com– All Right Reserved.