HaiMalang.com – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Indonesia di kancah internasional. Safira Galuh Nirmala, siswi kelas XI DBS 1 SMK Negeri 1 Turen, berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Asian Student Fashion Week 2025 pada kategori Upcycling Competition.
Kompetisi yang digelar di Universitas Negeri Malang ini mempertemukan peserta dari berbagai negara Asia, dengan mayoritas merupakan mahasiswa dari perguruan tinggi terkemuka.
Dengan koleksi busana bertajuk “Star Light”, Safira tidak hanya sukses menembus babak 6 besar grand final, tetapi juga tampil memukau di atas panggung utama pada 4 Mei 2025.
Ia mampu mencuri perhatian juri dan penonton berkat karya fesyen daur ulang yang memadukan estetika dan prinsip keberlanjutan secara apik.

Safira Galuh Nirmala (kiri) dan karya busananya (kanan) saat tampil di Asian Student Fashion Week 2025 (Foto: Dok.)
Lebih mengesankan lagi, Safira adalah satu-satunya finalis dari jenjang SMK, sementara peserta lainnya berasal dari berbagai universitas dalam dan luar negeri.
“Jadi ini anak-anak pertama kalinya. Saya sangat bangga, karena dari seluruh peserta yang masuk finalis 10 besar, hanya satu yang berasal dari SMK, yakni Safira dari SMKN 1 Turen,” ujar Kepala SMKN 1 Turen, Dr. Suyitno, M.Pd.
“Yang lainnya berasal dari luar kota maupun negara tetangga. Kita bisa memperoleh peringkat 2 dan saya kira ini sangat membanggakan dan patut diapresiasi,” imbuhnya.
Menurut Dr. Suyitno, prestasi ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan potensi jurusan Desain dan Produksi Busana kepada masyarakat.
“Kami akan terus mendorong jurusan ini agar semakin dikenal. Mudah-mudahan, dengan prestasi seperti ini masyarakat lebih terbuka dan tertarik.”
Selama persiapan kompetisi, Safira tak berjuang sendirian. Ia dibimbing oleh guru pembimbing Rifda Hinda Wati, S.Pd, yang menceritakan awal mula keikutsertaan SMKN 1 Turen dalam ajang tersebut.
“Kompetisi ini adalah ajang pertama yang digelar oleh Asian Student Fashion Week di Universitas Negeri Malang. Awalnya, kepala program kami, Bu Eva Maria Yuli Astuti, mendapat brosur dan mendelegasikan Safira untuk ikut lomba. Ananda kemudian memilih kategori Upcycling Competition,” jelas Rifda.
Persiapan pun dilakukan secara serius dan terstruktur. Sejak awal, Safira langsung membuat moodboard dan konsep desain yang dibimbing oleh guru.
Setelah desain disepakati, dikumpulkan untuk tahap seleksi awal hingga akhirnya lolos ke 12 besar.
Usai masuk ke 12 besar, para finalis diwajibkan mewujudkan desain menjadi busana nyata. Safira bersama beberapa teman dari SMKN 1 Turen pun segera berburu bahan daur ulang dari pakaian thrifting.
Tantangan tak berhenti di situ. Proses pengerjaan melibatkan teknik-teknik rumit seperti slashing, yakni teknik hiasan kain dengan menjahit lalu membongkar jahitan mengikuti pola tertentu.
“Tantangannya cukup besar. Ananda harus bisa membagi waktu, karena ia masih membutuhkan banyak bantuan dari guru dan teman-temannya. Proses pengerjaannya juga tidak mudah,” ungkap Rifda.

Safira Galuh Nirmala (baju putih) saat menerima penghargaan sebagai juara 2 kategori Upcycling Competition di Asian Student Fashion Week 2025 (Foto: Dok.)
Meskipun hanya Safira yang resmi terdaftar sebagai peserta, proses pengerjaan busana dilakukan secara kolaboratif oleh tim kecil yang terdiri dari dua siswa dan guru pembimbing, demi menyelesaikan karya dalam waktu yang terbatas.
Rifda juga menyampaikan harapan agar lebih banyak siswa termotivasi mengikuti ajang serupa.
“Semoga siswi lain dapat ikut serta di lomba-lomba mendatang. Ajang seperti ini melatih siswa untuk berkompetisi, merancang, dan menciptakan desain sesuai tren serta imajinasi mereka.”
Keberhasilan Safira Galuh Nirmala bukan sekadar soal penghargaan, tetapi juga simbol bahwa siswa SMK khususnya SMKN 1 Turen mampu bersaing secara global, membawa inovasi, kreativitas, dan semangat berkelanjutan dalam industri fesyen masa depan.