Haimalang – Ratusan tukik penyu hijau (Chelonia mydas) dilepasliarkan ke habitat alaminya di Pantai Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu sore (27/12/2025). Pelepasan tukik yang dilakukan oleh Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) ini, menjadi bagian dari upaya konservasi penyu yang terus diperkuat untuk menjaga ekosistem pesisir Malang Selatan dan perairan Samudera Hindia.
Pantai Bajulmati dikenal sebagai salah satu lokasi penting pendaratan penyu hijau di Jawa Timur. Setiap tahun, kawasan ini menjadi titik konservasi sekaligus edukasi lingkungan yang melibatkan masyarakat, komunitas konservasi, dan pemerintah.
Ketua Umum BSTC, Sutari, mengatakan bahwa pelepasan tukik penyu hijau memiliki peran ekologis yang sangat penting. Penyu laut berkontribusi langsung dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, termasuk kesehatan terumbu karang dan produktivitas perairan pesisir.
“Penyu memiliki fungsi ekologis yang krusial. Salah satunya membantu menjaga terumbu karang agar tidak tertutup endapan lumpur, sehingga ekosistem laut tetap seimbang,” ujar Sutari.
Menurutnya, tingkat kelangsungan hidup tukik penyu di alam tergolong rendah. Dari ribuan telur yang menetas, hanya sebagian kecil yang mampu bertahan hingga dewasa. Karena itu, proses penangkaran, perawatan tukik, hingga pelepasan ke laut menjadi rangkaian penting dalam konservasi penyu jangka panjang. Sutari juga memamahkan, sepanjang 2025 ini, BSTC telah melepaskan 10.000 tukik ke habitatnya.
Pantai Bajulmati, Sentra Konservasi Penyu di Malang Selatan
Upaya konservasi penyu hijau di Pantai Bajulmati didukung oleh sinergi lintas lembaga antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhutani KPH Malang, dan BSTC. Kolaborasi ini menjadikan Bajulmati kerap dijuluki sebagai “Ibu Kota Penyu” di wilayah Malang Selatan.

Suasana pantai Bajulmati, Malang yang menjadi tempat pelepasan tukik. Ben/Haimalang
Administrator Perhutani KPH Malang, Kelik Jatmiko, mengatakan pihaknya menyediakan lahan penangkaran seluas 1 hingga 2 hektare di kawasan hutan Pantai Bajulmati. Lahan tersebut dimanfaatkan untuk mendukung proses konservasi penyu, mulai dari penetasan telur hingga pelepasan tukik ke laut.
“Perhutani mendukung penuh kegiatan konservasi penyu dengan menyediakan fasilitas lokasi penangkaran, keamanan kawasan, serta dukungan petugas di lapangan,” kata Kelik.
Ia menambahkan, Perhutani juga membuka peluang kerja sama dengan organisasi non-pemerintah (NGO) lingkungan lainnya. Skema kerja sama dilakukan secara non-profit dan dirancang agar tidak memberatkan secara administratif, sehingga mendorong partisipasi luas dalam pelestarian lingkungan pesisir.
Konservasi Penyu Terpadu dengan Edukasi Wisata
Selain sebagai lokasi konservasi penyu hijau, Pantai Bajulmati kini berkembang menjadi pusat edukasi lingkungan melalui program Sekolah Alam. Fasilitas ini menjadi sarana pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa, dan wisatawan untuk memahami pentingnya pelestarian penyu laut.
Di kawasan ini, pengunjung dapat melihat langsung kolam karantina tukik, mendapatkan pendampingan dari petugas, serta mempelajari perbedaan spesies penyu dan satwa laut lainnya. Edukasi ini dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan satwa dilindungi sejak usia dini.

Relawan BSTC melakukan edukasi ke pengunjung mengenai tukik. Ben/Haimalang
Pendekatan wisata berbasis edukasi lingkungan tersebut juga diharapkan mampu mendorong pariwisata berkelanjutan di Malang Selatan. Dengan konsep ini, aktivitas wisata tidak hanya berorientasi pada kunjungan, tetapi juga memberikan nilai edukasi dan kontribusi nyata terhadap konservasi pesisir.
Pantai Bajulmati menjadi contoh bahwa konservasi penyu dapat berjalan beriringan dengan pengembangan wisata dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pengelola kawasan menjadi kunci utama keberlanjutan program ini.
Pelepasan ratusan tukik penyu hijau di Pantai Bajulmati tidak hanya menjadi simbol pelepasan satwa ke alam, tetapi juga representasi komitmen bersama dalam menjaga ekosistem pesisir Jawa Timur agar tetap lestari bagi generasi mendatang.