HaiMalang.com – Kasus perundungan di dunia pendidikan kedokteran kembali menjadi sorotan publik setelah Kementerian Kesehatan RI mengungkap data terkini terkait praktik tidak sehat di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar Malang (RSSA) tercatat sebagai sebagai rumah sakit daerah dengan jumlah kasus perundungan tertinggi ketiga secara nasional.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Dalam raker tersebut, Menkes memaparkan data yang berhasil dihimpun sejak dibukanya kanal pengaduan pada Juni 2023 lalu.
“Begitu kita buka di Juni 2023, pengaduan yang masuk itu 2.668. Nah Irjen kita menyaring mana yang benar-benar perundungan, mana yang nggak. Dari hasilnya, 632 itu perundungan,” ujar Menkes Budi.
Ia menambahkan, pengaduan tersebut berasal dari berbagai fasilitas kesehatan yang menjadi tempat pendidikan dokter spesialis, mulai dari rumah sakit milik Kemenkes, RSUD, rumah sakit universitas, hingga rumah sakit swasta.
“Kami bagi juga mana yang terjadi di RS Kemenkes, di rumah sakit lainnya, di fakultas kedokteran. Sampai sekarang ini (laporan) tetap masuk,” lanjutnya.
Berdasarkan data yang dikurasi Kemenkes, RSUD dr. Saiful Anwar Malang mencatat 10 kasus perundungan, menjadikannya peringkat ketiga dalam kategori RSUD.
RSUD dengan kasus perundungan terbanyak versi Kemenkes adalah RSUD Zainal Abidin Banda Aceh (31 kasus) dan RSUD Moewardi Surakarta (21 kasus).
Secara keseluruhan, rumah sakit milik Kemenkes mencatat jumlah kasus terbanyak, dengan RSUP Kandou Manado menempati posisi puncak (77 kasus), diikuti RSUP Hasan Sadikin (55 kasus), dan RSUP IGNG Ngoerah (42 kasus).
Sementara itu, dalam kategori rumah sakit universitas, RS Universitas Diponegoro Semarang menjadi penyumbang laporan terbanyak dengan 10 kasus.
Di lingkup fakultas kedokteran, Universitas Hasanuddin, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Andalas masing-masing mencatat 8 laporan. Temuan ini menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan kedokteran di Indonesia.
Dikutip dari Detik.com, berikut ini daftar rumah sakit disertai jumlah kasus perundungan yang terjadi usai dikurasi oleh Kemenkes.
Kategori Rumah Sakit Kemenkes
- RSUP Kandou Manado 77 kasus
- RSUP Hasan Sadikin 55 kasus
- RSUP IGNG Ngoerah 42 kasus
- RSUP Dr Sardjito 36 kasus
- RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 32 kasus
- RSUP Moh. Hoesin Palembang 29 kasus
- RSUP Dr Kariadi 28 kasus
- RSUP H. Adam Malik 27 kasus
- RSUP Dr. M. Djamil 22 kasus
- RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo 15 kasus
Kategori Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
- RSUD Zainal Abidin Banda Aceh 31 kasus
- RSUD Moewardi Surakarta 21 kasus
- RSUD Saiful Anwar Malang 10 kasus
- RSUD Dr Soetomo Surabaya 9 kasus
- RSUD Arifin Ahmad 5 kasus
- RSUD Ulin Banjarmasin 4 kasus
- RSUD Provinsi NTB 3 kasus
- RSUD Semara Ratih Tabanan 3 kasus
- RSUD Sosodoro Bojonegoro 2 kasus
- RSUD Gorontalo 2 kasus
Kategori RS Universitas
- RS Universitas Diponegoro Semarang 10 kasus
- RS Universitas Kristen Indonesia 3 kasus
- RSGM Universitas Airlangga 3 kasus
- RS Universitas Indonesia Depok 2 kasus
- RS Universitas Sriwijaya Palembang 1 kasus
- RS Universitas Hasanuddi Makassar 1 kasus
- RS Universitas Andalas Padang 1 kasus
- RS Lambung Mangkurat 1 kasus
Kategori FK Universitas
- Universitas Hasanuddin 8 kasus
- Universitas Syah Kuala 8 kasus
- Universitas Andalas 8 kasus
- Universitas Airlangga 7 kasus
- Universitas Brawijaya 6 kasus
- Universitas Indonesia 4 kasus
- Universitas Sebelas Maret 4 kasus
- Universitas Sumatera Utara 3 kasus
- Universitas Padjajaran 3 kasus
- Universitas Pembangunan Nasional 2 kasus
- Rumah sakit swasta 19 kasus
- Puskesmas 3 kasus
- Rumah sakit TNI/Polri 2 kasus
- Klinik kesehatan swasta 1 kasus