Haimalang – Setiap bulan Ramadan selalu muncul fenomena pasar takjil yang menjadi ajang para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meraup berkah. Di Malang juga demikian, pasar takjil dekat UM (Universitas Negeri Malang) meramaikan pasar yang ada pada bulan ramadhan.
Ratusan pelaku UMKM menjajakan jualannya, berbagai jenis makanan dan minuman disajikan untuk membatalkan puasa, mulai dari kolak, es buah, hingga berbagai macam gorengan dan makanan berat.
Pembeli di pasar takjil jl.Surabaya Kota Malang membayar dengan QRIS. Foto Ben/HaiMalang
Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan berbuka puasa, pasar takjil ini juga menjadi sarana penting bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Apalagi lokasi pasar takjil ini di Jalan Surabaya, dekat dengan kampus, sehingga banyak pengunjung dari mahasiswa.
Harganya relatif terjangkau, mulai Rp 2.000 hingga puluhan ribu. Meski demikian, adanya pasar takjil di Malang memberikan peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka. Banyak pedagang yang sebelumnya hanya memiliki usaha kecil di rumah, kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan membuka lapak di pasar takjil.
Minuman di Pasar Takjil di Kota Malang. Ben/HaiMalang
Setiap tahun, pasar takjil di Malang semakin ramai dan menjadi magnet bagi warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung. Dengan keanekaragaman produk yang ditawarkan, pasar takjil ini tidak hanya menawarkan jajanan yang biasa ditemukan di pasar tradisional, tetapi juga berbagai inovasi kuliner yang menarik minat banyak orang.
“Setiap Ramadan, kami selalu menyambut pasar takjil dengan antusias. Ini adalah momen penting bagi kami untuk mendapatkan penghasilan tambahan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sulit seperti sekarang” kata Sri, salah satu pedagang takjil di Malang.
Suasana pasar takjil di JL Surabaya yang dekat dengan kampus UM. Ben/HaiMalang
Peluang yang diberikan oleh pasar takjil tidak hanya menguntungkan pedagang makanan dan minuman, tetapi juga memberi dampak positif bagi sektor lainnya.
Misalnya, petani yang menyediakan bahan baku seperti pisang, kelapa, atau bahan-bahan segar lainnya. Dengan ramainya pasar takjil, rantai distribusi produk lokal pun ikut berkembang. Hal ini turut membuka peluang bagi pemasok dan produsen lokal untuk menjual produk mereka dalam jumlah yang lebih besar.
